Corona Virus Disease Tahun 2019 (COVID-19) atau yang sering disebut oleh masyarakat Indonesia dengan Virus Corona adalah virus (SARS-CoV-2) yang mengakibatkan terjadinya infeksi di saluran pernapasan atas dengan infeksi yang ringan maupun infeksi yang sedang, seperti penyakit flu.
Menurut WHO virus ini pertama kali di temukan pada tanggal 31 Desember 2019 berdasarkan laporan klaster kasus virus di Wuhan, Tiongkok. Sedangkan masuknya virus corona ke Indonesia, diperkirakan sejak pertengahan Maret 2020.
Sampai saat ini Virus Corona diidentifikasi dan dibagi menjadi enam varian, yaitu:
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Pencegahan Virus Corona, Source: Photo From Freepik
Gejala virus corona yang secara umum sering terjadi adalah, sebagai berikut:
Gejala lain virus corona yang dapat mempengaruhi beberapa pasien antara lalin, sebagai berikut:
Gejala yang parah pada penyakit virus corona, antara lain:
Gejala lain virus corona yang kurang umum adalah:
Bagi setiap orang yang mengalami gejala virus corona seperti demam dan atau batuk yang menyebabkan sesak napas, nyeri atau tekanan dada, hingga kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera menghubungi petugas kesehatan terdekat.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Pencegahan Virus Corona, Source: Photo From Freepik
Secara umum orang yang mengalami gejala virus corona, sebagian besar atau sekitar 80% akan sembuh dari penyakit tanpa memerlukan perawatan di rumah sakit. Dan sekitar 15% akan menjadi sakit parah dan membutuhkan oksigen tambahan, sedangkan 5% sisanya akan menjadi sakit kritis hingga meninggal dunia sehingga membutuhkan perawatan yang intensif.
Komplikasi yang menyebabkan kematian kemungkinan akibat dari gagal napas, sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis dan syok septik, tromboemboli, dan atau kegegalan beberapa organ termasuk cedera jantung, hati atau ginjal.
Yang paling berisiko terkena penyakit parah akibat virus corona adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi, masalah jantung dan paru-paru, diabetes, obesitas, dan juga kanker.
Namun, siapa pun dapat terjangkiti virus corona dan menjadi sakit parah atau meninggal dunia tanpa pandang usia.
Langkah sederhana untuk memutus atau mengurangi rantai penyebaran virus corona adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan jauh-jauh hari kepada masyarakat, yaitu seperti: menjaga jarak fisik, memakai masker dengan benar, menjauhi kerumunan dan kontak fisik, menjaga ruangan berventilasi dengan baik, membersihkan tangan secara teratur, dan senantiasa menjaga kebersihan diri.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Pencegahan Virus Corona, Source: Photo From Freepik
Jika seseorang telah terpapar oleh orang yang telah terinfeksi virus corona, maka kemungkinan besar juga akan terinfeksi meskipun merasa dirinya sehat.
Hal yang harus dilakukan ketika seseorang terpapar virus corona, adalah sebagai berikut:
Isolasi dan karantina merupakan metode yeng digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Karantina digunakan bagi siapa saja yang kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi virus corona, baik orang yang memiliki gejala maupun tidak. Karantina berarti tetap terpisah dari orang lain karena telah terpapar virus dan mungkin terinfeksi. Karantina dapat dilakukan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk maupun di dalam rumah.
Isolasi digunakan untuk orang dengan gejala virus corona atau yang telah dilakukan tes dan positif virus corona. Isolasi artinya dipisahkan dari orang lain, idealnya isolasi dilakukan di fasilitas layanan kesehatan dimana akan mendapatkan perawatan klinis. Jika isolasi tidak dilakukan di layanan kesehatan dan tidak termasuk kelompok yang berrisiko tinggi, maka isolasi dapat dilakukan di rumah. Isolasi dilakukan selama 10 hari ditambah 3 hari tambahan tanpa jika tanpa gejala.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Pencegahan Virus Corona, Source: Photo From Freepik
Virus Corona adalah jenis virus (SARS-CoV-2) yang mengakibatkan penderitanya terinfeksi pada saluran pernapasan atas, baik dengan infeksi yang ringan maupun infeksi yang sedang. Seperti penyakit flu.
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) virus corona pertama kali di temukan pada tanggal 31 Desember 2019 berdasarkan hasil laporan dari klaster kasus virus di Wuhan, Tiongkok.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, virus corona dengan cepat menyebar ke berbagai negeri di belahan dunia. Termasuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia, virus corona diperkirakan menyebar ke Indonesia sekitar pertengahan bulan Maret tahun 2020.
Karena penyebarannya yang begitu luas dan sangat cepat, WHO menetapkan virus corona ini sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020.
Masuknya virus corona ke Indonesia, menimbulkan kepanikan dan ketakutan pada sebagian orang. Ada pula yang menyikapinya dengan tenang dan bijak, serta mencari solusi dan jalan keluar yang terbaik.
Memahami kondisi mental dan psikologi masyarakat Indonesia, Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan kemudian memberikan titik terang tentang bagaimana cara mencegah virus corona agar tidak menyebar lebih luas.
