Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua adalah amal shalih yang utama dan dicintai oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu bentuk perwujudan taqwa seorang hamba kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Orang tua adalah sepasang ayah dan ibu yang telah melahirkan kita, menyayangi, mengasihi, mendidik, menafkahi, melindungi, dan merawat kita sedari kecil tanpa mengharapkan balasan apapun dari kita.
Sebagai seorang anak yang telah dilahirkan ke dunia, sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa berusaha membalas segala jasa dan perjuangan yang telah orang tua berikan kepada kita (walaupun hal tersebut tentu tidak akan pernah mampu untuk membalas segala kebaikan yang telah orang tua berikan dengan sepenuh hati).
Bentuk bakti seorang anak dapat dilakukan melalui banyak hal, baik ketika orang tua masih hidup maupun ketika orang tua telah tiada. Namun, akan lebih baik jika wujud bakti tersebut ditunaikan sedari orang tua masih hidup. Jangan sampai terlambat, dan menyesal setelah mereka tiada.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup, Source: Photo From Gettyimages
Berbicara mengenai berbakti kepada orang tua, pada tulisan kali ini kami akan sedikit mengulas tentang beberapa cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup.
Selain menyampaikan tentang beberapa cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup, yang dapat dilakukan oleh seorang anak, di dalam tulisan kali ini kami juga akan menyampaikan beberapa hal terkait berbakti kepada orang tua, seperti:
Yuk kita simak!
Terdapat banyak cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup, yang dapat dilakukan oleh seorang anak dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup:
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup, Source: Photo From Chanikarn Thongsupa From Rawpixel
Salah satu cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup, yang dapat dilakukan oleh seorang anak adalah dengan meneduhkan pandangannya dan tidak menunjukan pandangan yang tajam kepada orang tuanya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat al-bukhari bahwa ketika para sahabat berbicara kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam mereka senantiasa merendahkan suara dan tidak memandang dengan pandangan yang tajam.
Cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup selanjutnya adalah, dengan tidak berkata kasar kepada keduanya. Senantiasa menjaga lisannya dengan tutur kata yang baik saat berbicara dengan orang tua merupakan bentuk bakti dan akan menjaga diri dari sifat durhaka.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“… Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ [17]: 23)
Dalam ayat di atas, Allah melarang seorang anak untuk berkata “ah” kepada orang tua, terlebih kata-kata kasar yang lainnya barang tentu akan melukai hati keduanya.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup, Source: Photo From Gettyimages
Cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup juga dapat dilakukan dengan senantiasa mematuhi segala perintah keduanya selama perintah itu tidak bertentangan dengan hak-hak Allah.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami wajibkan kepada manusia untuk (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah) dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempatmu kembali dan akan aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 8)
Cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup ketika seorang anak telah meraih kesuksesan adalah dengan bersikap rendah hati kepada keduanya dan tidak bersikap sombong. Bagaimanapun kesuksesan yang didapat seorang anak, tidak lepas dari pertolongan dan doa-doa dari orang tua.
Sebagai bentuk atau cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup, seorang anak hendaknya senantiasa mendoakan ampunan dan kebaikan untuk kedua orang tuanya. Diantara doanya adalah sebagai berikut:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Ya Rabb, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra [17]: 24)
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup, Source: Photo From Tima Miroshnichenko Pexels
Demikianlah beberapa cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup, mudah-mudahan kita semua diberikan kemudahan untuk mengamalkannya selagi orang tua kita masih ada.
Begitu pentingnya kedudukan seorang anak untuk berbakti kepada orang tua menurut pandangan Islam, menjadikan perilaku ini disandingkan oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dengan perintah untuk menyembah dan mengesakan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
(Wa’budullaha wa laa tusyriku bihi syai-an wabil waa lidaini ihsaanan.)
Artinya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua …” (QS. An-Nisa [04]: 36)
Pentingnya seorang anak untuk berbakti kepada orang tua juga menjadikan kedudukannya lebih tinggi di atas jihad di jalan Allah. Jihad yang dimaksud di sini adalah jihad yang hukumnya fardhu kifayah.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup, Source: Photo From Masjid Pogung Dalangan Unsplash
Abu Mas’ud Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
(Saaltunnabiyya Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam ayyul ‘amali ahabbu ilallahi qoola, sholaatu ‘alaa waqtihaa qoola tsumma ayyun qoola birrul waalidaini qoola tsumma ayyun qoola aljihaadu fii sabiilillaah.)
Artinya:
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, “Amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Mendirikan shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal shalih yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Karena memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, maka Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā akan datangkan kebaikan-kebaikan kepada setiap orang yang berbakti kepada orang tua.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua:
Salah satu keutamaan dari kepada kedua orang tua adalah Allah akan memberi umur yang panjang dan ditambahkan rizkinya.
Anas bin Malik Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rizkinya, maka berbaktilah kepada orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim).” (HR. Ahmad: 3-229)
Diantara keutamaan berbakti kepada orang tua adalah mendapatkan ridha dari keduanya. Ridha kedua orang tua sangat berpengaruh terhadap keridhaan Allah kepada kita. Begitupun sebaliknya, murka keduanya akan menjadi sebab kemurkaan Allah.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Raḍiallāhu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua, dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua.” (HR. Bukhari)
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup, Source: Photo From Gettyimages
Berbakti kepada orang tua merupakan satu jalan untuk mendapatkan Jannah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Orang tua adalah pintu surga, apabila kita ingin memasukinya maka rawat dan sayangilah mereka. Apabila enggan, maka abaikan dan sia-siakanlah mereka.
Abu Darda Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, maka silahkan sia-siakan orang tua kalian.” (HR. At-Tirmidzi)
Thumbnail Source: Photo From Gettyimages
Artikel Terkait:
Hadits Tentang Akhlak Mulia