Istilah resesi belakangan ini sering terdengar di telinga melalui siaran-siaran media massa baik di televisi, media sosial, maupun portal berita. Hal itu menyusul hasil survei dari Bloomberg yang mengungkapkan bahwa sederet negara-negara di penjuru dunia, berpotensi masuk ke dalam jurang resesi, termasuk Indonesia.
Meski demikian, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagaimana dilansir dalam redaksi kompas menegaskan bahwa hasil survei tersebut menunjukkan indikator ekonomi Indonesia yang masih jauh lebih baik dari negara-negara lain.
Dalam konverensi virtual di bali, Sri Mulyani mengatakan bahwa, “Survei itu menggambarkan bahwa dari indikator neraca pembayaran kita, APBN kita, ketahanan dari GDP, juga dari sisi korporasi, maupun dari rumah tangga serta monetary policy kita relative dalam situasi yang tadi disebutkan resikonya tiga persen atau masih jauh, dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh di atas angka 70 persen.”
Lantas, apa itu resesi? Apa yang dimaksud dengan resesi ekonomi? Berikut kami uraikan melalui tulisan di bawah ini mengenai apa itu resesi, dan penyebab terjadinya resesi ekonomi pada sebuah negara.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Apa itu Resesi, Source: Photo by Olya K Pexels
Apa itu resesi?
Pengertian resesi yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagiannya (seolah-olah terhenti) atau menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang maupun industri.
Resesi juga dapat diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan lama, dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Selain itu, resesi juga merupakan kontraksi besar-besaran dalam hal kegiatan ekonomi.
Adapun para ahli menyatakan bahwa resesi ekonomi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami peningkatan dalam jumlah angka pengangguran, penurunan ritel, produk domestik bruto (PDB) yang negatif, dan terdapat kontraksi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Dampak dari resesi ekonomi pada sebuah negara dimulai dari perlambatan ekonomi yang akan membuat sector riil menahan kapasitas produksinya sehingga terjadi banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kinerja instrument investasi yang akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya dalam bentuk investasi yang aman, hingga melemahnya daya beli masyarakat karena semakin selektif dalam menggunakan uangnya untuk kebutuhan pokok terlebih dahulu.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Apa itu Resesi, Source: Photo by Karolina G Pexels
Di antara faktor-faktor penyebab terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara yaitu:
Salah satu faktor penyebab terjadinya resesi ekonomi adalah adanya inflasi. Inflasi merupakan proses meningkatnya harga secara terus-menerus. Inflasi sejatinya bukanlah hal yang terlalu buruk, namun inflasi yang terjadi secara berlebihan masuk ke dalam kategori berbahaya yang menjadi penyebab terjadinya resesi.
Selain inflasi, deflasi yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi. Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan resesi, namun deflasi yang berlebihan juga dapat memberikan dampak yang lebih buruk lagi.
Deflasi merupakan kondisi dimana harga-harga menjadi turun dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga. Deflasi juga dapat berdampak kepada para pemilik usaha (penyedia barang maupun jasa).
Dimana ketika individua tau unit bisnis kemudian berhenti mengeluarkan uang, hal ini kemudian akan memberikan dampak terhadap rusaknya perekonomian.
Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara adalah adanya guncangan ekonomi yang mendadak. Guncangan ekonomi yang mendadak dapat memicu resesi serta berbagai masalah ekonomi yang serius. Mulai dari tumpukan hutang individu maupun perusahaan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Apa itu Resesi, Source: Photo by Nicola Barts Pexels
Tingginya nilai impor dibandingkan dengan nilai ekspor juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya resesi. Negara yang tidak dapat memproduksi kebutuhannya sendiri kemudian mengimpor produk dari negara lain. Sebaliknya, negara yang memiliki kelebihan produksi dapat mengekspor ke negara yang membuat komoditas tersebut.
Sayangnya, nilai impor yang lebih besar dari nilai ekspor dapat berdampak pada perekonomian yaitu defisitnya anggaran negara.
Penggelembungan pasar saham merupakan salah satu faktor penyebab resesi. Banyaknya investor yang panik biasanya akan segera menjual sahamnya yang kemudian memicu resesi. Hal ini disebut juga sebagai kegembiraan irasional.
Kegembiraan ini menggembungkan pasar saham dan real estate. Hingga akhirnya gelembung tersebut pecah dan terjadilah panic selling yang akhirnya dapat menghancurkan pasar yang kemudian menjadi penyebab terjadinya resesi.
Demikianlah tulisan tentang apa itu resesi dan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara.
Thumbnail Source: Photo by Thirdman Pexels
Artikel Terkait:
Tantangan, Dampak, dan Tujuan Transformasi Digital