Dilansir dari Viva Edukasi, bahwa Kementrian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital atau GNLD berkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para siswa dan guru di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Program literasi digital nasional ini dilaksanakan melalui webinar, dan berlangsung pada hari Senin, 5 September 2022 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 15.022 orang. Program literasi digital dengan mengusung tagar #MakinCakapDigital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Hal ini dilakukan berdasarkan data dan laporan dari HootSuite dan We Are Social, bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021. Angka ini merupakan angka yang cukup tinggi, karena meningkat sekitar 15,5% dibandingkan dengan awal tahun sebelumnya.
Angka tersebut juga merupakan 73,7% dari keseluruhan total populasi yang ada di Indonesia.
Kemenkominfo pun merespon makin meningkaktnya pengguna internet di Indonesia ini dengan melaksanakan program literasi digital nasional dalam webinar yang kali ini mengangkat tema “Teknologi untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar.”
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pentingnya Teknologi dalam Proses Belajar Mengajar, Source: Photo by Pexels
Di dalam kegiatan literasi digital nasional yang bertemakan “Teknologi untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar” oleh Kemenkominfo ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pliar utama literasi digital. Empat pilar utama literasi digital tersebut yaitu:
Diawali dengan sambutan dari Dirjen Aptika Kominfo, yaitu Samuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan bwaha kemajian teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital. Samual Abrijani menyebutkan bahwa, “Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi figital dengan produktif, bijak, dan tepat guna.”
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatikan Republik Indonesia, yaitu Jhonny G Plate, dalam kesempatan itu menyatakan jika Pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkan teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh atau PJJ diterapkan. Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi digital.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pentingnya Teknologi dalam Proses Belajar Mengajar, Source: Photo by Pexels
“Program literasi digital nasional ini akan terus dilaksanakan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali. Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat dari agenda transformasi digital nasional. Mari bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju.” Ungkap Jhonny G Plate dalam kegiatan tersebut.
Supawi Pawenang yang merupakan dosen Uniba Surakarta, dan selaku narasumber dalam webinar gerakan nasional literasi digital, membawakan materi mengenai etika digital. Supawi memaparkan bahwa, untuk mengakses teknologi digital tidak boleh sembrono, harus paham akan etika dalam bermedia digital. Keharusan beretikan di internet karena tentu akan berinteraksi dengan banyak orang, banyak kebiasaan, dan banyak kultural yang berbeda.
Supawi menjelaskan bahwa, “Kita harus sadar dalam berinternet, di dalam berinternet kita harus beretika, dan dapat membentengi diri dalam bermedia, batasi hal dari hal-hal yang negatif, hindari melakukan atau mencontohi hal-hal yang tidak patut dicontoh yang terdapat dalam internet. Sebab, tidak selamanya yang viral, yang trending, itu baik dan benar, serta boleh ditiru. Oleh karena itu, sudah saatnya mulai saat ini kita harus menggunakan media digital dan memanfaatkan teknologi dengan etika yang baik dan benar.”
Selain itu, Muhammad Basiq El Fuadi sebagai narasumber kedua menyampaikan tentang materi kecakapan digital. Ia menjelaskan bahwa, jika individu yang cakap bermedia digital, maka akan mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak saat berselancar di internet.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Pentingnya Teknologi dalam Proses Belajar Mengajar, Source: Photo by Pexels
Muhammad Basiq mengungkapkan bahwa, “Peran teknologi untuk mendukung proses belajar dan mengajar akan membuat kita sebagai pelajar menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang kita inginkan baik berupa berita, video, film, serta jurnal-jurnal yang sesuai dengan kebutuhan kita.”
Kemudian pada sesi terakhir, yakni Yoan Sandradyta sebagai pemateri terakhir mengenai budaya digital menyebutkan bahwa, budaya asli tidak boleh dilupakan, dan justru perlu disebar serta dishare kebudayaan asli kita melalui media sosial, agar budaya tersebut lebih dikenal oleh orang luar.
Demikianlah serangkaian acara mengenai pentingnya teknologi dalam proses belajar mengajar yang diagendakan oleh Kemenkominfo bersama gerakan nasional literasi digital.
Thumbnail Source: Photo by Pexels
Artikel Terkait:
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Digital