Ibadah secara bahasa berarti merendahkan diri dan tunduk. Di dalam syara’ ibadah memiliki banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya sama. Di antara definisi-definisi dari ibadah tersebut yaitu, bahwa Ibadah adalah bentuk ketaatan kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
Ibadah juga didefinisikan sebagai proses merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
Selain itu, ibadah juga dikatakan sebagai sebutan maupun istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang lahir ataupun yang batin. Ini adalah definisi ibadah yang paling lengkap.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pengertian Ibadah, Source: Photo by Masjid Pogung Dalangan Unsplash
Secara umum, ibadah terbagi menjadi tiga kategori, yaitu ibadah hati, ibadah lisan, dan ibadah anggota badan. Rasa khauf atau takut, raja’ atau mengharap, mahabbah atau cinta, tawakkal atau ketergantungan, raghbah atau senang, dan rahbah atau takut, adalah ibadah qalbiyah yaitu ibadah yang berkaitan dengan hati.
Sedangkan ibadah seperti shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah yaitu ibadah yang berkaitan dengan anggota badan dan hati. Selain itu, masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan, dan badan.
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58)
Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku menghendaki rezeki sedikitpun memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz-Zariyat [51]: 56-58)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pengertian Ibadah, Source: Photo by Masjid Pogung Dalangan Unsplash
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā memberitahukan bahwa terdapat hikmah dari penciptaan jin dan manusia, yaitu agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Dan Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka mereka menyembah-Nya sesuai dengan aturan syariat-Nya.
Bagi siapa saja yang menolak untuk beribadah kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, maka ia adalah orang yang sombong. Siapa yang menyembah-Nya, tetapi dengan selain apa yang disyariatkan-Nya maka ia adalah pelaku bid’ah. Siapa yang hanya menyembah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan dengan syariat-Nya, maka dia adalah mukmin yang mengesakan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Ibadah itu banyak macamnya. Ia mencakup semua jenis ketaatan yang tampak pada lisan, anggota badan, dan yang lahir dari hati, seperti dzikir, tasbih, tahlil, membaca Al-Qur’an, shalat, zakat, puasa, haji, jihad, amar, ma’ruf nahi mungkar, berbuat baik kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, dan musafir. Begitu pula cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, tobat, ikhlas, kepada-Nya, sabar terhadap hukumNya, ridha dengan qadha’-Nya, tawakal, serta mengharap nikmat-Nya dan takut dari siksa-Nya.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pengertian Ibadah, Source: Photo by Adli Wahid Unsplash
Ibadah juga mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah atau apa yang dapat membantu melakukan hal itu. Bahkan kebiasaan (yang mubah) pun bernilai ibadah jika diniatkan sebagai bekal untuk taat kepada-Nya. Misalnya, tidur, makan, minum, jual-beli, bekerja mencari nafkah, nikah, dan sebagainya.
Berbagai kebiasaan tersebut jika disertai dengan niat baik (benar) maka akan bernilai ibadah yang berhak mendapatkan pahala. Karenanya, tidaklah ibadah itu terbatas hanya pada syi’ar yang biasa dikenal.
Thumbnail Source: Photo by Rachid Unsplash
Artikel Terkait:
Syarat Diterimanya Ibadah