Ustaz Fitri Priyanto, Lc., M.M.
(Pengasuh Bina Qurani Islamic School)
Tidak ada satupun makhluk di muka bumi ini yang lebih mencurahkan perhatian terbesarnya terhadap seseorang setelah Allah Subhanahu wata’ala kecuali orang tua. Siapapun orang yang paling dekat dengan kita tidak akan sama curahan perhatian, kasih sayang, dan pengorbanan yang mampu menyamai apalagi melebihi curahan kasih sayang dan perhatian orang tua.
Sebesar dan semewah apapun balas budi sang anak tidak sanggup menyamai satu rintihan perihnya saat melahirkan. Belum lagi jasa kedua orang tua menjaga, merawat, dan membimbing penuh kekhawatiran untuk kebagiaan sang anak.
Melanjutkan kembali pembahasan pertama tentang adab anak terhadap kedua orang tua saat keduanya masih hidup yang berikutnya yaitu:
1. Selalu mentaati keduanya dalam kebaikan tidak dalam kemaksiatan.
2. Menjaga nama baiknya, kedudukannya, amanah, aib, dan hartanya.
3. Tidak menggunakan apapaun milik orang tua kecuali atas izinnya.
4. Selalu bersilaturahmi, memberi hadiah, dan tidak pelit.
5. Menghindari hal-hal yang dapat menyakiti mereka dalam ucapan dan perbuatan, baik hal kecil apalagi perkara yang besar.
6. Meringankan beban kedua orang tua dengan menafkahinya dan tidak menceritakan kesulitan yang dijalani kepada keduanya. Karena orang tua selamanya adalah orang tua yang terus kepikiran kebahagiaan sang anak. Jika anak sakit atau di masa sulit orang tua pasti akan lebih khawatir terhadap sang anak. (Wahid Abdussalam Bali, 2020).
Kedua, adab anak kepada kedua orang tua ketika keduanya telah tiada adalah sebagai berikut;
1. Mendoakan dan memohonkan ampunan untuk keduanya.
2. Menunaikan janji keduanya baik berupa wasiat, nazar, kafarat, dan melunasi hutangnya.
3. Menjalin silaturahmi (hubungan kekerabatan) kepada keluarga.
4. Memuliakan teman dekat keduanya.
Keempat hal diatas berdasarkan sabda Rasulullah Shalalloh ‘alaihi wasalam yang artinya: “Wahai Rasulullah, apakah ada bentuk bakti kepada kedua orang tua dikala mereka telah tiada? Maka Rasulullah menjawab: Iya, bentuk baktinya adalah dengan mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, memenuhi janji keduanya, menyambung silaturahmi keluarga yang tak terjalin, dan memuliakan teman dekat keduanya. (HR. Abu Daud).
Dan Abu Hurairah berkata: “Derajat mayit diangkat oleh Allah Azzawajalla, lalu mayit berkata: “Darimana ini wahai Rabbku?”. Dikatakan kepadanya ini dari anakmu yang memohonkan ampun untukmu.” (HR. Bukhari).
5. Mengamalkan kebaikan yang diajarkan keduanya agar mengalir pahala untuk keduanya dan bersedekah atas nama keduanya. ( Bukhari dan Muslim).
6. Menziarahi kuburan keduanya. ( Muslim).
7. Mengingat kebaikannya dan memuji keduanya. ( Bukhari).
Inilah adab kepada kedua orang tua saat keduanya masih ada atau jika telah tiada. Yang mengamalkannya adalah manusia terbaik karena akan mendapatkan keistimewaan luar biasa dari baktinya. Baktinya sebab mendapat rida dan kecintaan Allah, memasuki surga dari pintu tengahnya, sebab dikabulkannya taubat, dikabulkannya doa, panjang umur dan dimudahkan rizki.
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan ditambah rizkinya maka berbaktilah kepada kedua orang tua dan jalinlah silaturahmi. (HR. Abu Daud).
#Adab Kepada Orang Tua #Birul Walidain #Fitri Priyanto #Hak Orang Tua