Kata Al-Arkan adalah bentuk jamak dari ruknun, yang berarti sisinya yang kuat. Maksud rukun iman ialah sisi-sisi tempat iman berdiri tegak.
Rukun iman ada enam:
Dalilnya ialah jawaban Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam ketika ditanya oleh malaikat Jibril tentang pengertian iman. Beliau menjawab, “Iman ialah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, percaya pada hari akhir, dan percaya pada takdir-Nya, yang baik mupun yang buruk.
Kata asy-syu’ab ialah bentuk jamak dari kata asy-syu’bah yang berarti kelompok dari sesuatu. Syu’abul Iman berarti cabangnya yang banyak, lebih dari tujuh puluh dua cabang. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa cabangnya ada tujuh puluh sekian cabang.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Rukun Iman dan Cabangnya, Source: Photo by Michael B Pexels
Dalil mengenai banyaknya jumlah cabang iman ialah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dengan sanadnya, Abu Hurairah Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan dari Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda, “Iman itu memiliki tujuh puluh atau enam puluh sekian cabang. Yang paling utama adalah ucapan La Ilaha Illallah. Dan yang paling rendah tingkatannya ialah menyingkirkan bahaya seperti batu atau duri tengah jalan.
Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan bahwa cabang-cabang iman yang paling utama adalah tauhid. Ia harus ada dalam diri setiap orang. Cabang-cabang iman yang lain tidak dianggap sah, kecuali jika tauhid benar. Adapun cabang iman yang paling bawah adalah menyingkirkan bahaya yang dikhawatirkan mengenai kaum muslimin, baik itu berupa batu atau duri di jalan atau yang lainnya.
Di antara dua sisi ini (paling atas dan paling bawah) ada banyak cabang. Seperti, mencintai Rasul, mencintai saudara seiman layanya mencintai diri sendiri, jihad, dan lain sebagainya. Beliau Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam tidak menjelaskan cabang-cabangnya secara keseluruhan.
Karena itu, para ulama berijtihad mengenai jumlah bilangannya. Al-Hulaimi, penulis kitab Al-Minhaj, menyebutkan jumlah bilangannya ada 77. Sementara menurut Al-Hafidz Abu Hatim bin Hibban jumlahnya ada 79.
Site: Bina Qurani Islamic School, Image: Rukun Iman dan Cabangnya, Source: Photo by Md Faizi Pixabay
Cabang-cabang iman yang banyak ini sebagiannya merupakan tiang dan pondasi ushul. Iman akan hilang bila ia tidak ada. Seperti, mengingkari adanya hari Akhir. Adapun sebagiannya merupakan furu’ atau cabang. Iman masih tetap ada meski furu’ hilang, walaupun dengan meninggalkannya berkonsekuensi berkurangnya iman atau bahkan menjadi fasik. Contoh, tidak memuliakan tetangga.
Dalam diri seorang mukmin terkadang terdapat cabang-cabang keimanan dan kemunafikan. Sehingga, lantaran cabang kemunafikan itu ia berhak diazab, hanya saja ia tidak kekal di neraka karena dalam hatinya masih ada keimanan.
Orang yang kondisinya seperti ini tidak berhak disebut mukmin mutlak yang memperoleh janji surga, mendapat rahmat di akhirat, dan selamat dari azab. Di samping, derajat mukmin mutlak juga bertingkat-tingkat.
Dikutip dari: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, Aqidatut Tauhid Kitabut Tauhid lis-Shaff Al-Awwal – Ats-Tsalis – Al-Aly. Edisi terjemah: Alih Bahasa Syahirul Alim Al-Adib, Lc., Kitab Tauhid, (Jakarta: Ummul Qura, 2018), 157-158.
Thumbnail Source: Photo by Imad A Unsplash
Artikel Terkait:
Hakikat Iman