Memohon perlindungan atau al-isti’adzah merupakan ibadah besar yang semestinya hanya pantas diserahkan kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan tidak boleh ditunjukan kepada makhluk apapun. Memalingkan ibadah ini kepada selain Allah merupakan perbuatan syirik akbar yang dapat mengeluarkan sang pelaku dari agama Islam.
Sebagai seorang muslim, wajib bagi kita untuk senantiasa bersandar dan berserah diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dalam semua keadaan. Hal inilah yang kemudian menjadi sebab seorang hamba dicukupkan, dilindungi dan dijaga oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
Artinya:
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan segala keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq [65]: 03)
Oleh karena itu, di kala seseorang sedang diliputi oleh ketakutan, kesedihan, kecemasan, dan kegelisahan, hendaknya ia segera meminta perlindungan kepada Allah. Mintalah pertolongan dan perlindungan, melalui sabar dan shalat serta dengan berdoa kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Doa Tolak Bala, Source: Photo by Mohamed Hassan from Pixabay
Doa tolak bala merupakan suatu doa yang di dalamnya terkandung unsur merendahkan diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Selain itu, doa tolak bala juga mengandung unsur keyakinan yang tinggi bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat mendatangkan dan mencegah marabahaya kecuali Allah.
Berkenaan dengan doa tolak bala, Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā telah mensyariatkan dzikir-dzikir untuk memohon perlindungan kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Berikut ini adalah beberapa doa tolak bala yang disyariatkan oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā:
Penyakit dan marabahaya dapat datang kepada kita kapan saja dan dalam bentuk apapun. Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā kita dianjurkan untuk senantiasa berdoa agar terjaga dan dilindungi oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dari segala macam penyakit dan marabahaya.
Berikut ini adalah doa tolak bala, memohon perlindungan dari segala macam penyakit dan marabahaya sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra dan dari penyakit yang jelek lainnya.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad dari jalur sahabat Anas)
Doa ini hendaknya senantiasa kita panjatkan kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā agar Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menjaga diri kita beserta keluarga dari berbagi macam penyakit.
Setiap manusia berpotensi melakukan kesalahan dan kelupaan, baik ia sebagai muslim yang berilmu maupun yang awam. Di samping kita berusaha menghapus kesalahan dan kekeliruan dengan kebaikan seperti memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah, membaca Alquran, bersedekah, dan berzikir maka bisa juga dengan merutinkan doa yang mengandung penghapusan dosa disebabkan salah dan lupa, bahkan agar tidak diazab Allah karena salah dan lupa. Doa tersebut salah satunya adalah sebagaimana dalam ayat berikut:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah [02]: 286)
Dalam doa tersebut tidak hanya terkandung agar tidak diazab karena salah dan lupa tetapi juga mengandung doa agar tidak dibebankan dengan beban yang melebihi kemampuan dan kapasitas kita. Di samping itu, kita juga memohon dalam doa tersebut pemaafan, ampunan, dan rahmat-Nya serta kemenangan atas orang-orang kafir.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Doa Tolak Bala, Source: Photo by Freepik
Sudah menjadi sunnatullah kehidupan bahwa yang baik akan mendapatkan yang baik dan yang buruk akan mendapatkan balasan dari keburukan yang dibuat. Memohon perlindungan dari akibat keburukan sangatlah penting. Rasulullah mengajarkan;
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah al-Masih al-Dajjal.” (HR. Muslim)
Doa tersebut sangat jelas memaparkan akan banyaknya balasan dari setiap keburukan. Sehingga memohon perlinduangan dari 4 hal adalah doa penting yang harus diamalkan. Demi Allah, kebahagiaan seseorang adalah saat dilindungi dan diselamatkan dari siksa kubur, siksa jahanam, ujian saat hidup dan ketika mati, serta sesatnya fitnah Dajjal.
Seorang hamba diperbolehkan bertawasul dengan keimanannya kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā agar Dia mengampuni dosa-dosanya dan melindunginya dari ancaman azab neraka. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Rabb kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran [03]: 16)
Ayat ini mengandung doa memohon ampunan atas segala dosa dan memohon perlindungan dari azab neraka. Maksud “kami benar-benar beriman” yaitu beriman kepada kitab Allah dan utusan-Nya. Dan maksud “Maka ampunilah segala dosa-dosa kami” yaitu dengan iman kami kepada-Mu dan kepada apa yang Engkau syariatkan bagi kami maka ampunilah dosa-dosa kami dan kelalain kami dalam menjalankan perintah dengan karunia dan rahmat-Mu.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Doa Tolak Bala, Source: Photo by Maciej Cieslak from Pixabay
Segala urusan kehidupan manusia baik buruknya, rezekinya, jodohnya semuanya telah ditetapkan oleh Allah Ta’alā. Demikian pula perkara akhir kehidupan kita, juga telah Allah tetapkan; apakah berakhir baik ataukah buruk.
Ada banyak doa yang bisa kita panjatkan agar akhir dari segala urusan kita termasuk dalam hal ini adalah akhir kehidupan kita menjadi happy ending; akhir yang bahagia. Di antara doa tersebut adalah sebagaimana hadis Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam berikut:
اللهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا، وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا، وَعَذَابِ الْآخِرَةِ
“Ya Allah, jadikan segala urusan kami berakhir dengan baik dan lindungi kami dari bencana dunia dan azab akhirat.” (HR. Ahmad dari jalur Busr bin Artha’ah)
Doa tersebut tidak hanya mengandung permohonan akhir yang baik dari segala urusan tetapi juga mengandung perlindungan terhadap bencana dunia dan azab di akhirat.
Jadi, setiap muslim sudah sepatutnya memanjatkan doa ini. Karena tidak ada seorangpun dari kita yang aman dari bencana dan azab di akhirat kecuali dengan pertolongan Allah Ta’āla.
Di antara doa yang harus dipanjatkan seorang hamba kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā adalah doa meminta kebaikan dunia akhirat. Doa ini diajarkan langsung oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā sebagaimana dalam firman-Nya:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan berilah kami kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah [02]: 201)
Kebaikan yang dimaksud dalam doa ini mencakup kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Kebaikan dunia seperti sehat, rumah yang luas, pasangan yang baik, rezeki yang luas, ilmu yang bermanfaat, kendaraan yang bagus, dan kedudukan yang baik. Kebaikan akhirat adalah masuk surga serta keselamatan prosesnya di padang mahsyar dan pada saat hisab serta yang lainnya. Adapun makna doa meminta perlindungan dari azab neraka adalah selamat dari sebab-sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka di dunia seperti menjauhi perbuatan dosa, maksiat, dan syubhat.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā telah mensyariatkan kepada hamba-Nya untuk memohon perlindungan dari berbagai kejelekan yang dapat mengakibatkan hukuman di dunia dan hukuman di akhirat.
Aisyah Raḍiallāhu ‘Anhā meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْلُ فِي دُعَائِهِ: اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ ومنْ شَرِّ مَا لَمْ أعْمَلْ
Artinya:
“Dari Aisyah Raḍiallāhu ‘Anhā, bahwa Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam di dalam doanya mengucapkan, ‘Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku lakukan dan kejelekan yang belum aku lakukan.” (HR. Muslim)
Doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam sebagaiman di atas, menunjukkan bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam sangat takut kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, sangat mengagunkan-Nya, dan sangat butuh pertolongan serta perlindungan darinya.
Thumbnail Source: Photo by Masjid Pogung Dalangan From Unsplash
Artikel Terkait:
Doa Ketika Mendengar Orang Meninggal Dunia