Mendidik anak merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang tua dengan sungguh-sungguh dan benar. Hal ini dilakukan agar sang buah hati tumbuh menjadi pribadi yang shalih dan shalihah serta terjaga dari panasnya siksa api neraka. Inilah salah satu pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak, yaitu agar anak serta keluarga terhindar dari siksa api neraka.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
Anak adalah amanah yang Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā titipkan kepada setiap hamba-Nya yang berstatus sebagai orang tua. Maka setiap orang tua wajib menjaga anak yang sudah diamanahkan tersebut. Segala bentuk amanah yang Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā titipkan kepada kita, tentu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat.
Anas Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
إن الله سائل كل راع عما استرعاه أحفظ ذلك أم ضيع حتى يسأل الرجل على أهل بيته
“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya. Apaka ia pelihara ataukah ia sia-siakan, hingga seseorang ditanya tentang keluarganya.” (HR. An-Nasai)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mendidik Anak SMP, Source: Photo by BQ City Media
Seorang anak yang terlahir ke dunia sejatinya dalam keadaan fitrah, suci, dan tidak tahu apapun. Kemudian orang tua dan keluarganya itulah yang menjadikan anak itu beriman, bertakwa atau sebaliknya.
Abu Hurairah Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِه
“Setiap anak yang lahir, dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Hasil pendidikan orang tua ini sangat mempunyai pegaruh yang besar terhadap keimanan, keshalihan, kecerdasan, serta budi pekerti anak.
Oleh karena itu, dibutuhkan kiat-kiat khusus untuk mendidik anak agar menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Berikut ini kami sampaikan kiat-kiat mendidik anak usia SMP. Jika anak Ibu dan Bapak saat ini sedang berada di bangku SMP, tulisan ini sangat cocok dibaca untuk Ibu dan Bapak.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mendidik Anak SMP, Source: Photo by BQ City Media
Mendidik anak bukanlah hal yang sepele, karena pendidikan yang didapatkan anak dari lingkungan keluarga adalah modal yang menentukan tumbuh kembang anak di masa depannya.
Berikut ini adalah beberapa kiat mendidik anak usia SMP menurut Islam yang dapat dilakukan orang tua sebagai bentuk usaha untuk menjadikan anak-anak yang shalih dan shalihah:
Di antara tabiat anak-anak adalah mencintai orang tua yang lemah lembut kepada mereka, orang tua yang gemar membantu dan perhatian kepada mereka. Sebagai orang tua menahan diri untuk tidak berteriak, marah, dan mencaci anak merupakan salah satu kiat mendidik anak, agar sang anak menjadi anak-anak yang penuh kesantunan.
Mendidik anak tidak selalu dengan kekerasan, terkadang mendidik anak juga harus dengan penuh hikmah, kesabaran dan kelembutan.
Bagaimanapun juga anak usia dini pada umumnya membutuhkan permainan dan hiburan, disamping pendidikan ilmu dan adab. Oleh karenanya, perlu ada keseimbangan antara pendidikan dan hiburan serta permainan bagi sang anak. Agar sang buah hati merasa senang dan bahagia dalam belajar.
Menanamkan nilai-nilai dan pemahaman tauhid yang benar pada anak usia SMP merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sebagaimana nasihat Luqman kepada anaknya yang tertuang pada QS. Luqman.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (QS. Luqman: 13)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mendidik Anak SMP, Source: Photo by BQ City Media
Shalat merupakan tiang agama, oleh karena itu shalat juga harus menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan orang tua kepada anaknya. Selain merupakan tiang agama, shalat juga termasuk amal ibadah yang pertama kali akan dihisab oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di akhirat kelak.
Untuk itu, salah satu kiat mendidik anak usia SMP adalah dengan senantiasa mengajak dan mengingatkan sang anak untuk segera mendirikan shalat tepat waktu dan berjamaah di masjid bagi anak laki-laki.
Kiat mendidik anak usia SMP yang selanjutnya adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada anak. Sebelum mengajari anak untuk berbuat baik dan berakhlak yang mulia, maka orang tua harus terlebih dahulu memiliki akhlak yang baik.
Artinya, untuk mendidik anak menjadi pribadi yang shalih atau shalihah maka hal pertama yang harus dilalukan adalah menjadikan diri kita pribadi yang shalih dan taat dalam beragama. Karena keshalihan anak adalah bentuk contoh yang mereka dapatkan dari kita, dan keburukan mereka juga merupakan hasil dari apa yang telah kita perbuat dan contohkan kepada mereka.
Sertakan doa dan pengharapan hanya kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dalam segala usaha dan upaya yang dilakukan dalam mendidik anak. Bisa jadi doa yang kita panjatkan kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā sebagai bentuk pengharapan dan penyerahan diri kepada-Nya menjadi salah satu jalan terwujudnya keshalihan anak-anak kita.
Maka jangan lelah untuk berdoa, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lepas atas segala kehendak dan takdir Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Thumbnail Source: Photo by BQ City Media
Artikel Terkait:
Pendidikan Moral untuk Anak