Pengertian Ikhlas – Secara umum pengertian ikhlas adalah meniatkan seluruh bentuk amal ibadah hanya untuk meraih keridaan dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Amal ibadah sebesar apapun jika niat dan motivasinya bukan karena Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā pasti akan tertolak.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam memperjelas terkait pengertian ikhlas yang mempunyai hubungan erat dengan niat.
Umar bin Al-Khatthab Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis, bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya amalan itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan memperoleh apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai kemana ia hijrah.” (HR. Muslim)
Source: Photo By Michael Burrows From Pexels
Ikhlas adalah bersih dari segala bentuk menyekutukan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Sebagaimana agama Islam adalah agama yang bersih dari kesyirikan.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari kesyirikan). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya’. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS. Az-Zumar [39]: 3)
Menurut tafsir Ibnu Katsir, pada ayat di atas dijelaskan bahwa amal yang ikhlas adalah amal yang semata-mata karena Allah. Maksudnya adalah bahwa Allah tidak akan menerima amal apapun kecuali yang dikerjakan dengan ikhlas karena mengharap rida dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Source: Photo By Michael Burrows From Pexels
Dalam pemaparan terkait pengertian ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam pendapapat dan penggambarannya. Ada yang berpendapat bahwa ikhlas adalah memurnikan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Ada juga yang berpendapat bahwa ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Berikut ini beberapa pendapat para ulama terkait pengertian ikhlas.
1. Pengertian ikhlas menurut Al-‘Izz bin Abdis Salam
Menurut Al-‘Izz bin Abdis Salam, ikhlas adalah seorang mukallaf melaksanakan segala bentuk ketaatan semata-mata hanya karena Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Dia sama sekali tidak mengharapkan pengagungan dan penghormatan dari manusia dan tidak pula mengharapkan manfaat dan dijauhkan dari bahaya.
2. Pengertian ikhlas menurut Al-Harawi
Menurut Al-Harawi, ikhlas adalah membersihkan segala setiap amal dari berbagi noda. Orang yang ikhlas adalah seseorang yang dalam amal dan perbuatannya sama sekali tidak mencari perhatian manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan ia tidak suka jika ada sampai ada manusia yang memperhatikan amalnya, walaupun hanya seberat biji sawi.
3. Pengertian ikhlas menurut Abu ‘Utsman
Menuru Abu ‘Utsman, ikhlas adalah melupakan segala bentuk pandangan dari makhluk dan selalu melihat kepada sang Khaliq yaitu Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
4. Pengertian ikhlas menurut Abu Hudzaifah Al-Mar’asyi
Menurut Abu Hudzaifah Al-Mar’asyi, ikhlas adalah kesesuaiaan perbuatan seorang hamba antara lahir dan batin.
5. Pengertian ikhlas menurut Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh
Menurut Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh, meninggalkan amal karena manusia adalah bentuk riya, melaksanakan amal karena manusia adalah syirik dan ikhlas adalah ketika Allah menyelamatkan kamu dari keduanya.
Source: Photo By Lina Trochez From Unsplash
6. Pengertian ikhlas menurut Muhammad ‘Abduh
Menurut Muhammad ‘Abduh, ikhlas adalah beragama untuk Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dengan selalu menghadap kepada-Nya dan tidak menyamakan diri-Nya dengan makhluk apapun dan bukan dengan tujuan yang khusus seperti untuk menghidarkan diri dari malapetaka atau untuk mendapatkan keuntungan serta tidak menjadikan selain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā sebagai pelindung.
Demikian pembahasan mengenai pengertian ikhlas menurut Alquran, Hadis dan pendapat para ulama. Semoga dapat dipahami dan menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa mengikhlaskan setiap amal ibadah kita hanya untuk mendapat keridaan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Thumbnail Source: Photo By Jeremy Yap From Unsplash
Artikel Terkait:
Kiat-kiat Menghadirkan Ikhlas dalam Beramal