Malaikat secara bahasa adalah jamak dari kata malakun. Ada pendapat bahwa kata malaikat berasal dari kata al-alukah yang berarti ar-risalah. Pendapat lain menyatakan bahwa kata malaikat berasal dari laka, yang berarti mengutus, dan ada juga pendapat lain.
Sedangkan secara terminology, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah ‘Azza wa Jalla yang diciptakan untuk taat dan beribadah kepada-Nya, serta menunaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam firman-Nya:
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)
Artinya:
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-nya dan tiada pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya: 19-20)
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ (26) لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ (27)
Artinya:
“Dan mereka berkata, ‘Rabb yang Maha Pemurah telah mengambil mempunyai anak’, Mahasuci Allah. Sebenarnya malaikat-malaikat itu, adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengajarkan perintah-perintah-Nya.” (QS. Al-Anbiya: 26-27)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Iman Kepada Malaikat, Source: Photo by Richardo Pexels
Mengimani malaikat termasuk rukun iman kedua. Artinya ialah meyakini bahwa Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā memiliki balaikat yang benar-benar ada, diciptakan dari cahaya, tidak mendurhakai perintah-perintah-Nya dan senantiasa melaksanakan apapun yang diperintahkan kepada mereka.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā mewajibkan seorang muslim untuk beriman atau mengimani malaikat. Dalil-dalil yang mewajibkan seseorang untuk mengimani malaikat di antaranya adalah:
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menjadikan iman kepada malaikat ini termasuk bagian dari akidah seorang mukmin. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285)
Artinya:
“Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (QS. Al-Baqarah: 2850
Allah mewajibkan keimanan ini dan mengkafirkan orang yang mengingkarinya. Firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā:
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
Artinya:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi …” (QS. Al-Baqarah: 177)
وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا (136)
Artinya:
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa: 136)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Iman Kepada Malaikat, Source: Photo by Cliford Pexels
Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, ketika malaikat Jibril bertanya kepada beliau mengenai definisi iman.
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَبِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya:
“Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, beriman kepada takdir-Nya, yang baik mupun yang buruk.” (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam menetapkan bahwa iman ialah mempercayai semua hal tersebut, dan iman kepada malaikat termasuk satu bagian dari hal itu. Keberadaan malaikat telah ditetapkan dengan dalil qath’I, dan mengingkari mereka adalah sebuah kekafiran menurut kesepakatan kaum muslimin. Sebab, tidak mengimani mereka adalah menyelisishi nash yang sharih dari Alquran dan Assunnah.
Thumbnail Source: Photo by Eberhard Pexels
Artikel Terkait:
Iman Kepada Hari Akhir