Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Adzan dan Iqamat

Bina-Qurani-Adzan-dan-Iqamat
Adzan dan Iqamat

Adzan adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat. Adzan hanya khusus disyariatkan bagi umat Islam, dan termasuk bentuk syiar di dalam agama Islam.

Adzan dan Iqamat hukumnya fardhu kifayah. Jika penduduk suatu negeri telah meninggalkan keduanya, maka harus diperangi. Oleh karena itu, apabila Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam hendak memerangi sekelompok kaum dan beliau belum mengetahui keadaan meraka, maka beliau menunggu sampai terbit fajar.

Jika beliau mendengar kumandang Adzan, beliau segera tahu bahwa mereka adalah orang-orang Islam, maka beliau tidak jadi memerangi mereka. Namun jika beliau tidak mendengar kumandang adzan, beliau segera menyerang mereka.

Adzan dan Iqamat hukumnya wajib untuk shalat, baik dalam keadaan safar (perjalanan) maupun dalam keadaan hadhar (bermukim), dan wajib dilaksanakan di setiap negeri sebatas kecukupannya.

Bina-Qurani-Adzan-dan-Iqamat

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Adzan dan Iqamat, Source: Photo by Arthur Unsplash

Kewajiban adzan telah ditetapkan dengan Alquran, Assunah dan Ijma’. Adzan disyariatkan di kota Madinah, di mana Abdullah bin Zaid in Abdi Rabbih salah seorang shahabat dari kalangan Anshar diperlihatkan adzan di dalam mimpinya. Ketika dia mengabarkannya kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda:

إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ، فَقُمْ مَعَ بِلاَلٍ فَأَلْقِهَا عَلَيْهِ ، فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتًا مِنْكَ

Artinya:

“Sesungguhnya itu benar-benar mimpi yang hak. Ajarkanlah adzan itu kepada Bilal, karena dia lebih lantang suaranya daripada kamu.” (HR. Abu Daud)

Ketika Umar Raḍiallāhu ‘Anhu mendengar adzan tersebut, dia keluar sambil menarik selendangnya, lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah, sungguh aku telah bermimpi seperti yang telah dia mimpikan.

Adzan telah diriwayatkan dengan banyak bentuk, yang semuanya boleh digunakan. Akan tetapi, Imam Ahmad lebih memilih adzan Bilal.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: ” أُمِرَ بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ، وَيُوتِرَ الْإِقَامَةَ

Artinya:

Dari Anas bin Malik Raḍiallāhu ‘Anhu, dia berkata, “Bilal diperintahkan agar menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamat.” (HR. Bukhari Muslim)

Bina-Qurani-Adzan-dan-Iqamat

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Adzan dan Iqamat, Source: Photo by Nick Unsplash

Berdasarkan hadits di atas, perkataan “Bilal dipertintahkan …” yaitu selain lafazh tahlil (Laa Ilaaha Illallah) yang terakhir. Karena Bilal bertakbir empat kali, lalu dia mengucapkan Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah dua kali, lalu dia mengucapkan Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah dua kali, lalu dia mengucapkan Hayya ‘Alaa Ash-Shalaah dua kali, lalu dia mengucapkan Hayya ‘Alaa Al-Falaah dua kali, lalu mengucapkan Allaahu Akbar dua kali, lalu dia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah satu kali.

Perkataannya, “Dan mengganjilkan iqamat.” Yaitu selain lafazh takbir dan lafazh iqamat. Karena bilal bertakbir dua kali lalu dia mengucapkan Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah. Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah. Hayya ‘Alaa Ash-Shalaah. Hayya ‘Alaa Al-Falaah. Qad Qaamat Ash-Shalaah, Qad Qaamat As-Shalaah. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa Ilaaha Illallaah.

Dikutip dari: Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Syarah Umdatul Ahkaam. Edisi terjemah: Alih Bahasa Suharlan, Lc., dan Suratman, Lc., Syarah Umatul Ahkam, (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2017), 123-124.

Thumbnail Source: Photo by Arthur Unsplash

Artikel Terkait:
Shalat Sunnah Rawatib

TAGS
#adab penuntut ilmu #adab sebelum ilmu #Adab #Alquran 30 Juz #Cara Sholat Jenazah #Doa Selesai Sholat #Generasi Qurani #Keutamaan Membaca Alquran #Memuliakan Orang Tua #Belajar Alquran #Bina Qurani #Menghafal Alquran #Sekolah Islam
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login