Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Keutamaan Ahlul Bait

Bina-Qurani-Keutamaan-Ahlul-Bait
Keutamaan Ahlul Bait

Ahlul Bait adalah keluarga Nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, orang-orang yang tidak boleh menerima sedekah. Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Ja’far, keluarga Aqil, keluarga Al-Abbas, keluarga Al-Harits bin Abdul Mutthalib, serta para istri dan putri Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا (33)

Artinya:

“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, hai ahlul bait dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Imam Ibnu Katsir Raḥimahullāh berkata, “Kemudian yang tidak boleh diragukan dari renungan Alquran ialah bahwa para Istri Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam termasuk dalam kategori ayat tersebut.

Sebab, siyaqul kalam (konteks pembicaraan) ayat tersebut berkenaan dengan mereka. Maka setelah itu Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا (34)

Artinya:

“Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikman (sunah Nabi).” (QS. Al-Ahzab: 34)

Maksudnya, amalkanlah Kitabullah dan sunah Nabi yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya di rumah-rumah kalian.

Bina-Qurani-Keutamaan-Ahlul-Bait

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Keutamaan Ahlul Bait, Source: Photo by Mostafa Pexels

Hal senada juga dikatakan Qatadah dan ahli tafsir lainnya, ‘Dan ingatlah nikmat yang Allah anugerahkan khusus untuk kalian. Yaitu wahyu yang diturunkan di rumah-rumah kalian.’

Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq Raḍiallāhu ‘Anhā adalah orang yang paling utama dan paling istimewa dalam menerima nikmat serta rahmat yang melimpah tersebut. Sebab, tidak ada tempat tidur seorang Wanita yang menjadi tempat turunnya wahyu kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam selain tempat tidur Aisyah sebagaimana yang pernag beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam jelaskan.

Sebagaimana ulama mengatakan bahwa itu semua karena beliau tidak menikahi Wanita yang masih gadis selain dirinya (Aisyah). Dan hanya beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam seorang lelaki yang menikahinya.

Maka patutlah kiranya ia dikhususkan menerima keistimewaan ini dan satu-satunya yang berhak mendapat derajat tinggi daripada yang lain. Akan tetapi, apabila istri-istri beliau termasuk ahlul bait beliau, tentunya para kerabat beliau lebih berhak menyandang predikat ini.

Bina-Qurani-Keutamaan-Ahlul-Bait

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Keutamaan Ahlul Bait, Source: Photo by Plenio Pexels

Ahlussunnah wal Jama’ah mencintai ahlul bait, setia kepada mereka dan menjaga wasiat Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam perihal mereka pada peristiwa Ghadir Khum. Beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي

Artinya:

“Aku mengingatkan kalian kepada Allah dalam menjaga kehormatan ahli baitku.” (HR. Muslim)

Ahlussunnah mencintai dan menghormati mereka karena hal itu termasuk bagian dari bukti cinta dan hormat kepada Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam. Tetapi dengan syarat, mereka ahlul bait mengikuti sunah dan istiqamah di atas agama Islam sebagaimana para pendahulu mereka, seperti Al-Abbas beserta keturunannya, dan Ali beserta keturunannya. Adapun yang menyelisihi sunah dan tidak istiqamah di atas agamanya, maka mereka tidak boleh dicintai meskipun mereka termasuk ahlul bait.

Ahlussunnah wal Jama’ah memiliki sikap yang adil dan pertengahan terhadap ahlul bait. Mereka loyal terhadap mereka yang istiqamah melaksanakan agama, dan berlepas diri dari mereka yang menyalahi sunah serta menyeleweng dari agama meskipun mereka ahlul bait. Status mereka sebagai ahlul bait dan kerabat Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam tidak bermanfaat sama sekali sampai mereka sendiri istiqamah dalam menjalankan agama Allah.

Bina-Qurani-Keutamaan-Ahlul-Bait

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Keutamaan Ahlul Bait, Source: Photo by Abdel Aziz Pexels

Abu Hurairah Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan, ia berkata bahwa ketika turun ayat, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,” Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam berdiri seraya bersabda:

يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا يَا عَبَّاسُ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لَا أُغْنِي عَنْكَ مِنَ اللهِ شَيْئًا وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللهِ لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِي مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا

Artinya:

“Wahai kaum Quraisy atau kalimat semisal, belilah (tebuslah) diri kalian dari Allah. Wahai Abbas bin Abdul Mutthalib, aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah. Wahai Shafiyah, bibi Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah. Wahai Fatimah, putri Muhammad, mintalah harta kepadaku sesukamu sebab kelak aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah.” (HR. Bukhari)

Ahlussunnah dalam permasalahan ini dan lainnya berprinsip adil dan berada di jalur yang lurus, tidak meremehkan, juga tidak berlebihan.

Dikutip dari: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, Aqidatut Tauhid Kitabut Tauhid lis-Shaff Al-Awwal – Ats-Tsalis – Al-Aly. Edisi terjemah: Alih Bahasa Syahirul Alim Al-Adib, Lc., Kitab Tauhid, (Jakarta: Ummul Qura, 2018), 423-426.

Thumbnail Source: Photo by Noureddine Pexels

Artikel Terkait:
Kewajiban Menaati Rasulullah

TAGS
#adab penuntut ilmu #adab sebelum ilmu #Adab #Alquran 30 Juz #Cara Sholat Jenazah #Doa Selesai Sholat #Generasi Qurani #Keutamaan Membaca Alquran #Memuliakan Orang Tua #Belajar Alquran #Bina Qurani #Menghafal Alquran #Sekolah Islam
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login