Kehidupan di Islamic Boarding School menyimpan sejuta keindahan dan sejuta makna. Banyak pembelajaran yang diraih peserta didik, bukan hanya sekedar ilmu yang dipelajari di ruang kelas atau masjid, tapi juga kehidupan sehari-hari para peserta didik di Islamic Boarding School. Di antaranya adalah bagaimana peserta didik hidup satu sama lain. Meraka sama-sama jauh dari orang tua. Mereka juga berasal dari beragam daerah yang memiliki beragam budaya dan adat istiadat. Di situlah khas pendidikan di Islamic Boarding School dibanding sistem pendidikan lainnya.
Para peserta didik hidup 24 jam bersama-sama di Islamic Boarding School. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dalam kehidupan sehari-hari tersebut, para peserta didik dilatih untuk menerapkan konsep ukhuwah yang diajarkan agama Islam. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat [49]: 10). Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abdullah ibn Umar radhiallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya. Tidak boleh mendzaliminya dan tidak boleh pula menyerahkan kepada orang yang hendak menyakitinya. Barangsiapa yang memperhatikan kebutuhan saudaranya maka Allah akan memperhatikan kebutuhannya. Barangsiapa yang melapangkan kesulitan seorang muslim, niscaya Allah akan melapangkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Barangsiapa yang menutupi kesalahan seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi kesalahannya kelak di hari kiamat.” Rasulullah shallallahu ‘alaii wasallam bersabda, ““Seorang mukmin bagi mukmin yang lain bagaikan satu bangunan yang satu sama lain saling manguatkan.” (HR. Muslim)
Di antara contoh praktik membangun ukhuwah oleh para peserta didik di Islamic Boarding School adalah saling berbagi di waktu lapang, saling mencintai, saling nasihat-menasihati, saling mengunjungi dan mendoakan terutama saat ada yang sakit atau terkena musibah, tidak membullying sesama, dan lain-lain yang semisalnya. Perilaku yang perlu dihindari dalam rangka merawat ukhuwah adalah membenci tanpa dasar yang dibenarkan, mengadu domba (namimah), mencela, menghardik, ghibah, menyebarluaskan aib saudaranya, dan lain-lain yang semisalnya.
Tidak ada tags.