Hadis hasan adalah hadis yang tidak memenuhi kriteria hadis sahih, yaitu ke-ḍābit-tan perawinya di bawah standar ke-ḍābit-an perawi hadis sahih. Dengan demikian, hadis hasan adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yang adil, derajat ḍābit perawinya lebih ringan, dan tidak ada ṣādh maupun ‘illat (cacat). (Maḥmūd al-Ṭaḥḥān, 2004)
Contoh hadis yang derajatnya hasan adalah sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ القِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ
Abu Hurairah Raḍiallāhu ‘Anhu berkata bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui, lalu ia menyembunyikannya maka ia akan dikekang pada hari kiamat dengan kekangan dari api neraka.” (HR. al-Tirmidhī, beliau berakata: Hadis ’Abū Hurairah adalah hadis hasan)
Seluruh ulama ahli fikih, ahli hadis, dan ahli ushul menjadikan hadis hasan sebagai hujjah (dalil) dan mengamalkannya. Sekalipun hadis hasan di bawah derajat hadis sahih tapi dari sisi argumentasi, hadis hasan sama-sama bisa dijadikan sebagai hujjah argumentasi atau dalil landasan beragama.
Tim Penulis
1. Ustaz Dr. Abdul Wahid, Lc., M.E.I.
2. Ustaz Dr. Abu Mujahid al-Ghifari, Lc., M.E.I.
3. Ustaz Dr. Ade Wahidin, Lc., M.Pd.I.
4. Ustaz Fitri Priyanto, Lc., M.M.
5. Ustaz Deni Kurniawan, S.Pd.I.
6. Ustaz Ahmad Sulaksana
7. Ustaz Zulfian Muslim
#arti kata #definisi #glosarium #hadis hasan #kamus