Belajar memang membutuhkan kesungguhan dari banyak sisi. Ketika seseorang telah bertekad kuat untuk menimba ilmu mungkin cobaan terbesar datang dari orang-orang terdekat, atau bahkan mungkin dari arah yang tidak disangka-sangka. Semangat hijrah yang menjadi fenomena akhir-akhir ini mungkin berkata lain terhadap keadaan siapa-siapa yang berniat kuat untuk belajar Islam, mungkin juga berkata sama.
Hijrah sebagai fenomena yang sedang booming di kalangan para selebritis tentunya memancing sejuta tanya bagi penggemar mereka. Apa iya bisa? seseorang yang sudah bergelimang dengan harta, apa yang dia inginkan dari dunia ini bisa dengan mudah dia dapatkan, lantas dengan seketika begitu saja dia hijrah untuk belajar agamanya atau kembali belajar Islam. Rasanya hampir tidak mungkin, namun mengapa jadi fenomena di kalangan mereka.
Cobaan yang diterima oleh seseorang dengan orang lainnya pastilah berbeda-beda. Dari mulai cobaan terringan karena dirinya tak mampu melawan perlawanan dari jiwanya sendiri untuk mau melangkah bangkit, atau di sisi lain yang justru mendapatkan cobaan terberat, akan tetapi berhasil melawan untuk terus berjuang menghadapi cobaan tersebut hanya untuk sebuah tujuan kembali belajar Islam.
Dimanakah posisi kita saat ini? apakah orang yang penuh dengan kegiatan dunia dan kegemilangan prestasi dunia sampai melalaikan diri kita untuk kembali belajar Islam, ataukah kita termasuk mereka yang tidak punya dunia namun cuek juga sampai tidak mau untuk belajar Islam atau memperbaiki agama kita sendiri. Atau belajar Islam itu menurut kita hanya untuk para selebritis yang sudah taubat saja karena dunia sudah ada di tangan mereka. Inilah beberapa pandangan yang menyesatkan sepanjang zaman sehingga membuat kita enggan seribu enggan untuk melangkah kembali belajar Islam.
Tidak ada perjuangan yang tanpa pengorbanan, ketika kita mendengar kata belajar pasti terlintas di benak kita semua kata lelah, peluh, dan bahkan mungkin biaya sebagai rintangan yang amat berat. Sejatinya seseorang tak perlu menghiraukan bisikan sesat tersebut. Kehidupan ini adalah sebuah perjuangan, begitupun dengan belajar Islam. Tidak akan mungkin kita dapat merasakan manisnya rasa manis sebelum kita merasakan pahitnya sebuah kepahitan. Begitupun jika diri kita telah bertekad kuat untuk kembali belajar Islam, pasti akan penuh dengan rintangan. Akan tetapi seorang muslim mempunyai pelindung yang tidak dimiliki oleh selain mereka, yaitu Allah subhānahu wa ta‘ālā.
Belajar Islam memang butuh perjuangan, namun hasil yang akan didapatkan oleh seseorang yang belajar Islam tidak akan pernah didapatkan oleh orang yang tidak mempelajarinya. Bahkan yang sama-sama mempelajarinya saja berbeda dalam mendapatkan manisnya belajar Islam karena berbeda dalam kedalaman belajar dan berbeda dalam kadar pengamalannya. Bertekadlah dan berjuanglah untuk melepaskan diri kita dari kebodohan terhadap agama kita sendiri, serta melepaskan kebodohan orang-orang yang ada di sekitar kita dengan kembali kita bangkit, berjuang untuk belajar Islam.
#Belajar #Belajar Islam #Pendidikan #Pendidikan anak