Salah satu istilah yang sering digunakan orang dalam dunia investasi adalah portofolio investasi, yaitu istilah untuk mengacu pada aset-aset yang telah diinvestasikan. Lalu apa itu portofolio investasi?
Portofolio investasi dapat diartikan sebagai kumpulan aset yang mencakup invastasi seperti saham, obligasi, reksa dana, dan dana yang diperdagangkan di bursa. Portofolio investasi biasanya lebih mengarah pada konsep investasi daripada ruang fisik, terutama di era digital.
Portofolio investasi dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu portofolio investasi strategis dan portofolio investasi pendekatan taktis, dimana:
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Portofolio Investasi di Era Digital, Source: Photo by Tima M Pexels
Sebagaimana kita ketahui bahwa portofolio investasi adalah seperangkan aset keuangan yang dimiliki oleh investor untuk mendapatkan keuntungan dan memastikan bahwa modal atau aset dipertahankan. Dimana Investor atau penasihat keuangan memastikan bahwa ada campuran aset yang baik agar keseimbangan tetap terjaga, sehingga membantu mendorong pertumbuhan modal dengan resiko yang terkendali atau terbatas.
Adapun komponen dari portofolio investasi di era digital adalah sebagai berikut:
Saham adalah koomponen yang paling umum dari portofolio investasi. Mereka merujuk pada bagian dari sebuah perusahaan, dimana pemilik saham adalah pemilih sebagian dari perusahaan tersebut. Adapun besar kecilnya kepemilikan saham tergantung pada jumlah saham yang dimilikinya.
Jenis komponen portofolio investasi ini adalah sumber pendapatan karena ketika perusahaan menghasilkan keuntungan, kemudian perusahaan membagikan sebagian dari keuntungan tersebut melalui deviden kepada para pemegang saham.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Portofolio Investasi di Era Digital, Source: Photo by Mayofi Pexels
Ketika seorang investor membeli obligasi, maka ia telah meminjamkan uang kepada penerbit obligasi seperti pemerintah, perusahaan, atau agen. Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang berarti tanggal jumlah pokok yang digunakan untuk membeli obligasi harus dikembalikan dnegan bunga. Dibandingkan dnegan saham, obligasi tidak menimbulkan banyak risiko tetapi menawarkan poptensi imbalan yang lebih rendah.
Invesatsi alternatif juga masuk dalam komponen portofolio investasi. Investasi alternatif bisa berupa aset yang nilainya dapat tumbuh dan berkembang seperti emas, minyak, dan real estate. Investasi alternatif biasanya kurang banyak diperdagangkan dibandingkan investasi tradisional seperti saham dan obligasi.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Portofolio Investasi di Era Digital, Source: Photo by Burak Pexels
Ada beberapa jenis portofolio investasi sesuai dengan strategi dalam berinvestasi. Berikut ini beberapa jenis umum portofolio investasi:
Tujuan portofolio investasi jenis ini adalah untuk mendorong pertumbuhan dengan mengambil risiko yang lebih besar, termasuk berinvestasi di industry yang sedang berkembang. Portofolio yang berfokus pada investasi pertumbuhan biasanya menawarkan potensi imbalan yang lebih tinggi dan potensi risiko yang lebih tinggi secara bersamaan.
Growth portofolio sering kali melibatkan investasi di perusahaan yang lebihmudah dengan potensi pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan dnegan perusahaan yang lebih besar.
Income portofolio adalah jenis investai yang lebih focus untuk mengamankan pendapatan regular dari investasi daripada berfokus pada potensi keuntungan modal. Contohnya adalah membeli saham berdasarkan deviden saham daripada sejarah apresiasi harga saham.
Untuk value portofolio, investor mengambil keuntungan dari membeli aset murah dengan penilaian. Mereka sangat berguna selama masa ekonomi sulit, ketika banyak bisnis dan investasi berjuang untuk bertahan hidup, investasi jenis ini tetap bisa bertahan.
Thumbnail Source: Photo by Artem Podres Pexels
Artikel Terkait:
Apa yang Dimaksud dengan Saham Syariah