Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Apa Arti hadis Mutawatir

Maḥmūd al-Ṭaḥḥān (2004) dalam kitab Taisīr Musṭḥolah Hadīth menjelaskan bahwa hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak rawi yang menurut kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk berdusta.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang berapa jumlah minimal banyaknya rawi yang dimaksud sebagai syarat disebut hadis mutawatir. Pendapat yang terpilih adalah paling minimal 10 orang. Sehingga dapat dikatakan abahwa hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi yang jumlahnya minimal sepuluh orang di seluruh tingkatan sanad dan mustahil mereka sepakat untuk berdusta.

Dari definisi di atas maka suatu hadis dapat dikatakan sebagai hadis mutawatir jika memenuhi syarat-syarat berikut:

  1. Diriwayatkan oleh banyak perawi. Minimal jumlah mereka 10 orang setiap tingkatan. Baik tingkatan sahabat, tingkatan tabiin, maupun tingkatan tabi’ut-tabi’in.
  2. Jumlah bilangan rawi tersebut terdapat pada seluruh tingkatan sanad.
  3. Menurut kebiasaan, mustahil mereka sepakat untuk berdusta.
  4. Khabar mereka disandarkan kepada panca indera seperti kata-kaya kami mendengar, kami melihat dan kami merasakan.

Jika status suatu hadis adalah mutawatir maka hadis tersebut menunjukan pengetahuan yang sifatnya pasti (llmu orūrī). Seorang muslim harus mempercayai hadis mutawatir tersebut sebagaimana ia menyaksikannya sendiri. Hadis mutawatir dibagi menjadi dua: (1) mutawatir lafī yaitu hadis yang makna dan lafalnya memang mutawatir, (2) hadis yang hanya maknanya saja mutawatir tapi lafalnya tidak.

Berikut adalah contoh hadis mutawatir:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Abu Hurairah Raiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah allallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja maka tempatnya adalah di neraka.” (HR. Muslim)

Hadis di atas dikategorikan sebagai hadis mutawatir karena diriwayatkan lebih dari 70 sahabat nabi. Hadis tersebut adalah contoh mutawatir lafdhi. Adapun contoh mutawatir maknawi adalah hadis tentang mengangkat tangan ketika berdoa. Ada sekitar 100 hadis nabi tentang mengangkat tangan ketika berdoa.

Tim Penulis

1. Ustaz Dr. Abdul Wahid, Lc., M.E.I.

2. Ustaz Dr. Abu Mujahid al-Ghifari, Lc., M.E.I.

3. Ustaz Dr. Ade Wahidin, Lc., M.Pd.I.

4. Ustaz Fitri Priyanto, Lc., M.M.

5. Ustaz Deni Kurniawan, S.Pd.I.

6. Ustaz Ahmad Sulaksana

7. Ustaz Zulfian Muslim

TAGS
#arti kata #definisi #glosarium #hadis mutawatir #istilah
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login