Dewasa ini, kehidupan manusia sangat dipengaruhi sekali oleh perkembangan sains dan teknologi. Sains dan teknologi telah berhasil menciptakan beragam inovasi dalam mempermudah kegiatan manusia seperti jam, telepon genggam, televisi, kendaraan, dan sebagainya.
Perkembangan teknologi di Indonesia, saat ini sudah semakin pesat. Hal ini dikerenakan adanya perkembangan pada revolusi industry 4.0 dan revolusi sosial 5.0 yang sangat membantu memberikan kemudahan dalam segala aspek kehidupan manusia pada era modern.
Sains dan teknologi di era revolusi industri 4.0 saat ini mengalami banyak perubahan yang sangat drastis, sementara agama sendiri mengalami perubahan yang sedikit lambat. Hal ini tentu terjadi karena adanya ketidak harmonisan antara sain dan teknologi dengan agama.
Padahal, hakikat ilmu yang sebenarnya ialah segala ilmu di dunia ini tidak boleh terpisah daripada nilai-nilai Islam.
Lantas bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan sains dan teknologi? Berikut kami tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut!
Islam adalah agama yang mulia dan paling sempurna di muka bumi ini. Islam memiliki syariat yang sangat lengkap dalam mengatur berbagai aktivitas kehidupan manusia di muka bumi ini. Termasuk dalam hal yang berkaitan dengan sains dan teknologi, Islam juga telah mengatur semuanya melalui firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam Alquran.
Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh pada umatnya, agar terus melakukan proses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan sekitar menjadi sentrum peradaban yang gemilang. Artinya tidak ada pertentangan antara sains dan teknologi dengan Islam. Di mana keduanya berjalan dengan seimbang dan selaras, untuk menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Islam tidak mengekang umatnya untuk berproses agar dapat bertumbuh, maju, dan modern. Islam justru mendukung umatnya untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan sains dan teknologi. Sains dan teknologi dalam Islam, termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya.
Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Prinsip-prinsip pandangan Islam terkait perkembangan sains dan teknologi termuat secara jelas melalui firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam Alquran. Di antara firman-firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā tersebut yang menjelaskan perkembangan sains dan teknologi dalam Islam adalah:
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman pada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam di dalam Surat Al-‘Alaq:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Artinya:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
Ayat lain yang mendukung perkembangan sains dan teknologi adalah firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dalam Surat Ali Imran:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambal berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191)
Ayat-ayat di atas adalah dukungan yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Sebuah anjuran yang tidak boleh kita abaikan untuk Bersama-sama melakukan penggalian keilmuan yang lebih progresif sehingga mencapai puncak keilmuan yang dikehendaki.
Kesadaran religius terhadap tauhid merupakan sumber dari semangat ilmiah dalam seluruh wilayah pengetahuan. Oleh karena itu, ilmu alam atau ilmiah sebagaimana sains dan teknologi, tidak dapat dipisahkan dari kesadaran religius dan spiritual.
Thumbnail Source: Photo by Hasan Pexels
Artikel Terkait:
Modern Smart Technology: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya