Islam memberikan apresiasi yang amat tinggi terhadap ilmu. Demikian tingginya sehingga ilmu menempati posisi yang urgen dan vital dalam pergumulan wacana keislaman. Perkembangan sejarah Islam di dunia pun tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat.
Sudah jamak diketahui bahwa pada zaman keemasan Islam banyak bermunculan cendekiawan Islam yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing. Mereka berhasil tampil sebagai saintis dan filosof yang mengisi berbagai bidang keilmuan seperti kedokteran, matematika, kimia, fisika, astronomi dan lain sebagainya.
Berikut ulasan tentang beberapa cendekiawan Islam yang paling berpengaruh di dunia:
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cendekiawan Islam, Source: Photo by Mostafa Meraji From Pixabay
Salah satu cendekiawan Islam yang berjasa dalam mengembangkan ilmu kimia adalah Jabir Ibnu Hayyan. Jabir Ibnu Hayyan lahir pada tahun 100 H/721 M di Khurasan. Karya-karya mengenai ilmu kimianya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa yang kemudian diserap oleh ilmu kimia modern.
Beliau mengenalkan beberapa teori dan konsep seperti materi dan zat murni, molekul, atom, partikel-partikel atom, konsep mizan (keseimbangan), dan konsep sulfur merkuri. Beliau juga mengenalkan beberapa konsep kimia diantaranya seperti proses penguapan, kristalisasi dan penyulingan.
Penemuannya yang paling dikenal adalah besi dan logam. Jabir Ibnu Hayyan melakukan penelitian menemukan senyawa kimia yang dapat mencegah logam dan besi berkarat. Selain itu penemuan lainnya adalah menemukan bahan kimia menjadi bahan pembuatan gelas kaca.
Penemuan-penemuan tersebut tidak berhasil dalam sekali uji coba. Dirinya telah gagal berkali-kali namun pantang menyerah sampai menemukan hasil yang diharapkan.
Menurut Jabir dalam uji coba kimia harus melalui banyak kerja praktik dan bereksperimen. Karena jika tidak melakukan hal tersebut maka seseorang tidak akan pernah menjadi seorang ahli.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cendekiawan Islam, Source: Photo by Mostafa Meraji From Pixabay
Al-Khawarizmi adalah seorang cendekiawan Islam yang ahli dalam bidang metematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Uzbekistan. Al-Khawarizmi bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Kata “Al-Khawarizmi” diambil dari nama tempat kelahirannya yaitu Khawarizmi sebuah kota kecil di Uzbekistan. Ia lahir pada tahun 194 H/780 M.
Salah satu temuan besar Al-Khawarizmi yang masih digunakan sampai sekarang ialah konsep aljabar, aritmatika dan logaritma dalam matematika. Berkat temuannya itu, ia dijuluki sebagai Bapak Aljabar.
Tak hanya itu, ia juga ahli di bidang falsafah, geometri dan geografi. Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah kitab surah Al-Ars “buku pemandangan dunia” atau “kenampakan bumi”. Revisi dan penyempurnaan geografi plotemus yang berisi daftar koordinat dari kota dan tempat geografis mengikuti perkembangan umum. Karya-karya ciptaanya menjadi rujukan para ilmuan pada periode berikutnya sampai sekarang.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Cendekiawan Islam, Source: Photo by Ibrahim Mücahit Yıldız From Pixabay
Cendekiawan Islam selanjutnya yang berjasa dalam di dunia belahan timur dan barat adalah Ibnu Haitsam. Ibnu Haitsam lahir di Basrah pada tahun 965 M. Ia memulai pendidikannya di kota kelahirannya setelah melanjutkan pendidikan di kota yang sama Ibnu Haistam bekerja sebagai pegawai pemerintah di kota kelahirannya juga.
Setelah beberapa tahun bekerja di Basrah, dirinya memutuskan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Ditanah perantauan Ibnu Haistam terjun kepada dunia penulisan dan melanjutkan pendidikan
Ibnu haistam juga pernah menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Dari hasil kerja keras tersebut kemudian beliau menjadi seseorang yang ahli dalam bidang sains, falak, fikih, matematika geometri, pengobatan dan falsafah.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah tulisannya mengenai mata sehingga menjadi rujukan dan catatan dalam sejarah pengembangan sains barat.
Selain itu Ibnu Haitsam juga melakukan penelitian tentang cahaya. Hal itu dapat dibaca dalam buku yang telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris yang berjudul Light on Twilight Phenomena. Di dalam buku tersebut hanya dibahas mengenai senja dan tata surya.
Berikut adalah beberapa teori yang dikembangkan oleh Ibnu Haitsam yaitu teori optik yang didalamnya membahas cermin cekung dan cembung. Didalamnya juga terdapat pembahasan terkait teori pembiasan cahaya yang kemudian dipelajari dan dikembangkan oleh ilmuan barat.
Demikian sedikit ulasan tentang beberapa tokoh cendekiawan Islam yang sangat berpengaruh dalam pergumulan wacana keilmuan dunia. Yang karya-karyanya terasa sangat bermanfaat hingga saat ini.
Thumbnail Source: Photo by Mostafa Meraji From Pixabay
Artikel Terkait:
Biografi Ibnu Hajar Al-Asqalani