Di antara adab-adab minum yang sesuai dengan syariat Islam adalah:
Membaca basmalah sebelum minum sebagaimana membaca basmalah sebelum makan. Hal ini telah dijelaskan pada penjelasan adab-adab makan.
Adab kedua yaitu senantiasa minum dengan menggunakan tangan kanan. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan pada adab-adab makan.
Dianjurkan minum sambal duduk, karena hal demikian adalah lebih utama. Meskipun diperbolehkan untuk minum sambal berdiri.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Raḍiallāhu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Janganlah seorang pun di antara kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa, hendklah ia memuntahkannya.” (HR. Muslim)
Larangan ini dimungkinkan kepada makna makruh, karena diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam pernah minum air Zam-zam dari wadahnya sambal berdiri.
Minum tiga kali tegukan yang diselingi dengan bernafas di luar gelas atau wadah. Biasanya jika Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam minum, beliau bernafas dua atau tiga kali dengan menjauhkan bibir beliau dari gelas atau wadah dan beliau bersabda, “Dengan begini lebih memuaskan, lebih menghilangkan rasa haus, dan lebih bermanfaat.” (HR. Bukhari Muslim)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Adab-Adab Minum, Source: Photo by Anna Pexels
Hal ini berdasarkan sabda beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam:
“Jika salah seroang di antara kalian minum, janganlah bernafas dalam gelas atau wadah.” (HR. Bukhari Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam melarang minum dari mulut wadah air teko.
Hal ini dikarenakan air akan mengalir dan tercurah dengan kuat ke dalam tenggorokan sehingga bisa membahayakan hati dan perut dan air yang mengalir dengan tekanan, maka kotoran atau endapan dan yang sejenisnya tidak bisa dibedakan.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam diberi susu yang telah dicampur air. Saat itu seorang Arab Badui berada di samping kanan beliau dan Abu Bakar di sebelah kiri. Kemudian beliau minum, lalu memberikan minuman itu kepada orang Arab Badui tadi sambil bersabda, “Dari kanan lebih dahulu dan seterusnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya yang terakhir minum adalah orang yang memberi minum.” (HR. Muslim)
Berdasarkan sabda beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam:
“Sesungguhnya Allah benar-benar ridha kepada hamba yang minum lalu memuji-Nya atas minuman yang diberikan-Nya itu.” (HR. Muslim)
Dikutip dari: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa’ Wama Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam. Edisi terjemah: Alih Bahasa M. Taqdir Arsyad, Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Wanita Muslimah, (Bogor: Griya Ilmu, 2019), 420-422.
Thumbnail Source: Photo by Artem Pexels
Artikel Terkait:
Adab-Adab Makan