Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Pendidikan Karakter Dalam Kisah Nabi Shalih (1)

KH. Fitri Priyanto, Lc., M.M.

Ustaz Fitri Priyanto, Lc., M.M.
(Pengasuh Bina Qurani Islamic School)

Karakter adalah lebih dekat atau sama dengan akhlak yaitu spontanitas manusia bersikap atau perbuatan yang telah menyatu dalam perbuatan diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi (Ahmat Tafsir, 2000). Adapun pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu memahami manusia, peduli dan merealisasikan nilai-nilai etis/susila (Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, 2017).

Pendidikan karakter sangat penting dalam pembentukan akhlak generasi bangsa bahkan menjadi landasan utama untuk mewujudkan visi pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia berakhlak mulia, bermoral, beretika, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila (Amirullah Syarbini, 2012). Dan berhasilnya pendidikan karakter tidak terlepas dari pilar pendidikan karakter yang sangat penting seperti; (1)Cinta Allah dan kebenaran, (2)Tanggung jawab, disiplin, dan mandiri, (3) Amanah, hormat dan santun, (5) Kasih sayang peduli, dan kerjasama, (6) Percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah, (7)adil dan berjiwa kepemimpinan, (8) Baik dan rendah hati, (9) Toleran dan cinta damai. (Ratna Megawangi, 2012).

Perjalanan hidup Nabi Shalih ‘alaihissalam adalah diantara kisah panjang pendidikan karakter seorang Nabi kepada kaumnya. Nabi Shalih adalah Nabi Kaum Tsamud yang merupakan bagian dari anak keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam. Kaum Tsamud adalah bangsa arab asli yang tinggal di bebatuan yang terletak antara kota Hijaz (Kota Madinah) dan Tabuk. Wilayah ini dahulu dikenal dengan nama Madain Shalih atau Kota al Hijr yang secara geografis terletak di barat laut Saudi Arabia wilayah al ‘Ula provinsi Madinah. Kaum Tsamud datang setelah kaum ‘Ad dengan kelebihan yang Allah berikan sama yaitu ahli pahat gunung yang mampu menjadi istana dan rumah yang indah. Hal ini tidak lain didukung oleh postur yang besar lagi gagah dan juga fisik yang kuat.

Berdasarkan kisah dalam Alquran ada beberapa pilar pendidikan karakter yang diterapkan Nabi Shalih kepada kaumnya yang dapat menjadi pelajaran untuk kita. Pertama, Cinta Allah dan kebenaran. Pilar pendidikan karakter ini secara eksplisit dalam surah al A’raf[7]: 73. Allah berfirman:

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

Dan kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih. Ia berkata. “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia…

إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَالِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ (142) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (143) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ

  Ketika saudara mereka Shalih berkata kepada mereka, “mengapa kalian tidak bertaqwa? Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul yang diutus kepada kalian. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku (QS. Al Syu’ara[26]: 142-143).

Allah mengutus Nabi Shalih kepada kaumnya untuk sebuah tujuan inti yaitu menyembah Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Hal ini tidak lain karena kaum Tsamud menyembah berhala dan melakukan berbagai praktek kesyirikan lainnya. Penanaman karakter cinta Allah yang disemai benihnya dan dijaga siang malam oleh Nabi Shalih kepada kaumnya tidak berjalan sesuai harapan. Yang mengingkari dan berpaling lebih banyak padahal mukjizat telah dibuktikan dengan keluarnya unta betina dari bongkahan batu yang sangat keras (Tafsir al Quran al ‘azim li Ibni Katsir, 1419 H).

Kebenaran yang dibawa Nabi Shalih tidak membuka hati kaumnya sehingga Allah menurunkan azab berupa suara keras dari langit dan gempa yang sangat dahsyat dari bawah mereka sehingga mereka yang membangkang mati dalam satu waktu. Inilah pilar pertama dalam pendidikan karakter yang jika tidak diterapkan kepada peserta didik akan berbuah azab yang pedih dan sebaliknya jika terpatri kuat dalam jiwa peserta didik akan menjadi sebab ketaqwaan yang berbuah kebahagian dunia dan akhirat. Bersambung..

TAGS
#Fitri Priyanto #Metode Pendidikan #Nabi Shalih #Pendidikan Karakter
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login