Penyimpangan dari akidah yang benar adalah kehancuran dan kesesatan karena akidah yang benar merupakan pendorong utama bagi amal yang bermanfaat. Tanpa akidah yang benar, seseorang akan menjadi mangsa bagi persangkaan dan keragu-raguan yang lama-lama mungkin menumpuk dan menghalangi dari pandangan yang benar terhadap jalan kehidupan yang bahagia.
Selanjutnya, hidupnya akan terasa sempit lalu ia ingin terbebas dari kesempitan tersebut dengan mengakhiri hidupnya, walaupun dengan bunuh diri. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada banyak irang yang telah kehilangan hidayah akidah yang benar.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Penyimpangan Akidah, Source: Photo From Portal Sulut
Masyarakat yang tidak dipimpin oleh akidah yang benar merupakan masyarakat bahimi atau hewani yang tidak memiliki prinsip-prinsip hidup bahagia. Meskipun mereka bergelimang materi, tetapi hal itu justru sering menyeret mereka pada kehancuran sebagaimana yang kita lihat pada masyarakat kafir.
Karena sesungguhnya, kekayaan materi memerlukan pengarahan dalam penggunaannya, dan tidak ada pemberi arahan yang benar kecuali akidah yang benar.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,
يَاأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا
Artinya:
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih …” (QS. Al-Mu’minun [23]: 51)
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā juga berfirman,
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا يَاجِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Artinya:
“Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman), ‘Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud’, dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang shalih. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan. Dan Kami tundukkan angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan pula dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Rabbnya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendaki-Nya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Bekerjalah hai keluarga Dawud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (QS. Saba’ [34]: 10-13)
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Penyimpangan Akidah, Source: Photo From Hebert Santos Pexels
Kekuatan akidah tidak boleh dipisahkan dari kekuatan materi. Jika hal itu dilakukan dengan menyeleweng kepada akidah batil, maka kekuatan materi akan berubah menjadi sarana penghancur dan alat perusak.
Seperti yang terjadi di negara-negara kafir yang memiliki materi, tetapi tidak memiliki akidah yang benar.
Dikutip dari: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, Aqidatut Tauhid Kitabut Tauhid lis-Shaff Al-Awwal – Ats-Tsalis – Al-Aly. Edisi terjemah: Alih Bahasa Syahirul Alim Al-Adib, Lc., Kitab Tauhid, (Jakarta: Ummul Qura, 2018), 5-7.
Thumbnail Source: Photo From Jatim Network
Artikel Terkait:
Sumber-sumber Akidah Yang Benar