Mujahadah an-nafs adalah perilaku yang seharusnya ada pada diri setiap muslim. Istilah mujahadah an-nafs adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yaitu mujahadah yang artinya adalah sungguh-sungguh, dan an-nafs artinya adalah hawa nafsu. Jadi, dapat dikatakan bahwa mujahadah an-nafs adalah usaha atau perjuangan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk melawan hawa nafsu dan menghindari segala perbuatan yang dilarang oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Mujahadah an-nafs atau berjihad melawan hawa nafsu dan syahwat merupakan jihad yang paling dasar. Sebab, tidak mungkin seorang muslim dapat berjihad melawan musuh, apabila dirinya tak mampu berjihad melawan hawa nafsunya sendiri.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mujahadah An-Nafs Adalah, Source: Photo by Masjid Pogung Dalangan Unsplash
Rasulullah Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam berdabda:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ
Artinya:
“Jihad yang paling utama adalah berjihad atau berjuang melawan dirinya dan bawa nafsunya.” (HR. Ibnu Najjar)
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
Artinya:
“Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, Kami akan memberikan kepada mereka hidayah kepada jalan-jalan Kami.” (QS. Al-Ankabut: 69)
Di dalam Fawaidul Fawaid, Imam Ibnul Qayyim Raḥimahullāh memberikan faidah indah berdasarkan firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di atas. Beliau Raḥimahullāh berkata:
“Dalam ayat ini Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā mengaitkan hidayah dengan jihad. Orang yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling sempurna jihadnya. Adapun jihad yang palinh wajib adalah menjihadi diri sendiri, menjihadi hawa nafsu, menjihadi setan, dan menjihadi dunia. Siapa yang menjihadi empat perkara ini karena Allah, maka Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā akan memberinya hidayah kepada jalan-jalan keridhaan-Nya yang akan menyampaikannya ke surga. Siapa yang meninggalkan jihad, maka ia akan kehilangan hidayah sejumlah jihad yang ia tinggalkan.”
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mujahadah An-Nafs Adalah, Source: Photo by Alena D Pexels
Dalil lain yang membahas tentang mujahadah an-nafs adalah firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam QS. Al-Anfal ayat 72:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (72)
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan kepada muhajirin, mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. Tetapi jike mareka meminta pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Anfal: 72)
Firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di atas mengandung beberapa faidah, yaitu:
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mujahadah an-nafs adalah perilaku mulia, yaitu perilaku yang dianjurkan oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan Rasul-Nya Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam agar dikerjakan oleh setiap muslim. Sebab, mujahadah an-nafs adalah jihad yang paling dasar bagi setiap muslim.
Thumbnail Source: Photo by Masjid Pogung Dalangan Unsplash
Artikel Terkait:
Tayamum Adalah