Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada manusia baik itu pengalaman panca indra, pikiran, perasaan, maupun suatu kehendak. Aktivitas mempelajari pengalaman manusia ini dapat dilihat dari beragam aspek seperti aspek sosial, pendidikan, kriminal, fungsi organ, agama, medis, ekonomi, industri, dan masih banyak lagi.
Bagi seorang pelaku bisnis, ilmu psikologi juga dapat dipelajari dan digunakan untuk menjalankan strategi pemasaran. Strategi pemasaran dengan melibatkan psikologi konsumen ini disebut dengan istilah psikologi pemasaran.
Apa itu psikologi pemasaran?
Psikologi pemasaran adalah suatu pemahaman terhadap motif-motif yang dapat mempengaruhi emosi, perilaku, serta tindakan pasar dalam memandang suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Teori-teori yang terdapat dalam psikologi pemasaran dapat dimanfaatkan untuk mengoptimasi fungsi pemasaran pada bisnis.
Bahkan, seorang pelaku bisnis yang belum memahami psikologi pemasaran, maka dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis tersebut belumlah sempurna.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Psikologi Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen, Source: Photo by Karolina Pexels
Psikologi pemasaran memiliki beberapa prinsip yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam upaya mengembangkan sebuah bisnis. Berikut ini adalah beberapa prinsip atau konsep psikologi pemasaran terhadap perilaku konsumen:
Priming merupakan salah satu prinsip psikologi pemasaran terhadap perilaku konsumen yang berkaitan dengan permainan kata.
Menurut Bryant dan Thompson, priming memiliki dua perspektif, yaitu:
Teknik priming dalam strategi psikologi pemasaran biasanya digunakan untuk membuat pengunjung website untuk mengingat informasi kunci tentang produk dan jasa yang disediakan. Dengan strategi ini seorang pelaku bisnis dapat mempengaruhi perilaku konsumen melalui pemaparan informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan secara berulang-ulang sehingga ide mengenai produk tersebut tertanam di dalam pikiran konsumen.
Prinsip psikologi pemasaran terhadap perilaku konsumen yang satu ini diperkenalkan oleh Dr. Robert Caldini dalam buku Pengaruh: Psikologi Persuasi.
Prinsip timbal balik ini sudah tidak lagi asing di dalam kehidupan, dimana Ketika orang melakukan sesuatu kepada Anda, maka Andapun akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang sama untuk orang tersebut. Hal ini juga berlaku dalam dunia pemasaran. Dimana ketika Anda menginginkan konsumen untuk melakukan sesuatu terdapat produk atau jasa Anda, maka Anda pun harus melakukan sesuatu untuk mereka.
Perilaku ini bisa dilakukan dalam bentuk pemberian penawaran menarik seperti potongan harga atau diskon, kemudahan berbelanja produk, bonus atau hadiah produk gratis, dan lain semisalnya. Dengan pemberian tersebut, konsumen yang tersentuh pasti akan melakukan sesuatu sebagai balasan. Bisa jadi dalam bentuk pembelian, pemberian kontak, maupun mendaftar sebagai member produk Anda.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Psikologi Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen, Source: Photo by Timur W Pexels
Prinsip social proof merupakan teori psikologi pemasaran terhadap perilaku konsumen, dimana orang akan mengadopsi dan menaruh kepercayaan pada pihak-pihak yang mereka percayai atau sukai.
Dalam kegiatan pemasaran, hal ini biasanya didapatkan dengan adanya testimoni pelanggan. Banyak konsumen yang memutuskan untuk membeli suatu produk atau menggunakan suatu jasa jika mereka melihat orang-orang terdekat atau idola mereka telah menggunakan sebelumnya.
Testimoni suatu produk bisnis atau jasa biasanya ditemukan di media sosial atau website dari sebuah brand atau merek. Testimoni yang baik bisa didapatkan dengan meningkatkan kualitas produk atau jasa Anda tersebut.
Prinsip ini juga dapat dimodifikasi dengan memberikan penawaran menarik kepada konsumen ketika mereka memunculkan unggahan terkait produk Anda di akun mereka masing-masing.
Prinsip kelangkaan ini sejalan dengan rumus penawaran dan permintaan, dimana semakin jarang adanya peluang, konten, atau produk, maka akan semakin bernilai pula harganya. Kelangkaan suatu produk akan mendorong konsumen untuk membeli, mengumpulkan, atau mendapatkannya dengan persepsi mereka tidak akan mendapatkannya lagi di hari-hari mendatang.
Prinsip kelangkaan juga dianggap sebagai sebuah harga diri, dimana ketika seseorang mampu mendapatkan produk yang langka tersebut maka konsumen akan merasa bahwa mereka dapat mengendalikan konsumen.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Psikologi Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen, Source: Photo by Michael B Pexels
Decoy effect merupakan prinsip psikologi pemasaran yang digunakan dengan memasukkan satu titik harga untuk mempengaruhi konsumen agar memilih harga yang lebih mahal. Decoy effect merupakan salah satu Teknik psikologi yang sangat kuat dan sangat efektif jika digunakan dengan benar oleh tim marketing.
Decoy effect juga merupakan trik yang dapat menggiring konsumen untuk melakukan pembelian barang dengan kuantitas lebih tinggi.
Contoh:
Di sebuah warung kopi, tertera harga kopi ukuran gelas kecil dengan harga Rp.5.000,- dan gelas besar dengan harga Rp.9.000,-. Dengan dua pilihan harga ini, tentu konsumen akan lebih memilih kopi dengan harga Rp.5.000,- karena angka 9000 terlalu mahal untuk segelas kopi.
Namun, lain halnya jika dimasukkan satu opsi harga lagi. Yakni ukuran gelas sedang dengan harga Rp.8.000,-. Kebanyakan konsumen tentu akan memilih kopi dengan ukuran gelas besar. Sebab dengan hanya terpaut Rp.1.000,- mereka telah mendapatkan kopi dengan ukuran gelas yang lebih besar.
Itulah beberapa prinsip psikologi pemasaran yang memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen untuk melakukan tindakan terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Thumbnail Source: Photo by Maria Pexels
Artikel Terkait:
Strategi Pemasaran Digital