Syirik besar merupakan perbuatan syirik yang dapat mengeluarkan pelaku kesyirikan tersebut dari Islam. Pelaku kesyirikan ini juga diancam akan ditempatkan kekal di dalam neraka apabila ia meninggal dunia dan belum bertaubat atas perbuatannya tersebut.
Definisi syirik besar ialah memalingkan suatu ibadah untuk selain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Seperti berdoa memohon kepada selain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, bertaqarrub dengan menyembelih kurban dan bernadzar untuk selain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, baik itu untuk kuburan, jin, ataupun setan.
Juga termasuk syirik besar ialah takut kepada orang yang telah mati, takut kepada jin, atau takut kepada setan, kalua-kalau mereka semua akan membahayakannya atau membuatnya sakit. Begitu juga mengharap kepada selain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā untuk melakukan hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, seperti memenuhi segala kebutuhan dan menghilangkan segala kesusahan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Syirik Besar, Source: Photo by Huynh Pexels
Semua hal tersebut marak dilakukan di sekitar bangunan yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang saleh di sebagian wilayah Islam. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (18)
Artinya:
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata, ‘Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah’. Katakanlah, ‘Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak pula di bumi?’ Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka mempersekutukan itu.” (QS. Yunus: 18)
Syirik besar ada empat macam, di antara empat macam syirik besar tersebut adalah:
Syirkud Da’wah merupakan syirik dalam berdoa. Pelaku kesyirikan ini berdoa memohon kepada selain Allah di samping ia memohon kepada Allah. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ (65)
Artinya:
“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah.” (QS. Al-Ankabut: 65)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Syirik Besar, Source: Photo by Being The Traveler Pexels
Syirik niat yaitu memperuntukkan dan meniatkan suatu ibadah kepada selain Allah. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
Artinya:
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscara Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-siaalah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16)
Syirkuth tha’ah yaitu menaati selain Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dalam bermaksiat kepada-Nya. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (31)
Artinya:
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai TUhan selain Allah dan juga mereka mempertuhankan Al-Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Dia. Mahasuci Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31)
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Syirik Besar, Source: Photo by Artem Pexels
Syirik kecintaan merupakan tindakan menyamakan kecintaan kepada selain Allah dengan kecintaan kepada-Nya. Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ (165)
Artinya:
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah: 165)
Dikutip dari: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, Aqidatut Tauhid Kitabut Tauhid lis-Shaff Al-Awwal – Ats-Tsalis – Al-Aly. Edisi terjemah: Alih Bahasa Syahirul Alim Al-Adib, Lc., Kitab Tauhid, (Jakarta: Ummul Qura, 2018), 332-335.
Thumbnail Source: Photo by Maddy Pexels
Artikel Terkait:
Pengertian Syirik