Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Allah Al-Ilah – Yang Diibadahi

Bina-Qurani-Allah-Al-Ilah-Yang-Diibadahi
Allah Al-Ilah – Yang Diibadahi

Akar dari seluruh Asma’ul Husna yang maknanya mencakup seluruh makna asma’ Allah, ada tiga nama yaitu: Allah, Ar-Rabb, dan Ar-Rahman. Ketiga nama ini mencakup kandungan makna selruh asma’ Allah. Seluruh asma’ Allah berkisar pada ketiga nama Allah itu dan merujuk kepadanya.

Nama Allah mengandung sifat Uluhiyah, sedangkan nama Ar-Rabb mengandung sifat-sifat Rububiyah, dan nama Ar-Rahman mengandung sifat-sifat kebaikan, kedermawanan, dan kebajikan. Seluruh makna asma’ Allah berkisar pada ketiga nama ini. Dan ketiga nama ini berkumpul dalam surat Al-Fatihah.

Ibnul Qayyim Raḥimahullāh berkata, “Ketahuilah bahwa surat Al-Fatihah ini mencakup dan mengandung ini dari segala permintaan manusia yang tertinggi secara sempurna dan juga lengkap. Artinya, surat ini mengandung pengenalan kepada Dzat yang hanya Dia yang patut disembah, yaitu Allah melalui tiga nama tersebut.

Ketiga nama itulah sumber dan poros dari seluruh asma’ Allah al-Husna dan sifat-Nya yang mulia, yaitu: Allah, Ar-Rabb, dan Ar-Rahman. Surat Al-Fatihah ini dilandasi oleh tiga unsur penting, yaitu Uluhiyyah, Rububiyyah, dan Rahmat.

Bina-Qurani-Allah-Al-Ilah-Yang-Diibadahi

Bina-Qurani-Allah-Al-Ilah-Yang-Diibadahi-Photo-by-Tayeb-Pexels

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ

Artinya:

“Hanya kepada Engkau kami menyembah …” (QS. Al-Fatihah: 5)

Ayat ini mengandung unsur Ilahiyyah. Sedangkan ayat yang mengandung unsur Rububiyyah adalah firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā:

وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5)

Artinya:

“Dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)

Firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)

Artinya:

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)

Permohonan hidayah agar selalu berada di jalan yang lurus, mengandung sifat Rahmat Allah. Kata: الحمد “Segala puji” mencakup ketiga unsur di atas. Dialah Allah yang pantas dipuji dalam keilahian, kerububiyahan, dan kerahmatan-Nya.

Nama yang pertama kali kita baca dalam Asma’ul Husna adalah nama Allah. Inilah nama yang menurut jumhur ulama sebagai nama Allah yang paling aguung. Yaitu nama yang jika dipanjatkan doa kepada_nya dengan menyebut nama itu, Dia padti mengabulkan. Jika diminta, pasti memberikan. Nama Allah ini memiliki karaktersitik dan kelebihan khusus.

Bina-Qurani-Allah-Al-Ilah-Yang-Diibadahi

Bina-Qurani-Allah-Al-Ilah-Yang-Diibadahi-Photo-by-Alena-Pexels1

Salah satu karakteristik nama Allah ini adalah sebagai pokok asal dari seluruh Asma’ul Husna. Seluruh nama Allah selalu disandarkan dan disifatkan pada nama ini. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا

Artinya:

“Dan Allah memiliki Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul Husna itu …” (QS. Al-A’raf: 180)

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

للَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى (8)

Artinya:

“Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.” (QS. Thaha: 8)

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24)

Artinya:

“Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al-Hasyr: 22-24)

Selalu dikatakan bahwa Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Khaliq, Ar-Razzaq, Al-Aziz, dan Al-Hakim adalah asma’-asma’ Allah. Namun, tidak pernah dikatakan bahwasannya Allah merupakan nama dari Ar-Rahman Ar-Rahim, atau nama dari Al-Aziz dan ungkapan senada.

Adapun karakteristik lainnya dari nama Allah ini bahwa maknanya berkonsekuansi pada seluruh makna Asma’ul Husna dan mengindikasikan makna-makna tersebut secara global. Ini mengingat Asma’ul Husna adalah perincian dan penjelasan atas sifat Ilahiyah, yaitu sifat agung, sempurna, dan mulia. Seluruh Asma’ul Hunsa merujuk pada nama Allah ini, begitu juga maknanya berkisar pada nama ini.

