Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Sedangkan perkembangan motorik merupakan perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Masa lima tahun pertama anak merupakan masa perkembangan motorik anak paling pesat.
Perkembangan motorik anak sangat berkaitan dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik akan berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, sesederhana apapun gerakan yang dilakukan oleh anak sebenarnya adalah hasil pola interaksi yang komplek dari berbagai bagian dan sistem tubuh yang dikontrol oleh otak.
Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua kategori, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah keterampilan anak dalam menggerakkan seluruh bagian tubuh dan membutuhkan kinerja dari otot inti seperti lengan dan kaki.
Kemampuan untuk duduk, berdiri, berjalan, hingga berlari, membutuhkan keterampilan dari motorik kasar. Jika terus dilatih, anak bisa mengembangkan kemampuan tersebut hingga dapat melakukan aktivitas seperti bersepeda dan berenang.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Belajar Robotik untuk Melatih Motorik Halus, Source: Photo by Vanessa Pexels
Sedangkan motorik halus adalah kemampuan anak dalam melakukan gerakan-gerakan ringan dan tugas sehari-hari. Motorik halus dibutuhkan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan otot halus atau intrinsik pada tangan. Otot-otot tersebut berperan penting dalam kegiatan yang berhubungan dengan tangan dan jari, seperti memegang pensil, menulis, memotong, bermain lego, memakai sepatu, mengancing pakaian, dan lain sebagainya.
Motorik halus anak berkembang sesuai dengan usia anak. Pada usia nol sampai enam bulan, anak akan mulai belajar mengamati pergerakan jari mereka. Mereka mulai memindahkan objek dari tangan satu ke tangan yang satunya. Pada usia tersebut, anak juga akan belajar memegang tangan dan mengambil mainan.
Pada usia enam sampai satu tahun, anak kemudian akan belajar meremas berbagai benda. Mereka memasukkan sesuatu pada wadah, belajar membalik lembaran buku, dan memegang makanan.
Karena kesadaran akan kemampuan fisik dan motoriknya, hal ini tentu akan memberikan pengaruh pada kemandirian dan rasa percaya diri anak dalam mengerjakan segala sesuatu. Sehingga perlu kiranya sebagai orang tua, senantiasa berusaha untuk melatih dan mengembangkan motorik halus anak.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Belajar Robotik untuk Melatih Motorik Halus, Source: Photo by Thisisengineering Pexels
Perkembangan motorik halus pada anak ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui berbagai kegiatan yang dapat memberikan rangsangan dan dilakukan rutin secara berkesinambungan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih motorik halus anak adalah dengan bermain puzzle, menyusun benda-benda membentuk pola yang diinginkan, belajar robotik, dan aktifitas lainnya.
Lalu apa saja manfaat yang didapat dari melatih motorik halus anak dengan belajar robotik? Berikut penjelasannya!
Selain dapat melatih motorik halus anak dengan berbagai kegiatan yang bersifat alamiah, orang tua juga dapat melatih motorik halus anak dengan belajar robotik yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Belajar robotik untuk anak, selain dapat membiasakan anak dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, juga dapat membarikan manfaat dan pengaruh pada motorik halus anak. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari melatih motorik halus anak dengan belajar robotik:
Dengan belajar robotik, anak akan dirangsang untuk berpikir secara sistematis, dan terstruktur, terutama dalam menyelesaikan sebuah masalah. Anak diajarkan mengenai bagaimana strategi tentang cara menyelesaikan sebuah masalah yang dihadapi secara struktur dan sistematis.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Belajar Robotik untuk Melatih Motorik Halus, Source: Photo by Cottonbro Pexels
Dalam proses pembelajaran teknologi robotik, keterampilan dan imajinasi seorang anak akan terdorong untuk berimajinasi dalam mendesain sebuah robot. Pada tahapan ini, anak didorong untuk berfikir sekreativ mungkin sesuai dengan imajinasi yang mereka miliki.
Keterampilan imajinasi dan kreativitas anak dalam merakit robot ini juga akan berlaku dalam aktivitas kehidupan mereka, sehingga mereka mempunyai peluang untuk menciptakan penemuan-penemuan yang baru dan beranfaat untuk orang banyak.
Proses pembelajaran robotik pada anak akan melatih kekompakan dan Kerjasama dalam sebuah kelompok. Sehingga anak akan lebih mudah menerima dan menghargai pendapat orang lain, serta berani menyatakan atau mengemukakan ide-ide kreatifnya. Selain itu, anak juga akan belajar tentang bagaimana menyikapi permasalahan yang ada di lingkungan sosial mereka.
Itulah beberapa manfaat dari belajar robotik yang berpengaruh pada motorik halus anak.
Thumbnail Source: Photo by Vanessa Pexels
Artikel Terkait:
Perkembangan Psikologi Anak