Diskriminasi merupakan sebuah istilah yang telah dikenal dalam bahasa Inggris sejak awal abad ke-17. Istilah ini berasal dari bahasa latin yaitu discriminate, yang berakar dari kata dis yang artinya memilah atau memisah, dan crimen yang artinya diputusi berdasarkan suatu pertimbangan baik maupun buruk.
Sebelum terjadinya perang saudara Amerika pada abad ke-18, istilah diskriminasi hanya digunakan dalam arti bahasa untuk membedakan. Namun, Setelah berakhirnya perang, istilah ini kemudian berkembang sebagai kosakata bahasa Inggris untuk menjelaskan sikap prasangka negatif.
Diskriminasi berkaitan dengan prasangka seseorang, karena seorang yang mempunyai prasangka (dalam hal ini prasangka negatif) maka dia biasanya akan bertindak diskriminatif. Tindakan diskriminatif sendiri kemudian dapat berkembang secara spontan menjadi sumber penindasan.
Praktik diskriminasi yang sering terjadi di lingkungan masyarakat, disebabkan karena adanya kecenderungan untuk membeda-bedakan satu sama lain. Mulai dari tingkatan yang paling rendah, seperti prasangka buruk pada orang lain hanya karena berasal dari kelompok sosial tertentu, baik itu ras, agama, etnis, atau penggolongan yang lainnya.
Terjadinya praktik diskriminasi biasanya cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Suatu kelompok mayoritas ini merasa memiliki kuasa dan melakukan tindakan semena-mena terhadap kelompok minoritas yang berbeda.
Hal ini kemudian mendorong seorang minoritas diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, golongan, kelamin, ras, politik, agama dan kepercayaan, kondisi fisik, maupun karakteristik lainnya yang menjadi dasar tindakan diskriminasi.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diskriminasi adalah pembedaan perlakuan berdasarkan perbedaan yang ada, baik itu perbedaan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya.
Lalu bagaimana para ahli memandang mengenai definisi dari diskriminasi ini? Berikut kami uraikan beberapa pandangan para ahli tentang definisi dari diskriminasi.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pengertian Diskriminasi dan Jenisnya, Source: Photo by Mikhail Pexels
Berkaitan dengan pengertian dari diskriminasi, berikut ini beberapa penjelasan mengenai pengertian diskriminasi menurut pandangan para ahli:
Danandjaja menyatakan bahwa diskriminasi mengandung arti sebagai perlakuan tidak seimbang terhadap sekelompok orang, yang pada hakikatnya adalah sama dengan kelompok pelaku diskriminasi. Objek diskriminasi tersebut sebenarnya memiliki beberapa kapasitas dan jasa yang sama adalah bersifat universal.
Apakah diskriminasi dianggap legal, tergantung dari nilai-nilai yang dianut masyarakat yang bersangkutan, atau kepangkatan dalam masyarakat dan pelapisan masyarakat yang berlandaskan pada prinsip diskriminasi.
Menurut Sears, Freedman, dan Peplau, definisi diskriminasi adalah suatu perilaku yang menunjukkan penolakan terhadap individu atau kelompok semata-mata karena keanggotaan seseorang di dalam kelompok.
Menurut Fulthoni, definisi diskriminasi adalah perlakuan tidak adil dan tidak seimbang yang dilakukan untuk membedakan perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial.
Menurut Theodorson & Theodorson, definisi dari diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan atau kelompok berdasarkan sesuatu yang bersifat kategorikal atau atribut khas seperti ras, suku, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pengertian Diskriminasi dan Jenisnya, Source: Photo by Mikhail Pexels
Deskriminasi seringkali diawali dengan prasangka. Dengan prasangka, muncullah perbedaan antara seseorang dengan orang yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sekelompok orang sering mengatakan “kita” dan “mereka”. Pembedaan ini terjadi karena kita adalah makhluk sosial yang secara alami ingin berkumpul dan berkelompok dengan orang-orang yang memiliki persamaan dan kemiripan dengan kita.
Bermula dari prasangka inilah kemudian memicu tindakan-tindakan diskriminasi terhadap seseorang yang dianggap berbeda. Adapun berbagai jenis-jenis diskriminasi yang sering terjadi baik di dalam maupun di luar negeri antara lain yaitu:
Rasisme adalah diskrimiasi atau perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan yang terjadi berdasarkan warna kulit, ras, suku, dan asal-usul seseorang yang membatasi atau melanggar hak dan kebebasan seseorang.
Rasisme juga sering diartikan sebagai keyakinan bahwa manusia dapat dibagi menjadi kelompok terpisah berdasarkan ciri biologis yang disebut ras. Gagasan ini juga meyakini ada hubungan sebab akibat antara ciri fisik suatu ras dengan kepribadian, kecerdasan, moralitas, dan ciri-ciri budaya serta perilaku lainnya, yang membuat beberapa ras secara bawaan lebih unggul dari yang lain.
Seksisme adalah prasangka atau tindak diskriminasi terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan jenis kelamin atau gender. Hal ini sering terjadi pada perempuan dan anak perempuan. Tindakan seksisme mencakup semua yang melingkupi satu jenis kelamin atau gender yang disampaikan melalui berbagai cara, baik itu perilaku, ucapan, tulisan, gambar, gerak tubuh, hukum dan kebijakan, serta praktik dan tradisi.
Ageisme adalah bentuk diskriminasi terhadap individu atau kelompok karena umur mereka. Diskriminasi usia merupakan satu set keyakinan, sikap, norma, dan nilai-nilai yang digunakan untuk membenarkan prasangka dan tindakan diskriminasi.
Thumbnail Source: Photo by Daniel Pexels
Artikel Terkait:
Interaksi Sosial: Ciri, Syarat, dan Contohnya