Doa Nabi Yunus yang sangat masyhur di kalangan umat muslim adalah Doa Nabi Yunus ketika beliau berada di dalam perut ikan paus. Doa Nabi Yunus ini merupakan doa yang sangat istimewa yang di dalamnya terdapat pengakuan ketauhidan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Sebelum kita membaca doa Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām akan lebih baik bagi kita, apabila kita memahami dan merenungkan kisah singkat dari Nabi Yunus ini. Selain mengerti akan bacaan doa Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām, dengan merenungkan kisahnya kita juga akan mendapat banyak pelajaran tentang perjalanan kisah Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām.
Image: Doa Nabi Yunus, Source: Photo From Freepik
Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām adalah seorang utusan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā yang diperintahkan untuk menyeru penduduk kota Nainawa, yaitu sebuah kota besar yang terletak di negeri Mosul (Iraq).
Dalam perjalanan dakwahnya Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām senantiasa menyeru kepada kaumnya untuk menyembah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, namun mereka menolak dan tetap berada dalam kekafirannya. Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām pun akhirnya pergi meninggalkan mereka, seraya mengingatkan kepada mereka bahwa akan datang azab dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Setelah kepergian Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām, para penduduk kota melihat tanda-tanda datangnya azab itu dan mereka meyakini bahwa Nabi Yunus tidaklah berdusta terhadap apa yang telah diserukan kepada mereka.
Image: Doa Nabi Yunus, Source: Photo From Jonny Gios Unsplash
Mengetahui akan datangnya azab itu, mereka kemudian keluar menuju ke padang sahara bersama keluarga dan membawa ternak mereka. Mereka kemudian memohon kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dengan merendahkan diri dan menyeru kepada-Nya serta meminta pertolongan dari-Nya.
Semua binatang ternak yang mereka bawa pun kemudian mengeluarkan suara lenguhan seolah mereka juga berdoa meminta perlindungan kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Hingga akhirnya Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā pun menangguhkan azabnya kepada mereka.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ
“Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Nabi Yunus) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus [10]: 98)
Image: Doa Nabi Yunus, Source: Photo From Lina Trochez Unsplash
Setelah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menangguhkan azab kepada kaum Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām dan memberikan mereka dengan kesenangan (sampai waktu tertentu), Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām akhirnya pergi meninggalkan kaumnya dengan menaiki sebuah perahu bersama suatu kaum.
Di tengah laut dalam perjalanan Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām bersama kaumnya, tiba-tiba perahu yang mereka naiki oleng. Seluruh penumpang di atas perahu itu merasa takut perahunya akan tenggelam karena keberatan penumpang.
Untuk mengurangi beban muatan di atas perahu, mereka pun akhirnya mengadakan undian untuk menentukan siapa di antara mereka yang akan di lemparkan ke dalam laut agar perahu tidak tenggelam.
Undian pun dimulai dan akhirnya jatuh kepada Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām, namun mereka menolak dan tidak mau melemparkannya ke dalam laut. Akhirnya diputuskan untuk diadakan undian lagi, dan undian itu jatuh lagi kepada Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām dan mereka menolak serta melakukan undian lagi.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ
“Kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.” (QS. Ash-Shaffat [37]: 141)
Undian ketiga pun ternyata jatuh lagi kepada Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām. Kemudian Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām melepaskan pakaiannya dan menceburkan dirinya sendiri ke dalam laut.
Menurut Ibnu Mas’ud, saat Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām menceburkan diri ke dalam laut, Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā telah memerintahkan kepada seekor ikan paus dari laut hijau. Ikan paus itu membelah lautan dan sampai di tempat Nabi Yunus menceburkan diri ke dalam laut, dan menelannya.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā telah memerintahkan kepada ikan paus itu bahwa, “Janganlah kamu memakan dagingnya walaupun secuil, jangan pula mematahkan tulangnya, sesungguhnya Yunus itu bukanlah rezeki makananmu, melainkan perutmu hanyalah sebagai penjara buatnya.”
Image: Doa Nabi Yunus, Source: Photo From Artur Aldyrkhanov Unsplash
Ikan paus yang menelan Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām kemudian membawa Yunus menyelam hingga sampai di dasar laut. Di dasar laut yang gelap gulita itu Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām kemudian mendengar suara tasbih dari batu-batu kerikil di dasar laut.
Maka pada saat itu, Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām juga mengucapkan doa:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya [21]: 87)
Itulah doa Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām yang beliau baca ketika berada di dalam perut ikat paus.
Image: Doa Nabi Yunus, Source: Photo From Masjid Pogung Dalangan Unsplash
Ketika Nabi Yunus ‘Alaihi al-salām memanjatkan doa di atas, maka Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menerima doanya dan memerintahkan kepada ikan paus tersebut agar mengeluarkan dari perutnya.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِي
“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman” (QS. Al-Anbiya [21]: 88)
Doa Nabi Yunus sebagaimana yang dijelaskan di atas adalah doa yang hendaknya dibaca apabila seseorang sedang tertimpa musibah dan sedang berada dalam kesengsaraan.
Thumbnail Source: Photo From Michael Burrows Pexels
Artikel Terkait:
Doa Selesai Sholat