Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Diet Culture

Bina-Qurani-Diet-Culture
Diet Culture

Apa itu diet culture? Beberapa orang mungkin berfikiran bahwa diet culture atau budaya diet merupakan suatu pembiasaan mengatur pola makan untuk menjadi lebih sehat, yang merupakan bagian dari gaya hidup sehat atau semacamya.

Namun pada kenyataannya, diet culture marupakan budaya yang berbahasa dan merugikan. Aktivitas diet culture ini dapat menjadi faktor resiko akan gangguan dismorfik tubuh, gangguan makan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?

Simak penjelasan lengkap di bawah ini!

Bina-Qurani-Diet-Culture

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Diet Culture, Source: Photo by Jenna Pexels

Apa yang Dimaksud dengan Diet Culture?

Diet culture adalah sebuah keyakinan yang meresap pada masyarakat bahwa penampilan dan bentuk tubuh merupakan sesuatu yang lebih penting daripada kesehatan fisik, psikologi, dan kesejahteraan. Konsep ini menekankan pada pentingnya pembatasan kalori, normalisasi self-talk negatif, dan melabeli makanan tertentu sebagai makanan yang baik atau buruk.

Diet culture melibatkan keasyikan dengan penampilan fisik, yang ditambah dengan mengikuti standar makanan yang sempurna. Konsep diet culture mencakup perilaku obsesif terhadap batasan kalori, jenis makanan yang dikonsumsi, olahraga kompulsif, dan metode lain yang digunakan untuk menurunkan berat badan.

Konsep diet culture dapat terjadi dimana saja, dan telah menjadi trend di masyarakat yang dipengaruhi oleh budaya barat. Diet culture umumnya terjadi di kalangan ekonomi menengah ke atas, dimana citra seseorang sering menjadi identic dengan status den kekuasaan. Selain itu, diet culture juga sudah menjadi sesuatu yang umum di kalangan remaja dan dewasa muda yang cenderung menekankan penampilan daripada kesehatan fisik.

Bina-Qurani-Diet-Culture

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Diet Culture, Source: Photo by Pixabay Pexels

Dampak Diet Culture

Konsep diet culture memiliki dampak tersendiri bagi kesehatan seseorang. Diet culture bisa sangat berbahaya terutama karena sering disamakan dengan saran tentang gizi yang optimal dan pencegahan penyakit.

Namun, penting untuk dipahami bahwa diet culture lebih dari sekedar makan makanan bergizi dan menjaga kesehatan fisik. Konsep diet culture justru dapat dengan cepat merubah seseorang menjadi lebih konsumtif dalam gaya hidup yang membahayakan kesehatan fisik dan emosional.

Beberapa contoh diet culture yang buruk yaitu:

  • Melabeli makanan sebagai makanan baik atau buruk.
  • Berolahraga untuk membakar sejumlah kalori.
  • Membatasi kelompok makanan yang dianggap buruk.
  • Merasa bersalah karena makan.
  • Menekan nafsu makan dengan kafein.
  • Mnghindari situasi sosial untuk menghindari makan.
  • Merasa tidak berharga karena bentuk tubuh.
  • Menimbang berat badan den mengubah perilaku berdasarkan angka pada timbangan.
  • Mengagungkan tubuh yang kurus dan penurunan berat badan.
  • Berasumsi bahwa tubuhmu bertanggung jawab atas hal-hal baik atau buruk yang terjadi.
  • Terlibat dalam perilaku atau pembicaraan yang mempermalukan lemak.
  • Merasa iri pada orang lain karena berat badan mereka.

Itulah beberapa contoh diet culture yang akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan seseorang.

Bina-Qurani-Diet-Culture

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Diet Culture, Source: Photo by Foodie Pexels

Pengaruh Diet Culture Terhadap Pola Makan

Diet culture merupakan salah satu faktor yang turut berkontribusi dlaam gangguan makan atau eating disorder. NEDA atau National Eating Disorders Association melporkan bahwa 35% diet menjadi obsesif, dan 20-25% tindakan diet berubah menjadi gangguan makan.

Hal ini mungkin saja terjadi, apalagi di era digital dimana informasi bisa dengan mudah tersebar dan diperoleh dari berbagai media sosial. Media memiliki dampak yang luar biasa pada citra tubuh. Platform media sosial dituding mendistorsi kenyataan, dimana model digambarkan secara alami kurus dan dianggap mewakili normalitas, atau kurus secara tidak wacar karena diet ekstrim, kekurangan gizi atau pengeditan digital.

Penggambaran ini mendorong seseorang baik pria maupun wanita untuk membandingkan diri mereka dengan penampilan yang ideal yang digambarkan dalam media sosial. Paparan gambar tubuh ideal di media sosial ini telah dikaitkan dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh, penurunan harga diri, dan kecemasan terkait citra tubuh.

Hal ini kemudian membuat seseorang rentan terlibat dalam taktik penurunan berat badan yang berbahaya atau ekstrim, yaitu dapat memicu perkembangan gangguan makan seperti bulimia, anorexia, binge eating, orthorexia, atau gangguan makan lainnya.

Gangguan makan merupakan penyakit mental serius yang sering membutuhkan perawatan professional. Gangguan makan merupakan salah satu penyakit mental paling mematikan, dimana seorang individu meninggal setiao 52 menit karena penyakit ini. Selain itu, lebih dari seperempat orang dengan gangguan makan mencoba bunuh diri.

Artikel Terkait:
Gangguan Kesahatan Mental

TAGS
#adab penuntut ilmu #adab sebelum ilmu #Adab #Alquran 30 Juz #Generasi Qurani #Keutamaan Membaca Alquran #Belajar Alquran #Bina Qurani #Menghafal Alquran #Sekolah Islam #Sekolah Tahfiz
© 2023 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login