Panduan Adab di Hari Jumat Sesuai Sunah (1)

Ustaz Fitri Priyanto, Lc., M.M.
Pengasuh Bina Qurani Islamic School

Hari Jumat adalah hari raya umat Islam yang sangat dimuliakan. Kekhususan hari Jumat sebagai hari yang dimuliakan terdapat dalam hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah Raḍiallāhu ‘Anhu yang artinya: “Sebaik-baik hari di saat matahari terbit adalah di hari Jumat. Di hari Jumatlah Nabi Adam ‘alaihissalām diciptakan, dimasukkan kedalam surga, dan dikeluarkan darinya. Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali di hari Jumat.”

Selain itu, kemuliaan hari Jumat bagi kaum muslimin adalah tanda akhir kehidupan yang baik (ḥusn al-khātimah) jika wafat di hari tersebut baik malamnya atau siangnya. Rasulullah Ṣallallāhu ‘alaihi Wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal di hari Jumat atau malamnya kecuali Allah menjaganya dari fitnah (ujian) di alam kubur.” (HR. Tirmizi)

Tentunya kemuliaan hari Jumat ini harus disambut baik kaum muslimin dengan memperhatikan adab-adabnya. Apa saja adab tersebut? Pertama, bersegera untuk menghadiri salat Jumat dan meninggalkan segala bentuk kesibukan. Allah berfirman dalam QS. Al Jum’ah [62]: 9:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jika diseru untuk salat di hari Jumat maka bersegeralah kalian mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli…”

Kedua, bagi imam masjid dianjurkan untuk membaca surah as-Sajdah di rakaat pertama dan surah al-Insan saat rakaat kedua di waktu mengimami salat subuh (HR. Muslim dari Ibnu Abbas Raḍiallāhu ‘Anhu).

Ketiga, memperbanyak selawat kepada Rasulullah. Dari Anas Bin Malik Raḍiallāhu ‘Anhu Rasulullah Ṣallallāhu ‘alaihi Wa sallam bersabda: “Perbanyaklah berselawat kepadaku di hari Jumat, barangsiapa yang berselawat kepadaku sekali maka Allah akan berselawat untuknya 10 kali (HR. Baihaqi). Makna seseorang berselawat kepada Rasulullah adalah memohon kepada Allah agar Allah memuji dan mengagungkan Rasulullah di dunia dan akhirat, memuliakannya, mengokohkan risalahnya, memenangkan agamanya, dan kelak di akhirat melipatgandakan pahala beliau, memudahkan syafaat beliau untuk umatnya serta menampakkan keutamaan beliau di hadapan seluruh makhluk.

Adapun makna selawat dari Allah untuk hamba adalah Allah memberikan rahmat, ampunan, pujian, kemuliaan, keberkahan kepada hamba yang berselawat kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘alaihi Wa sallam (Fatḥ al-Bārī, 2002).

Keempat, dianjurkan untuk mandi, berwudu dari rumah, memakai minyak wangi, bersiwak, memakai pakaian terbaik, tidak melangkahi jamaah yang datang lebih dulu, dan diam saat khutbah berlangsung. Barangsiapa mengamalkan adab ini maka akan menjadi penggugur dosa di Jumat tersebut sampai Jumat sebelumnya berdasarkan riwayat Imam Ahmad (alukah.net, 2014).

Kelima, datang untuk salat Jumat lebih awal. Rasulullah Ṣallallāhu ‘alaihi Wa sallam bersabda: “Jika datang hari Jumat maka basuhlah kepala kalian dan mandilah, kemudian datanglah ke masjid lebih awal lalu simaklah khutbah dan diamlah, sungguh yang demikian menjadikan setiap langkahnya bagaikan orang yang berpuasa setahun dan orang yang salat malam setahun (HR. Ahmad). Subhanallah..! itu jika selangkah, lalu bagaimana jika banyak langkah yang digerakkan menuju masjid? Tentu lebih banyak lagi keutamaan dan pahala yang didapatkan.

Source : Photo by Levi Meir Clancy from Unsplash