Karakteristik yang lainnya dari nama Allah ini yaitu tidak dihilangkannya huruf alif dan lam pada nama: الله saat didahului huruf nida. Contohnya yaitu: يا الله . Jadi, huruf alif fan lam di sini seperti bagian dari unsur nama yang tak terpisahkan. Sebaliknya, nama-nama lainnya dari Asma’ul Husna ketika didahului huruf nida, huruf alif dan lam yang mengikutinya harus dihilangkan.

Karakteristik lainnya yaitu, nama Allah ini selalu disesbut dalam dzikir-dzikir yang ma’tsur (berasal dari Alquran dan As-Sunnah). Seperti tahlil, tahmid, tasbih, hauqalah, hasbalah, istirja’ basmalah, selalu disebutkan nama-nama Allah di dalamnya.

Selain itu, karakteristik lainnya, nama ini merupakan satu-satunya nama dari Asma’ul Husna yang paling banyak disebutkan di dalam Alquran. Nama Allah di dalam Alquran disebutkan lebih dari 2200 kali. Penyebutan nama seperti ini tidak terjadi pada nama selain nama Allah. Bahkan, sebanyak 33 ayat pembuka surat dalam Alquran di dalamnya terdapat nama Allah.

Tiada makhluk yang menyebut asma’ ini dalam keadaan sedikit (serba kekurangan), kecuali Dia memperbanyaknya. Tiada hamba yang dalam keadaan takut lalu menyebut asma’ ini, melaikan Allah hilangkan rasa takutnya. Tidak seorangpun hamba yang sedang kesulitan lalu dia menyebut asma’ ini, kecuali Allah mudahkan baginya.

Bahkan, ketika hamba dalam keadaan gelisah dan sedih lantas menyebut asma’ ini, Allah pasti memberikan ketenangan dan solusi baginya. Tidak ada hamba yang mengalami kesempitan lalu menyebut asma’ ini, kecuali Allah lapangkan. Bahkan ketika manudia dalam kelemahan lalu menyebut asma’ ini, Dia memberikan kekuatan baginya.

Ketika dalam kehinaan, lalu dia menyebut asma’ ini, Diia menganugerahkannya kemuliaan. Ketika dalam keadaan fakir, seorang hamba menyebut asma’ ini, Dia menjadikannya kaya. Tiada makhluk yang merasarkan kegersangan jiwa lalu menyebut asma’ ini, Dia pasti menghiburnya.

Dan tidak ada hamba yang berada dalam kekalahan lalu menyebutkan asma’ ini, kecuali Dia pasti memberikan bantuan dan pertolongan kepadanya. Tak seorang pun manusia yang sedang dihadang marabahaya lalu menyebut asma’ ini, kecuali Allah jauhkan dirinya dari kemudharatan. Bahkan ketika hamba Allah terusir lalu menyebut asma’ ini, maka Dia pasti memberikan tempat perlindungan baginya.

Inilah asma’ Allah yang ketika disebut segala kesusahan menjadi hilang, keberkahan turun, segala doa diijabah, semua dosa dihapus, dihindarkan dari kejahatan, dan dianugerahi kebaikan.

Arti dari nama الله ini sebenarnya berasal dari kata الاله “Al-Ilah” yang bermakna “yang pantas disembah”. Kata الاله merupakan salah satu dari Asma’ul Husna sebagaimana yang tercantum dalam Alquran Al-Karim. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (163)

Artinya:

“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (31)

Artinya:

“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31)

قُلْ إِنَّمَا يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (108)

Artinya:

“Katakanlah (Muhammad): ‘Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya?” (QS. Al-Anbiya: 108)

Dikutip dari: Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Fiqhul Asmail Husna. Edisi terjemah: Alih Bahasa Aris Rahmat, M.A, Ensiklopedi Asma’ul Husna, (Jakarta: Pustaka Imam Syafii, 2017), 002-005.

Thumbnail Source: Photo by Alena Pexels

Artikel Terkait:
Arti As-Sami

TAGS
#adab penuntut ilmu #adab sebelum ilmu #Adab #Akidah #Alquran 30 Juz #Generasi Qurani #Keutamaan Membaca Alquran #Belajar Alquran #Bina Qurani #Menghafal Alquran #Sekolah Islam #Sekolah Tahfiz
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login