Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Pentingnya Ikhlas, Keutamaan dan Kiat-kiatnya

Bina-Qurani-Pentingnya-Ikhlas-Keutamaan-dan-Kiat-kiatnya
Pentingnya Ikhlas, Keutamaan dan Kiat-kiatnya

Ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam merupakan syarat diterimanya amal ibadah seorang hamba. Amal shalih apapun tidak akan diterima oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā kecuali yang diniatkan karena Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.

Ikhlas adalah menjadikan niat setiap amal ibadah hanya untuk Allah semata. Amal ibadah yang dilakukan seorang hamba hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan hanya mengharap ridha dari-Nya. Ikhlas dalam mengerjakan amal shalih dilakukan bukan karena ingin mendapatkan pujian dari manusia lainnya.

Amal shalih sebebesar apapun jika niat dan motivasinya bukan karena Allah, pasti akan sia-sia dan tertolak.

Bina-Qurani-Pentingnya-Ikhlas-Keutamaan-dan-Kiat-kiatnya

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pentingnya Ikhlas, Keutamaan, dan Kiat kiatnya, Source: Photo by Thirdman Pexels

Pentingnya Ikhlas dalam Beramal

Umar bin Al-Khatthab Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis, bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amalan itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan memperoleh apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari)

Niat dalam setiap amal ibadah sangat bergantung dengan keikhlasan pada Allah. Sebagaimana firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā yang berkaitan dengan ikhlas beramal dalam menjalankan agama yang lurus, mendirikan shalat dan menunaikan zakat di dalam QS. Al-Bayyinah ayat lima.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 5)

Ikhlas merupakan amalan hati yang sangat berat kecuali bagi orang yang diberi taufik oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Butuh kesungguhan, kesabaran dan doa kepada Allah untuk menghadirkan rasa ikhlas beramal dalam setiap ibadah dan ketaatan.

Bina-Qurani-Pentingnya-Ikhlas-Keutamaan-dan-Kiat-kiatnya

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pentingnya Ikhlas, Keutamaan, dan Kiat kiatnya, Source: Photo by Thirdman Pexels

Keutamaan Ikhlas dalam Setiap Amal

Ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya amal ibadah seseorang, maka menghadirkan rasa ikhlas dalam setiap amal shalih adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim.

Selain sebagai syarat diterimanya amal ibadah seorang hamba, ikhlas juga termasuk amalan hati yang memiliki banyak sekali keutamaan.

Berikut ini beberapa keutamaan ikhlas:

1. Perintah Allah dalam Menjalankan Segala Amal Shalih

Di antara keutamaan ikhlas adalah, bahwa ikhlas merupakan perintah dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā kepada seluruh hamba-Nya dalam menjalankan segala bentuk amal shalih.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ

“Sesungguhnya kami menurunkan kitab Alquran kepadamu Muhammad, dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar [39]: 2)

2. Ikhlas Merupakan Syarat Diterimanya Ibadah

Keutamaan ikhlas yang berikutnya adalah bahwa ikhlas merupakan syarat diterimanya ibadah. Sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat yang terakhir.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Katakanlah Muhammad, ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa’. Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu apapun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi [18]: 110)

3. Tidak Akan Disesatkan Oleh Iblis

Orang yang ikhlas dalam beragama kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, merupakan orang yang tidak akan disesatkan oleh Iblis. Hal ini merupakan keutamaan ikhlas sebagaimana yang tercantum dalam Alquran Surat Al-Hijr.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

“Ia (Iblis) berkata, ‘Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan kejahatan terasa indah bagi mereka di bumi dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas (terpilih) di antara mereka.” (QS. Al-Hijr [15]: 39-40)

4. Mendapatkan Pertolongan dari Allah

Orang-orang yang dikhlas dalam segala amal ibadahnya akan mendapatkan pertolongan dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Hal ini juga termasuk dari keutamaan ikhlas, dimana setiap muslim wajib menghadirkan rasa itu dalam setiap amal ibadahnya.

Abu Tholhah Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

إِنَّمَا نَصَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلاَتِهِمْ وَإِخْلاَصِهِمْ

“Sesungguhnya Allah hanya menolong umat ini karena orang-orang yang lemah, dengan doa mereka, dengan shalat mereka, dan dengan keikhlasan mereka dalam beramal.” (HR. An-Nasai)

Demikianlah beberapa keutamaan ikhlas dalam mengerjakan berbagai bentuk amal shalih. Maka, sudah sepatutnya kita semua untuk senantiasa menghadirkan rasa ikhlas dalam setiap amal ibadah, dan tidak mengharap apapun kecuali ridha Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.

Bina-Qurani-Pentingnya-Ikhlas-Keutamaan-dan-Kiat-kiatnya

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pentingnya Ikhlas, Keutamaan, dan Kiat kiatnya, Source: Photo by Timo Pexels

Kiat-kiat Menghadirkan Rasa Ikhlas dalam Setiap Amal Ibadah

Keikhlasan dalam beramal shalih menjadi salah satu syarat diterimanya amal ibadah kita kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Meskipun bukan hal yang mudah, namun sudah menjadi kewajiban kita untuk bersungguh-sungguh menghadirkan keikhlasan dalam beramal shalih.

Berikut ini kiat-kiat menghadirkan rasa ikhlas, yang dapat kita lakukan:

1. Banyak Berdoa Kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā

Salah satu upaya yang dapat menolong seorang hamba agar senantiasa menghadirkan rasa ikhlas dalam amal ibadah adalah dengan memperbanyak doa kepada Allah.

Di antara doa dari Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam yang sering dipanjatkan oleh beliau agar terhindar dari kesyirikan (meski beliau adalah orang yang paling jauh dari kesyirikan) adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari perbuatan syirik yang aku sadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)

2. Tidak Menampakkan Amal Kebaikan

Upaya lain yang dapat mendorong seorang hamba agar ikhlas dalam menjalankan amal ibadahnya adalah dengan tidak menampakkaan amal-amal kebaikannya di hadapan manusia.

Menampakkan amal kebaikan di hadapan manusia, rentan sekali menjadikan diri terjatuh pada perbuatan riya. Karenanya, menyembunyikan amal kebaikan ini menjadi hal yang penting untuk menjaga keikhlasan amal.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ  وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ  وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ  وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus dari sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah [02]: 271)

3. Merasa Takut Amalnya Tidak Diterima

Diantara upaya yang dapat membantu seorang hamba untuk ikhlas dalam beramal beribadah adalah ketika kita merasa takut amalnya tidak diterima. Salah satu sifat orang mukmin adalah apabila ia memberikan suatu pemberian, mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 60)

Pentingnya menghadirkan keikhlasan dalam setiap amal ibadah hendaknya dibarengi dengan senantiasa memperbarui dan meluruskan niat atas segala amal ibadah yang kita kerjakan.

Semoga Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menjadikan kita sebagai orang yang senantiasa ikhlas dalam beramal ibadah. Dan Allah memasukkan kita semua ke dalam Jannah-Nya.

Thumbnail Source: Photo by Michael B Pexels

Artikel Terkait:
Arti Sum’ah dan Bahayanya

TAGS
#adab penuntut ilmu #adab sebelum ilmu #Adab #Alquran 30 Juz #Cara Sholat Jenazah #Doa Selesai Sholat #Generasi Qurani #Keutamaan Membaca Alquran #Memuliakan Orang Tua #Belajar Alquran #Bina Qurani #Menghafal Alquran #Sekolah Islam
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login