Tafakur Adalah

Tafakur Adalah – Secara bahasa, tafakur adalah al-tafakkaru (berasal dari bahasa Arab) yang artinya berfikir atau memikirkan. Jadi tafakur adalah memikirkan atau merenung atau memikirkan dengan penuh keseriusan terhadap ayat-ayat kauniyah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā dan ayat syariyyah-Nya.

Sedangkan secara istilah, tafakur adalah pengandalian hati dalam rangka mencerna hakikat yang sebenar-benarnya. Serta menumbuhkan keyakinan yang kuat bahwa kehidupan akhirat itu lebih baik dibandingkan dengan kehidupan dunia.

Ayat-ayat kauniyah Allah adalah bukti sebagai tanda kebesaran Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Merenungkan ayat-ayat Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā termasuk ibadah yang agung dan dianjurkan dalam Islam.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (QS. Ali Imran [03]: 191)

Source: Photo By Chanikarn Thongsupa From Rawpixel

Tafakur adalah ibadah hati yang paling utama dan efektif untuk menumbuhkan motivasi seorang hamba dalam melakukan amal kebaikan. Dengan bertafakur hati seorang hamba menjadi terangkat sehingga memunculkan rasa bergantung hanya kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā semata. Bukan bergantung kepada makhluk apapun selain-Nya.

Diantara manfaat seorang hamba yang senantiasa merenungkan ayat-ayat Allah atau bertafakur adalah, terbangun motivasi seorang hamba untuk mengagungkan Rabb-Nya sehingga semakin bertambah keimanannya, semakin terbuka mata hatinya, semakin sadar atas segala kelalaiannya dan semakin berubah kehidupannya dengan penuh cinta karena selalu mengingat Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.

Bertafakur atau merenungkan segala bentuk ciptaan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā merupakan ciri seorang mukmin yang cerdas. Jika seorang hamba mau merenungkan atas makhluk ciptaan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā niscaya ia akan menemukan hikmah dan pelajaran yang tersembunyi dari segala sesuatu yang diciptakan-Nya.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berakal.” (QS. Ali Imran [03]: 190)

Dengan bertafakur pula, seorang hamba akan mendapatkan keberuntungan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

اذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Maka ingatlah akan nikmat-nikmar Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan (di dunia dan di akhirat).” (QS. Al-A’raf [07]: 69)

Source: Photo By Chanikarn Thongsupa From Rawpixel

Seseorang yang senantiasa bertafakur dengan fenomena yang terjadi di alam semesta yang sudah Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā ciptakan, akan menjadi hamba yang lebih bersyukur kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā Sang Pencipta Alam Semesta. Sebaliknya, seseorang yang tidak pernah bertafakur adalah hamba yang lebih dekat kepada kekufuran.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

للَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُون

“Allah-lah yang menudukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al-Jasiyah [45]: 12-13)

Manfaat Tafakur

Diantara manfaat yang didapat bagi hamba yang senantiasa bertafakur adalah sebagai berikut:

1. Tafakur menghapus sikap lalai

Diantara manfaat bertafakur adalah menghapuskan sikap lalai sehingga menghadirkan perasaan takut kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam hatinya.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ  يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang dapat (tempat tumbuhnya) kamu mengembalakan ternakmu. Dia yang menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu di tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala buah-buahan. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar ada tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang memikirkan.” (QS. An-Nahl [16]: 10-11)

Source: Photo By Chanikarn Thongsupa From Rawpixel

2. Tafakur menjauhkan dari sifat kufur

Manfaat lain jika seorang hamba senantiasa bertafakur adalah dijauhkan dirinya dari sifat kufur.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ

“Dan megapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di anata keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.” (QS. Ar-Rum [30]: 8)

3. Tafakur menambah mahabbah dan menambah rasa syukur

Manfaat yang lain ketika seorang hamba senantiasa bertafakur adalah menumbuhkan rasa cinta dan menambah rasa syukur kepada Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman:

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan untukmu, agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari keuntungan dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl [16]: 14)

Thumbnail Source: Photo By Chanikarn Thongsupa From Rawpixel