Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Mutaba’ah Artinya Mengikuti

Bina-Qurani-Mutaba'ah-Artinya-Mengikuti
Mutaba’ah Artinya Mengikuti

Apa itu mutaba’ah? Mutaba’ah merupakan sebuah kata yang berasal dari Bahasa Arab yaitu taba’a, yang artinya adalah mengikuti. Maksud dari mutaba’ah adalah mengikuti tuntunan Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam secara murni, tanpa menambahkan maupun mengurangi tuntunan yang telah Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam contohkan.

Mutaba’ah merupakan salah satu di antara dua syarat diterimanya suatu ibadah setelah ikhlas karena mengharap ridha dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Dimana jika salah satu syarat di atas tidak terpenuhi, maka amalan ibadah seseorang menjadi tertolak.

Mutaba’ah atau ittiba adalah jalan keselamatan yang harus senantiasa dipegang teguh oleh setiap muslim apabila ia mengharap perjumpaan dengan Rabbnya. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110)

Artinya:

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Bina-Qurani-Mutaba'ah-Artinya-Mengikuti

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mutaba’ah Artinya Mengikuti, Source: Photo by Utsman Media Unsplash

Ibnu Katsir Raḥimahullāh menjelaskan maksud dari, “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih”, adalah mencocoki syariat Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dengan mengiktui petunjuk dari Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam. Dan maksud dari, “Janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya”, adalah selalu mengharapkan wajah dan keridhaan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā semata dan tidak berbuat syirik kepada-Nya.”

Ibnu Katsir Raḥimahullāh menekankan bahwa, “Inilah dua rukun amal yang diterima. Amal tersebut harus dilaksanakan ikhlas karena Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan sesuai dengan syariat Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.”

Dalam ayat lain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Artinya:

“Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2)

Al-Fudhail bin ‘Iyadh menjelaskan mengenai firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di atas tentang yang lebih baik amalnya yaitu, amalan yang paling ikhlas dan showab (yaitu mencocoki ajaran Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam).

Al-Fudhail berkata, “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima. Amalan barulah diterima jika terdapat syarat ikhlas dan showab. Amalan dikatakan ikhlas apabila dikerjakan semata-mata karena Allah. Amalan dikatakan showab apabila mutaba’ah yaitu mengikuti atau mencocoki ajaran Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.

Bina-Qurani-Mutaba'ah-Artinya-Mengikuti

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mutaba’ah Artinya Mengikuti, Source: Photo by Rachid O Unsplash

Seikhlas apapun amalan seseorang apabila dilakukan tanpa mutaba’ah atau mengikuti tuntunan dari Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam maka amalan tersebut tertolak. Hal ini sebagaimana sebuah hadits Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam:

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا، فَهُوَ رَدٌّ

Artinya:

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)

Dijelaskan dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Hadits ini adalah hadits yang sangat agung mengenai pokok Islam. Hadits ini merupakan timbangan amalan zhohir (lahir). Sebagaimana hadits ‘innamal a’malu bin niyat’ (sesungguhnya amal tergantung dari niatnya) merupakan timbangan amalan batin. Apabila suatu amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada izin dari Allah dan Rasul-Nya, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali.”

Bina-Qurani-Mutaba'ah-Artinya-Mengikuti

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Mutaba’ah Artinya Mengikuti, Source: Photo by Mataq Darul Ulum Unsplash

Syarat Mutaba’ah Seorang Dikatakan Benar

Hendaknya setiap amalan yang diakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā sesuai dengan apa yang disyariatkan oleh Allah dalam Alquran atau apa yang telah disyariatkan oleh Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam dalam sunnahnya. Setiap nash dari Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam tentang hukum satu perkara sama kedudukannya seperti nash dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.

Oleh karena itu, wajib bagi setiap hamba untuk mengambilnya, mengikutinya serta tidak boleh menyelisihinya. Adapun syarat mutaba’ah pengikutan seorang muslim terhadap Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam dikatakan benar, adalah sebagai berikut:

  • Berpegang teguh dangen Alquran dan sunnah Rasul-Nya.
  • Tidak berpecah dan berselisih tentang Alquran dan As-Sunnah.
  • Hendaknya mutaba’ah (ittiba’) atau pengikutan kepada Alquran dan As-Sunnah diikat dengan pemahaman salafus shalih, bukan dengan pemahaman yang lainnya.

Demikianlah pembahasan tentang mutaba’ah atau pengikutan kepada Allah dan Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam secara murni. Semoga Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menjaga diri-diri kita di jalan yang Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā ridhai.

Thumbnail Source: Photo by Masjid Pogung Dalangan Unsplash

Artikel Terkait:
Sobahul Khair Artinya

TAGS
#adab penuntut ilmu #adab sebelum ilmu #Adab #Akidah #Alquran 30 Juz #Generasi Qurani #Keutamaan Membaca Alquran #Belajar Alquran #Bina Qurani #Menghafal Alquran #Sekolah Islam #Sekolah Tahfiz
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login