Di antara hal yang harus dilakukan oleh kerabat mayit ketika kabar kematian telah sampai kepada mereka adalah bersabar, mengucapkan kalimat istirja’ (innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun), dan ridha dengan takdir Allah.
Hal ini sebagaimana Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman di dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 155-157:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)
Artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dnegan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Ketika Mendengar Kabar Kematian, Source: Photo by GS Image
Ketahuilah wahai muslimin wal muslimah, bahwa kesabaran yang terpuji adalah kesabaran ketika pertama kali musibah menimpa. Bukan kesabaran setelahnya, karena yang demikian itu akan terlupakan dengan berjalannya waktu.
Dari Anas Raḍiallāhu ‘Anhu ia berkata, “Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di kuburan, maka beliau bersabda, ‘Bertakwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah.’ Wanita itu spontan mengatakan, ‘Menjauhlah dariku, engkau tidak pernah merasakan musibah seperti yang aku rasakan ini.’ (Ia mengatakan demikian karena tidak mengetahui bahwa yang menegurnya adalah Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam. Kemudian dikabarkan kepadanya bahwa beliau adalah Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, maka wanita itu segera mendatangi Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam dan berkata, ‘Aku tidak tahu bahwa yang menegurku saat itu adalah engkau.’ Kemudian Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya kesabaran itu ketika pertama kali musibah menimpa.’” (HR. Muslim)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Ketika Mendengar Kabar Kematian, Source: Photo by AWS Image
Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah lalu ia mengucapkan seperti apa yang diperintahkan oleh Allah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Artinya:
“Sesungguhnya kita ini milik Allah, dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berikanlah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah ia dengan sesuatu yang lebih baik darinya,’ melainkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim)
Dikutip dari: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa’ Wama Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam. Edisi terjemah: Alih Bahasa M. Taqdir Arsyad, Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Wanita Muslimah, (Bogor: Griya Ilmu, 2019), 220-221.
Thumbnail Source: Photo by MBS Tarakan
Artikel Terkait:
Hal yang Boleh Dilakukan Terhadap Jenazah