Nikmat dan musibah merupakan dua hal yang akan senantiasa menyertai kehidupan manusia. Keduanya silih berganti Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berikan, sebagai alat ukur untuk menguji keimanan seseorang.

Kunci Kebahagian serta Ketenangan

Ada seseorang yang Allah berikan penghasilan besar namun harus sering ke rumah sakit untuk mengantar berobat orang tua atau keluarganya. Ada juga seseorang yang penghasilannya kecil namun dirinya dan keluarganya senantiasa dikaruniai kesehatan.

Sebagaimana ada yang memiliki karir bagus dengan gaji yang mencukupi tapi setahun sekali baru bisa bertemu serta bercengkerama bersama keluarga. Disisi lain ada yang dekat dengan keluarga namun penghasilanya kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap dari kita ada ujian hidupnya masing-masing.

Rumput tetangga terkadang memang terlihat lebih hijau, sawang-sinawang kalo kata orang jawa, apa yang menurut kita enak belum tentu enak dan apa yang menurut kita nggak enak belum tentu juga nggak enak. karena ukuran kebaikan itu bukan pada enak atau nggak enaknya, tapi pada Syukur serta sabarnya. Berkenaan dengan syukur dan sabar Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Betapa menakjubkan urusan seorang mukmin, sungguh seluruh keadannya itu baik. Dan hal itu tidak terjadi kecuali oleh seorang mukmin. Apabila ia mendapatkan nikmat kemudian ia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Dan apabila ia mendapatkan musibah kemudian ia bersabar, maka itu kebaikan baginya.” (H.R. Muslim)

Sebagaimana terbitnya matahari yang diakhiri dengan tenggelam, malam pun akan berkesudahan dan berganti siang. Pasang surut serta perputaran roda kehidupan yang kadang di atas serta kadang di bawah merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan dan akan menimpa setiap insan.

Syukur dan Sabar

Syukur dan sabar merupakan kunci kebahagian serta ketenangan hidup, karena dengan beryukur nikmat yang ada akan terasa lebih indah dan bermakna. Begitu juga dengan bersabar, tatkala kita yakin bahwa setiap musibah merupakan ketetapan dari-Nya, serta kita yakin bahwa setiap ketetapan Allah pasti ada hikmah terbaik bagi kita, maka tatkala itu juga hati kita akan terasa lebih tenang dan Allah pasti akan memberikan pahala akibat kesabaran kita.

Setiap manusia tentu pernah berada pada kondisi penuh kelapangan maupun berada pada masa sulitnya masing-masing. Lalu bagaimana cara agar kita lebih  mudah bersyukur dan bersabar? Berkenaan dengan ini Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ

“Lihatlah seseorang yang (kondisi kehidupannya) berada dibawah kalian. Dan jangan (hanya) melihat seseorang yang kondisi kehidupannya berada di atas kalian. Hal tersebut agar kalian tidak (mudah) meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepada kalian.” (H.R. Muslim) Source

Karunia dan Nikmat Allah

Betapa banyak karunia dan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Bagaimana diantaranya nikmat mata yang dapat kita gunakan untuk melihat, kemudian nikmat kaki yang dapat kita gunakan untuk berjalan. Karena betapa banyak di luar sana orang-orang yang tidak dapat menggunakan matanya untuk melihat, tidak dapat menggunakan matanya untuk membaca Alquran karena buta.

Betapa banyak di luar sana orang-orang yang tidak dapat menggunakan kakinya untuk berjalan, tidak dapat menggunakan kakinya untuk melangkah ke Masjid. Atau untuk bekerja karena cacat, lumpuh dan semisalnya. Ini baru nikmat mata dan kaki, lalu bagaimana dengan karunia serta nikmat Allah lainnya yang begitu banyak. Apakah dengan segala karunia serta kenikmatan tersebut kita masih lalai untuk bersyukur, dan sudah kita sudah bersyukur?

Lantas dengan berbagai karunia dan nikmat yang begitu banyak tersebut kemudian Allah sedikit memberikan musibah untuk menguji. Apakah kita enggan untuk bersabar, dan sudahkah kita bersabar serta ridho dengan ketetapan Allah tersbut?

Semoga Allah senantiasa memberikan rasa syukur dan sabar dalam hati-hati kita, karena syukur dan sabar merupakan kunci kebahagiaan serta ketenangan hidup. Keduanya silih berganti Allah berikan kepada manusia sebagai alat ukur untuk menguji keimanan kepada-Nya. Jika bersyukur dengan nikmat yang telah diberikan serta bersabar dengan musibah yang menimpanya maka pahala dan kebaikan yang akan didapat.

Simak artikel khazanah lainnya di sini