Meskipun, bagaimana cara mencegah virus corona yang disampaikan oleh Kementrian Kesehatan ini tidaklah menjamin 100% seseorang dapat terhindar dari virus corona, setidaknya dengan mengetahui bagaimana cara mencegah virus corona kita dapat meminimalisir tertularnya virus yang sedang mewabah ini.
Berikut ini adalah bagaimana cara mencegah virus corona varian terbaru pada tahun 2021. Pencegahan virus corona ini sering disosialisasikan oleh Kementrian Kesehatan dengan sebutan Protokol Kesehatan 5 M, sebagai berikut:
Lima poin di atas adalah langkah bagaimana cara mencegah viirus corona yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Untuk lebih jelasnya, akan kami jabarkan satu per satu terkait bagaimana cara mencegah virus corona, sebagai berikut:
Langkah pertama bagaimana cara mencegah virus corona adalah dengan rutin mencuci tangan hingga bersih. Untuk hasil yang maksimal, mencuci tangan hendaknya menggunakan sabun dan air yang mengalir, serta dilakukan setidaknya selama 20 detik karena akan lebih efektif untuk membersihkan tangan dari kuman.
Mencuci tangan dapat dilakukan sebelum atau setelah melakukan berbagai aktivitas seperti berikut:
Apabila tidak ditemukan air dan sabun untuk mencuci tangan, maka sebagai alternatif kita dapat menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
Hand sanitizer merupakan cairan antiseptik yang digunakan untuk membersihkan tangan sebagai alternatif ketika kesulitan menemukan air dan sabun. Hand sanitizer terbuat dari alkohol dengan kandungan minimal 60% dan dipercaya lebih efektif dalam membunuh kuman dan bakteri berbahaya di tangan, termasuk sebagai pencegah penularan virus corona.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dan kelebihan dari hand sanitizer yang dapat kita jadikan alternatif sebagai pembersih tangan apabila tidak terdapat air di sekitar kita:
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Pencegahan Virus Corona, Source: Photo From Freepik
Langkah selanjutnya tentang bagaimana cara mencegah virus corona adalah dengan menggunakan masker. Pada awal pandemi virus corona sekitar dua tahun yang lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang yang sedang sakit.
Namun karena cepatnya penyebaran virus corona yang begitu cepat, ada baiknya untuk tetap menjaga kesehatan kita direkomendasikan untuk memakai masker meskipun dalam keadaan sehat.
Presiden RI Joko Widodo, menegaskan bahwa “Sebagaimana cara mencegah virus corona yang sudah disampaikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), maka masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah hendaknya menggunakan masker meskipun dalam keadaan sehat”.
Selang berjalannya waktu, menggunakan masker tidak hanya dilakukan saat sedang beraktivitas di luar saja. Memakai masker juga harus dilakukan ketika berada di dalam rumah pada kondisi sebagai berikut:
Agar lebih efektif dalam mencegah penyebaran virus corona, sebaiknya seseorang menggunakan masker kesehatan atau sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
Langkah berikutnya tentang bagaimana cara mencegah virus corona yang harus dikerjakan adalah menjaga jarak aman.
Dalam rangka pencegahan dan memutus rantai penyebaran virus corona, dalam protokol kesehatan disebutkan bahwa masyarakat wajib menjaga jarak. Menjaga jarak aman ketika sedang beraktivitas atau berada di tempat dan fasilitas umum.
Disebutkan bahwa, minimal jarak aman dengan orang lain adalah 1-2 meter untuk menghindari terkena droplets dari orang yang sedang berbicara, batuk atau bersin.
Apabila seseorang tidak memungkinkan untuk melakukan jaga jarak aman karena terjadinya kerumunan, maka dapat melakukan berbagai rekayasa dan teknis yang lain agar tetap terhindar dari penularan virus corona.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Pencegahan Virus Corona, Source: Photo From Freepik
Selain mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak aman, yang harus dilakukan sebagaimana cara mencegah virus corona yang lainnya adalah dengan menghindari kerumunan.
Sebisa mungkin, masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Semakin banyak berkerumun dengan orang, maka kemunkgkinan terinfeksi virus corona juga semakin tinggi.
Oleh karena itu, tetaplah menjaga jarak dan hindari tempat-tempat keramaian seperti tempat-tempat berikut:
Penularan virus corona dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, oleh karena itu kita harus memahami betul bagaimana cara mencegah virus corona yang baik sesuai aturan pemerintah. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kemungkinan terinfeksi virus corona.
Salah satu protokol kesehatan yang disampaikan oleh Kementrian Kesehatan setelah Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Menghindari kerumunan adalah dengan mengurangi mobilitas.
Mengurangi mobilitas merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan oleh setiap warga negara dalam upaya mencegah virus corona. Adapun maksud dari mengurangi mobilitas adalah mengurangi perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Artinya, seseorang hendaknya tetap bertahan di dalam rumahnya, dan hanya keluar rumah apabila ada suatu keperluan yang mendesak dan tidak dapat dilakukan selain dengan keluar dari rumah.
Thumbnail Source: Photo From Freepik
Artikel Terkait:
Kapan Virus Corona Berakhir?