Baiknya rupa, tingginya tahta tidaklah menjadi tolak ukur kebahagian seorang hamba. Hal ini tidak lain karena kecintaan orang terhadap rupa dan berambisinya orang terhadap tahta akan cepat berlalu. Namun jika seorang memperbaiki akhlaknya maka dia pasti akan bahagia. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. at-Tirmidzi)
Hadis diatas jelas sekali menggambarkan kepada kita semua bahwa akhlak yang baiklah yang akan membahagiakan. Dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam teladan dalam berakhlak mulia telah menjanjikan bahwa siapapun yang baik akhlaknya maka dialah yang paling baik kedudukannya dan paling dekat tempat duduknya dengan Rasulullah di hari kiamat kelak. Tidak ada alasan untuk menguatkan kesabaran dalam berakhlak baik kecuali hanya karena ingin dekat dengan Rasulullah di hari kiamat.
Download Poster Dakwah
