Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Keutamaan dan Keistimewaan Al-Khulafā’ Al-Rāshidūn

Keutamaan dan Keistimewaan Al Khulafā’ Al-Rāshidūn

Keutamaan dan Keistimewaan Al-Khulafā’ Al-Rāshidūn

Para al-Khulafā’ al-Rāshidūn adalah para sahabat nabi yang memiliki keutamaan dan kedudukan istimewa. Mereka adalah sosok sahabat senior yang termasuk pertama memeluk agama Islam, banyak mendapatkan pembinaan langsung dari Rasulullah S.A.W., paling berilmu, senantiasa berjuang bersama Rasulullah S.A.W., dan masih banyak keutamaan-keutamaan al-Khulafā’ al-Rāshidūn lainya. Di antara keutamaan yang disebutkan dalam hadis, bahwa Rasulullah S.A.W. memerintahkan umat ini agar mengikuti jejak al-Khulafā’ al-Rāshidūn dan mereka juga sudah dijamin masuk surga. Riwayat yang menunjukkan keutamaan tersebut adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidhī sebagai berikut:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الوَلِيدِ، عَنْ بَحِيرِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو السُّلَمِيِّ، عَنِ العِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ، قَالَ: وَعَظَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَعْدَ صَلاَةِ الغَدَاةِ مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوبُ، فَقَالَ رَجُلٌ: إِنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلاَلَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ.[1]

Telah menceritakan kepada kami ‘Alī ibn Ḥujr, ia berkata bahwa telah menceritakan kepada kami Baqiyyah ibn al-Walīd, dari Bahīr ibn Sa’d, dari Khālid ibn Ma’dān, dari ‘Abd al-Raḥmān ibn ‘Amr al-Sulamīy, dari ’Abū Nājiḥ al-‘Irbāḍ ibn Sāriyah r.a., ia berkata, “Rasulullah S.A.W. memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang membuat hati menjadi bergetar dan mata menangis, maka kami berkata, “Wahai Rasulullah! Sepertinya ini adalah wasiat dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah wasiat kepada kami.” Nabi S.A.W. bersabda, “Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun kalian dipimpin seorang budak. Sungguh, orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, ia akan melihat perselisihan yang banyak, oleh karena itu wajib atas kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah al-Khulafā’ al-Rāshidūn yang terbimbing, gigitlah ia dengan gigi geraham kalian, serta jauhilah setiap perkara yang diada-adakan karena setiap bid’ah itu sesat.”

Keutamaan dan Keistimewaan Al Khulafā’ Al-Rāshidūn

Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Keutamaan dan Keistimewaan Al Khulafā’ Al-Rāshidūn, Source: Photo by Shahram Pexels

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ العَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حُمَيْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَبُو بَكْرٍ فِي الجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ فِي الجَنَّةِ، وَعَلِيٌّ فِي الجَنَّةِ، وَطَلْحَةُ فِي الجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الجَنَّةِ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الجَنَّةِ، وَسَعْدٌ فِي الجَنَّةِ، وَسَعِيدٌ فِي الجَنَّةِ، وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الجَرَّاحِ فِي الجَنَّةِ.[2]

Telah bercerita kepada kami Qutaibah, ia berkata bahwa telah menceritakan kepada kami ‘Abd al-Azīz ibn Muhammad, dari ‘Abd al-Raḥmān ibn Humaid, dari bapaknya, dari ‘Abd al-Raḥmān ibn ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda, “Abū Bakr di surga, ‘Umar di surga, ‘Uthmān di surga, ‘Alī di surga, Ṭalḥah di surga, al-Zubair di surga, ‘Abd al-Raḥmān di surga, Sa’d di surga, Sa’īd di surga, dan Abu ‘Ubaidah ibn al-Jarrah di surga.”

 

==========

[1] ’Abū ‘Ῑsa Muhammad ibn ‘Ῑsa al-Tirmidhī, Jāmi’ al-Tirmidhī, (Riyāḍ: Dār al-Ṣalāḥ, 1999), No. 2676, 607. Lihat, ’Abū Dāwud Sulaimān al-Sijistānī, Sunan ’Abī Dāwud, (Beirūt: Dār Ibn Hazm, 1998) No. 4607, 699.

[2] ’Abū ‘Ῑsa Muhammad ibn ‘Ῑsa al-Tirmidhī, Jāmi’ al-Tirmidhī, (Riyāḍ: Dār al-Ṣalāḥ, 1999), No. 3747, 251.

Dikutip dari: Dr. Ghifar, Lc., M.E.I., Konsep dan Implementasi Keuangan Negara pada Masa Al-Khulafa Al-Rashidun(Cirebon: Nusa Literasi Inspirasi, 2020), 87-89.

Thumbnail Source: Photo by Andrea Pexels

Artikel Terkait:
Wilayah Kekuasaan Al-Khulafā’ Al-Rāshidūn

TAGS
#ihlas beramal #ikhlas beramal shalih #ikhlas beramal #ikhlas dalam beramal #ikhlas dalam beribadah #ikhlas ketika shalat #ikhlas #Keuangan Islam #Keuangan Negara dalam Islam #Keuangan Publik #kiat-kiat ikhlas #niat yang ikhlas #Pajak #pengertian ikhlas #pentingnya ikhlas beramal #urgensi ikhlas dalam islam #Wakaf
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login