Gerhana matahari dan gerhana bulan termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah. Karena itu, jika engkau melihatnya, segeralah berdzikir kepada Allah, berdoa kepada-Nya, memohon ampunan kepada-Nya, bertakbir mengagungkan-Nya, dan bersedekah.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah disebutkan bahwa Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda tentang gerhana matahari dan gerhana bulan:
“Jika kalian melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari Muslim)
Shalat Kusuf hukumnya sunnah mu’akkadah bagi laki-laki dan wanita. Lebih utama jika dikerjakan secara berjamaah meskipun boleh juga dikerjakan sendiri-sendiri.
Wanita boleh mengerjakan shalat Kusuf di belakang kaum laki-laki. Disebutkan dari Asma’, ia berkata, “Aku pernah mendatangi ‘Aisyah ketika terjadi gerhana matahari. Ternyata kaum laki-laki telah berdiri shalat dan ternyata ia pun berdiri shalat.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam hadits dari ‘Aisyah disebutkan, “Kemudian aku keluar bersama sekelompok wanita dan berjalan di antara rumah-rumah isteri Nabi di dalam Masjid.” (HR. Bukhari Muslim)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Shalat Kusuf, Source: Photo by Janko Pexels
Shalat Kusuf berjumlah dua rakaat, dan di setiap rakaat ada dua ruku’ dan dua sujud. Cara mengerjakan shalat kusuf sebagai berikut:
Tata cara pertama dari shalat kusuf adalah bertakbir, kemudian membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca ayat atau surat yang panjang.
Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan ayat yang lama, kemudian bertakbir dan ruku’ dengan waktu yang lama.
Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), “Rabbanaa walakal hamdu” (Wahai Rabb kami, segala puji hanya bagi-Mu).
Setelah ruku’, bangkit dan berdiri dilanjutkan kembali dengan membaca surat Al-Fatihah dan ayat yang panjang sambil tetap berdiri, tetapi ukurannya lebih pendek dari bacaan pada rakaat pertama.
Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan ayat yang lama, kemudian bertakbir dan ruku’ dengan waktu yang lama.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Shalat Kusuf, Source: Photo by Johannes Pexels
Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), “Rabbanaa walakal hamdu” (Wahai Rabb kami, segala puji hanya bagi-Mu).
Setelah bangkit dari ruku kemudian bertakbir dan sujud sebagaimana sujud dalam shalat.
Setelah sujud kedua kemudian bangkit kembali, berdiri menuju rakaat kedua. Kemudian lakukanlah persis sebagaimana rakaat pertama.
Setelah melakukan beberapa cara yang sama kemudian duduk tasyahud dan kemudian ditutup dengan salam.
Seusai shalat, imam disunnahkan menyampaikan khutbah dengan memberikan nasihat dan peringatan kepada umat serta menganjurkan mereka untuk beramal shali. Demikianlah yang dikerjakan Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.
Dikutip dari: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa’ Wama Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam. Edisi terjemah: Alih Bahasa M. Taqdir Arsyad, Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Wanita Muslimah, (Bogor: Griya Ilmu, 2019), 170-172.
Thumbnail Source: Photo by Drew Pexels
Artikel Terkait:
Shalat Istikharah