Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Itikaf di Bulan Ramadhan

Bina-Qurani-Itikaf-di-Bulan-Ramadhan
Itikaf di Bulan Ramadhan

Di antara ibadah yang dianjurkan oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan Rasul-Nya pada bulan Ramadhan adalah itikaf. Itikaf di bulan Ramadhan merupakan ibadah spesial dan momen paling ditunggu oleh setiap kaum Muslimin. Ibadah itikaf di bulan Ramadhan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, dan memperbanyak amal ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Sebab pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menurunkan satu malam yang disebut dengan lailatul qadr. Dimana setiap orang yang melakukan ibadah di malam tersebut, akan mendapatkan pahala atau keutamaan yang lebih mulia dari ibadah selama 1000 bulan.

Pengertian Itikaf di Bulan Ramadhan

Lalu apa itu itikaf?

Berdasarkan kitab Syarh Shahih Muslim, yang dikutip dari Al-Inshaf fi Hukm Al-I’tikaf, Itikaf merupakan kegiatan berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah kepada Allah yang dilakukan oleh orang tertentu dengan tata cara tertentu.

Bina-Qurani-Itikaf-di-Bulan-Ramadhan

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Itikaf di Bulan Ramadhan, Source: Photo by David McEachan Pexels

Dalil pensyariatan itikaf didasarkan oleh firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam Alquran, hadis Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, dan ijma.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman di dalam Alquran:

وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ (125)

Artinya:

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku’, dan yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 125)

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā juga berfirman di dalam ayat yang lain pada QS. Al-Baqarah:

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِد

Artinya:

“Tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Penyandaran itikaf di masjid merupakan kekhususan untuk melakukan ibadah kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan merupakan perintah untuk tidak bercampur dengan istri. Karena itikaf merupakan kegiatan ibadah khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.

Ummul Mu’minin ‘Aisyah Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Artinya:

“Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beritikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari Muslim)

Bina-Qurani-Itikaf-di-Bulan-Ramadhan

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Itikaf di Bulan Ramadhan, Source: Photo by Pok Rie Pexels

Tempat Pelaksanaan Itikaf di Bulan Ramadhan

Hukum asal dari tempat pelaksanaan itikaf pada bulan Ramadhan di masjid adalah sunnah mustahab. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan oleh Abi Sa’id Al-Khudri,

إِنِّى اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِى إِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ ». فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ

Artinya:

“Sungguh saya beritikaf di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudaian saya beritikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beritikaf, hendaklah dia beritikaf. Maka para sahabat pun beritikaf bersama beliau.” (HR. Muslim)

Berdasarkan sabda Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam di atas, Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam memberikan pilihan kepada para sahabat untuk melaksanakan itikaf. Hal ini merupakan bukti bahwa hukum awal pelaksanakan itikaf tidaklah wajib atau sunnah. Status sunnah ini dapat berubah menjadi wajib apabila seseorang bernadzar untuk melakukan itikaf.

Aisyah Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللهَ فَلْيُطِعْه

Artinya:

“Barangsiapa bernadzar untuk melakukan ketaatan kepada Allah, maka dia wajib untuk menunaikannya.” (HR. Bukhari)

Lantas, dimanakah tempat yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk melsanakan itikaf di bulan Ramadhan? Haruskah Ibadah itikaf dilaksanakan di masjid? Masjid mana saja yang boleh digunakan untuk melaksanakan itikaf? Adakah kriteria khusus masjid yang dapat digunakan untuk pelaksanaan itikaf?

Berikut beberapa penjelasannya:

1. Disyariatkan untuk Itikaf di Masjid

Tidak disyariatkan untuk melaksanakan itikaf kecuali di masjid, pensyariatan ini berdasarkan pada firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 187,

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِد

Artinya:

“Tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Ibnu Hajar berkata bahwa, “Para ulama sepakat bahwa itikaf disyaratkan untuk dilakukan di Masjid.”

2. Dilakukan di Masjid Mana Saja

Menurut mayoritas ulama, itikaf disyariatkan di masjid mana saja, karena keumuman dari firman Allah di atas yang artinya, “Sedang kamu beritikaf di dalam masjid.”

Bina-Qurani-Itikaf-di-Bulan-Ramadhan

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Itikaf di Bulan Ramadhan, Source: Photo by Alena Pexels

Imam Malik mengatakan bahwa, pelaksanaan itikaf boleh dilakukan di masjid mana saja, selama dapat ditegakkannya shalat lima waktu, dan karena keumuman dari firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā,

وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِد

Artinya:

“Sedangkan kamu beritikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Imam Syafii juga berpendapat demikian. Namun beliau menambahkan syarat khusus masjid yang bisa digunakan untuk itikaf, syaratnya adalah bahwa masjid tersebut juga mengadakan pelaksanaan shalat jumat. Tujuannya adalah agar ketika pelaksanaan shalat Jumat, orang yang sedang beritikaf di masjid tidak perlu keluar masjid.

Hal-hal yang Membatalkan Itikaf di Bulan Ramadhan

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa itikaf merupakan kegiatan berdiam diri di Masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Sebagaimana ibadah yang lain, ibadah ini juga memiliki beberapa hal yang dapat membatalkan itikaf. Di antara pembatal-pembatal dari itikaf antara lain adalah:

1. Keluar Masjid

Keluar Masjid tanpa alasan yang syar’i dan tanpa ada kebutuhan yang mubah dan mendesak, dapat membatalkan itikaf di Masjid.

2. Jima’ (Bersetubuh)

Jima’ atau bersetubuh dengan istri juga dapat membatalkan itikaf berdasarkan firman Allah pada Surat Al-Baqarah ayat 187, sebagaimana disampaikan di atas.

Ibnu Mudzir menukil adanya kesepakatan ulama terhadap firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 187 “Janganlah kamu campuri mereka” artinya adalah jima’ atau hubungan intim.

Thumbnail Source: Photo by Ali Arapoğlu Pexels

Artikel Terkait:
Ikhlas Beramal

TAGS
#ihlas beramal #ikhlas beramal shalih #ikhlas beramal #ikhlas dalam beramal #ikhlas dalam beribadah #ikhlas ketika shalat #ikhlas #kiat-kiat ikhlas #niat yang ikhlas #pengertian ikhlas #pentingnya ikhlas beramal #urgensi ikhlas dalam islam
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login