Alquran memuliakan siapapun yang memuliakannya. Tidak ada yang rugi dalam berinteraksi dengan Alquran. Setiap huruf yang dibacanya bernilai pahala serta dilipatgandakan pahalanya. Bahkan terbata-bata dalam membaca pun tetap diberikan pahala, terlebih jika mahir membaca Alquran. Aisyah radhiallahu anha berkata bahwa Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang mahir membaca Alquran maka ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi sangat kuat. Sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tertatih-tatih dan bacaan itu terasa sulit baginya maka dia mendapat dua pahala.” (HR. Muslim No.1862)
Maksud mahir dalam hadits ini adalah hafal sebagaimana dalam riwayat al-Bukhari No.4937, “Permisalan orang yang membaca al-Quran dan dia hafal.”
al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menjelaskan dalam kitab Fathul Bari bahwa maksud orang yang mahir membaca Alquran adalah orang yang bacaan dan hafalannya bagus. Tidak terbata-bata. Dikarenakan Allah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā memudahkan baginya sebagaimana Allah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā mudahkan bagi malaikat, maka baginya pula persamaan hafalan dan kedudukan.”
#Poster Dakwah