Menyiapkan menu buka puasa merupakan suatu tradisi yang umum dilakukan oleh kaum muslimin di berbagai penjuru dunia untuk menyambut waktu berbuka. Mulai dari menyiapkan menu buka puasa yang ringan sebagai hidangan pembuka, hingga makanan berat sebagai hidangan penutup. Semua itu dilakukan sebagai wujud syukur atas datangnya waktu berbuka serta sebagai bentuk ketaatan atas perintah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam untuk menyegerakan berbuka.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa salah satu amalan yang dianjurkan ketika berpuasa adalah dengan menyegerakan berbuka puasa ketika telah tiba waktunya. Menyegerakan berbuka puasa merupakan sunnah yang diperintahkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.
Bahkan, berbuka merupakan suatu keharusan yang harus disegerakan, meskipun hanya dengan sebutir kurma sebagai sajian menu buka puasa. Sedangkan seseorang yang melakukan puasa terus menerus tanpa ada waktu berbuka atau yang dikenal dengan puasa wishol, merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Menu Buka Puasa, Source: Photo by Dwi Agus Unsplash
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya:
Dari Sahl bin Sa’ad Raḍiallāhu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR. Bukhari Muslim)
Hadits di atas merupakan perintah untuk berbuka puasa dan merupakan sunnah untuk menyegerakan berbuka puasa ketika telah tiba waktunya, yaitu saat matahari tenggelam. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim hendaklah kita semangat untuk mengamalkan sunnah ini dengan menyegerakan berbuka ketika telah tiba waktu berbuka. Sebab, orang yang menyegerakan waktu berbuka puasa adalah akan mendapatkan pahala berupa datangnya kebaikan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Menu Buka Puasa, Source: Photo by Rauf Alvi Unsplash
Untuk membatalkan atau berbuka puasa tidak selalu harus dengan menu yang mewah. Namun harus dengan menu buka puasa yang sesuai dengan Sunnah Rasulullah. Sebab, Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam merupakan sebaik-baik manusia yang pada dirinya terdapat suri tauladan yang semestinya kita tiru dan ikuti.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Artinya:
“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Ayat di atar menunjukkan bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam merupakan sosok yang hendaknya menjadi contoh dan panutan dalam segala aktivitas umat manusia. Baik dalam hal ibadah maupun dalam hal muamalah, termasuk menu buka puasa pun hendaknya kita meniru menu buka puasa ala Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.
Lalu apa sih menu buka puasa yang biasa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam konsumsi untuk membatalkan puasanya? Berikut ini adalah dalil atas menu buka puasa ala Rasullullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, berdasarkan riwayat Anas bin Malik Raḍiallāhu ‘Anhu:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya:
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab yaitu kurma basah, jika tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan tamr atau kurma kering, dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.” (HR. Abu Daud)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Menu Buka Puasa, Source: Photo by Pixabay Pexels
Berdasarkan hadits di atas, Imam Ibnul Qayim Raḥimahullāh di dalam Ath-Thibb An-Nabawy memberikan penjelasan bahwa:
Cara Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam yang berbuka puasa dengan kurma atau air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena, pada saat berbuka puasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai dengan liver atau hati yang dapat disuplai langsung ke seluruh organ tubuh dan langsung menjadi energi, kecuali kurma atau air.
Karbohidrat yang ada di dalam kurma lebih mudah sampai ke liver atau hati dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut, terutama kurma masak yang masih segar. Liver akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi.
Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa, sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu.
Demikianlah menu buka puasa ala Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam. Selain menunya cukup sederhana, menu buka puasa Rasulullah juga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia yang telah seharian penuh berpuasa.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan menjadi referensi agar kita dapat menyiapkan menu buka puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.
Artikel Terkait:
Doa Buka Puasa