Generasi sandwich merupakan generasi dimana seseorang berada dalam keadaan memiliki tanggung jawab ganda untuk menghidupi dua generasi sekaligus. Dua generasi itu merupakan generasi di atasnya yaitu orang tua, dan juga generasi yang berada di bawahnya yaitu anak-anak atau bahkan cucu-cucunya.
Istilah generasi sandwich pada awalnya diperkenalkan oleh Dorothy A. Miler yang merupakan seorang profesor sekaligus direktur praktikum dari Universitas Kentucky pada tahun 1981 dalam sebuah jurnal yang berjudul “The Sandwich Generation: Adult Children of The Aging”.
Fenomena generasi sandwich mulai dikenal pada abad ke-20 karena adanya perubahan rentang hidup dan usia yang lebih tua untuk melahirkan seorang anak. Fenomena ini merupakan sebuah pertanda bahwa para Ibu sering memiliki anak kecil dan juga orang tua yang lemah pada waktu bersamaan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Ciri-ciri Generasi Sandwich, Source: Photo by William Pexels
Bagi seseorang yang berada dalam kondisi ini, mereka memiliki tanggung jawab untuk merawat orang tua dan juga anak-anaknya dalam waktu yang bersamaan. Mereka juga harus bisa membantu orang-orang yang mereka cintai dengan membagi tugas sehari-hari untuk memberikan pelayanan kepada mereka. Mulai dari membantu menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan, memberikan pengobatan, membantu mengatasi masalah keuangan, memberikan bantuan hukum, dan menjaga kondisi mental dari orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.
Seseorang yang berada dalam posisi ini harus cakap dalam menjalin komunikasi. Sebab, kelancaran komunikasi merupakan kunci keberhasilan seorang generasi sandwich dalam menjalankan tanggung jawabnya. Apalagi komunikasi terkait hal finansial, hal ini berguna untuk meminimalisir munculnya persoalan keuangan pada keluarga Anda.
Selain itu, pengeluaran dalam biaya sehari-hari juga tidak bisa dihindari. Kebutuhan hidup semakin hari semakin berubah dan meningkat. Seperti halnya kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan sehari-hari, segalanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Ciri-ciri Generasi Sandwich, Source: Photo by Gustavo Pexels
Fenomena generasi sandwich terjadi apabila orang tua sudah terjebak pada generasi ini, maka kemungkinan anak yang diturunkannya akan demikian. Di sisi lain, generasi sandwich terjadi kurang siapnya seseorang dalam mempersiapkan masa depan, seperti halnya mengatur keuangan, perngeluaran yang tinggi serta pendapatan yang terbilang cukup rendah.
Adapun ciri-ciri dari generasi sandwich tersebut yaitu:
Salah satu ciri generasi sandwich adalah traditional sandwich generation, yaitu orang-orang dewasa yang berusia sekitar 40 tahun hingga 50 tahun. Pada usia ini mereka diapit dan bertanggung jawab atas kebutuhan orang tua usia lanjut dan juga anak-anak yang masih membutuhkan bantuan finansial.
The club sandwich generation yaitu orang dewasa yang berusia 30 sampai 60 tahun. Jika mereka sudah menikah, maka mereka diapit oleh orang tua dan anak, serta cucu, atau kakek dan nenek. Mereka yang berada dalam kondisi ini harus menanggung kebutuhan hidup dari generasi yang lebih banyak.
Generasi ini berisi siapa saja yang terlibat dalam perawatan lansia. Jadi pada generasi ini mereka yang sudah menikah harus membiayai orang tuanya serta saudara kandungnya.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Ciri-ciri Generasi Sandwich, Source: Photo by Andrea Pexels
Istilah generasi sandwich merupakan istilah yang popular di kalangan masyarakat khususnya bagi kalangan remaja dan juga orang dewasa. Bagi mereka yang berada di posisi ini, dengan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas tidak jarang mengeluhkan mengenai beban kehidupan yang mereka pikul. Hal ini terjadi karena beratnya kondisi kehidupan untuk memenuhi kebutuhan finansial bagi orang tua maupun anak-anaknya.
Oleh karena itu perlu adanya persiapan yang matang agar dapat keluar dan mengatasi masalah yang terjadi pada generasi sandwich ini. Di antara hal-hal yang perlu dipersiapkan agar dapat meminimalisir masalah pada generasi sandwich yaitu dengan (1) melakukan perencanaan hidup secara matang, (2) perencanaan dan pengelolaan finansial yang jelas, (3) mencatat pengeluaran dan pemasukan, (4) melakukan investasi jangka panjang.
Thumbnail Source: Photo by Kcena Pexels
Artikel Terkait:
Karakteristik Generasi Alfa