Sebagai seorang anak yang telah dilahirkan ke dunia, sudah menjadi kewajiban kita semua untuk senantiasa menghormati orangtua. Orangtua adalah sepasang ayah dan bunda yang telah melahirkan kita, menyayangi, mengasihi, mendidik, menafkahi, melindungi, dan merawat kita sedari kecil tanpa mengharap balasan apapun dari kita.
Mengingat begitu pentingnya seorang anak untuk berbakti dan menghormati orangtua, maka pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai beberapa poin penting terkait menghormati orangtua.
Beberapa poin tersebut di antaranya adalah:
Yuk kita simak beberapa poin di atas melalui uraian berikut ini!
Begitu pentingnya kedudukan seorang anak untuk menghormati orangtua serta menyayangi dan merawatnya menurut pandangan Islam, menjadikan perilaku ini (menghormati orangtua dan berbakti kepadanya) disandingkan oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dengan perintah untuk menyembah dan mengesakan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
(Wa’budullaha wa laa tusyriku bihi syai-an wabil waa lidaini ihsaanan.)
Artinya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua …” (QS. An-Nisa [04]: 36)
Pentingnya seorang anak untuk berbakti dan menghormati orangtua juga menjadikan kedudukannya lebih tinggi di atas jihad di jalan Allah. Jihad yang dimaksud di sini adalah jihad yang hukumnya fardhu kifayah.
Abu Mas’ud Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
(Saaltunnabiyya Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam ayyul ‘amali ahabbu ilallahi qoola, sholaatu ‘alaa waqtihaa qoola tsumma ayyun qoola birrul waalidaini qoola tsumma ayyun qoola aljihaadu fii sabiilillaah.)
Artinya:
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, “Amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Mendirikan shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada orangtua.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Menghormati orangtua dan berbakti kepada keduanya merupakan amal shalih yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Karena memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, maka Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā akan datangkan kebaikan-kebaikan kepada setiap orang yang berbakti dan menghormati orangtua.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan menghormati orangtua:
Salah satu keutamaan dari menghormati orangtua dan berbakti kepada keduanya adalah Allah akan memberi umur yang panjang dan ditambahkan rizkinya.
Anas bin Malik Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rizkinya, maka berbaktilah kepada orangtuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim).” (HR. Ahmad: 3-229)
Diantara keutamaan menghormati orangtua dan berbakti kepadanya adalah mendapatkan ridha dari keduanya. Ridha kedua orangtua sangat berpengaruh terhadap keridhaan Allah kepada kita. Begitupun sebaliknya, murka keduanya akan menjadi sebab kemurkaan Allah.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Raḍiallāhu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orangtua, dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orangtua.” (HR. Bukhari)
Berbakti dan menghormati orangtua merupakan satu jalan untuk mendapatkan Jannah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Orangtua adalah pintu surga, apabila kita ingin memasukinya maka rawat dan sayangilah mereka. Apabila enggan, maka abaikan dan sia-siakanlah mereka.
Abu Darda Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Kedua orangtua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orangtua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, maka silahkan sia-siakan orangtua kalian.” (HR. At-Tirmidzi)
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghormati orangtua dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa cara menghormati orangtua dan berbakti kepada keduanya:
Sebagai bentuk menghormati orangtua, hendaknya seorang anak meneduhkan pandangannya dan tidak menunjukan pandangan yang tajam kepada orangtuanya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat al-bukhari bahwa ketika para sahabat berbicara kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam mereka senantiasa merendahkan suara dan tidak memandang dengan pandangan yang tajam.
Cara lain untuk berbakti dan menghormati orangtua adalah dengan tidak berkata kasar kepada keduanya. Senantiasa menjaga lisannya dengan tutur kata yang baik saat berbicara dengan orangtua merupakan bentuk bakti dan akan menjaga diri dari sifat durhaka.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“… Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ [17]: 23)
Dalam ayat di atas, Allah melarang seorang anak untuk berkata “ah” kepada orangtua, terlebih kata-kata kasar yang lainnya barang tentu akan melukai hati keduanya.
Bentuk bakti seorang anak terhadap orangtuanya adalah dengan senantiasa mematuhi segala perintah keduanya selama perintah itu tidak bertentangan dengan hak-hak Allah.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami wajibkan kepada manusia untuk (berbuat) kebaikan kepada kedua orangtuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah) dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempatmu kembali dan akan aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 8)
Cara menghormati orangtua ketika seorang anak telah meraih kesuksesan adalah dengan bersikap rendah hati kepada keduanya dan tidak bersikap sombong. Bagaimanapun kesuksesan yang didapat seorang anak, tidak lepas dari pertolongan dan doa-doa dari orangtua.
Sebagai bentuk bakti dan menghormati orangtua, seorang anak hendaknya senantiasa mendoakan ampunan dan kebaikan untuk kedua orangtuanya. Diantara doanya adalah sebagai berikut:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Ya Rabb, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra [17]: 24)
Semoga Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menjadikan kita sebagai anak yang berbakti dan menghormati orangtua. Sehingga orangtua ridha kepada kita dan Allah berikan ridha-Nya serta masukkan kita ke dalam Jannah-Nya.
Artikel Terkait:
Perintah Sholat 5 Waktu