Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Salah satunya adalah dengan makan dan minum. Dalam Islam, aktivitas makan dan minum adalah termasuk perkara yang dijelaskan baik dalam Alquran maupun Hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Perkara yang banyak dijelaskan terkait makan dan minum dalam Islam ini adalah terkait adab-adabnya.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap makanan dan bukti rasa syukur, setiap muslim tidak diperkenankan untuk mencela makanan yang ada di hadapannya. Karena jika seorang muslim mencela makan atau minuman maka sejatinya ia telah menyelisihi adab makan yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sedikitpun walaupun beliau tidak menyukainya. Hal ini berdasarkan perbuatan Nabi shallallahu alaihi wasallam yang dinukil oleh Abu Hurairah radiallāhu ‘anhu berikut ini:
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
”Nabi Sallallāhu ‘alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau menyukainya, beliau memakannya, dan apabila beliau tidak menyukainya, beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari & Muslim)
Inilah potret sosok manusia termulia di muka bumi ini, sekalipun beliau tidak menyukai makanan yang ada di hadapannya beliau tidak mencelanya tetapi cukup dengan membiarkannya.
#Poster Dakwah