Hasil sensus 2020 menunjukan komposisi penduduk Indonsia yang sebagian besar berasal dari generasi Z atau Gen Z sebesar 27,94%. Ini artinya Gen Z memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan Indonesia saat ini dan nanti.
Dibanyak analisis, para ahli menyatakan bahwa Gen Z memiliki sifat dan karakteristik yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Karakter Gen Z lebih beragam, bersifat global, prereferensi, dan memiliki perspektif kerja yang berbeda. Gen Z juga dikenal mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tantangan Pendidikan Bagi Gen Z, Source: Photo by Vanessa Loring Pexels
Perbedaan karakteristik ini membuat adanya tantangan pendidikan bagi Gen Z yang perlu disesuaikan. Generasi ini memang berbeda dari yang lain sehingga perlu ada treatment khusus. Tetapi selama kita mengetahui karakter mereka, setiap pendidik tentu mampu membuat solusinya. Berikut beberapa karakteristik utama Gen Z:
Media sosial adalah gambaran tentang masa depan generasi ini. Gen Z merupakan generasi yang tidak pernah mengenal keterasingan dari keberadaan orang lain. Dengan media sosial membuat generasi ini dapat terhubung, berkomunikasi dan berinterkasi dengan semua orang.
Koneksi dengan banyak orang di berbagai tempat secara virtual, menyebabkan Gen Z memiliki pola pikir global (global mindset).
Seperti yang telah diketahui, sejak kecil Gen Z sudah sangat akrab dengan beragam teknologi. Sehingga tak heran jika generasi ini fasih menggunakan teknologi. Generasi ini mampu mengoperasikan computer dan berbagai perangkat lainnya dengan baik. Dengan demikian, Gen Z lebih bisa diandalkan dalam hal IPTEK.
Namun, kesenjangan keterampilan sangat dimungkinkan terjadi dalam generasi ini. Hal ini dikarenakan tidak meratanya teknologi disebagian wilayah, sehingga menyebabkan sebagian wilayah yang telah terlebih dahulu melek teknologi memiliki keterampilan dan kecakapan yang lebih baik.
Hal ini juga menjadi salah satu tantangan pendidikan bagi Gen Z. Yakni bagaimana cara mentransfer keterampilan lebih intensif lagi agar tidak terjadinya kesenjangan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tantangan Pendidikan Bagi Gen Z, Source: Photo by Julia Cameron Pexels
Keterbukaan generasi ini dalam menerima berbagai pandangan menyebabkan mereka lebih menerima keragaman dan perbedaan pola pikir. Namun dampaknya kemudian, Gen Z menjadi sulit mendefinisikan dirinya sendiri. Hal ini juga menjadi catatan dalam menjawab tantangan pendidikan bagi Gen Z.
Identitas diri yang terbentuk seringkali berubah berdasarkan pada berbagai hal yang mempengaruhi mereka berpikir dan bertindak terhadap sesuatu.
Dibesarkan di lingkungan yang serba digital membuat orientasi, gaya hidup, dan gaya belajar mereka berbeda. Khususnya terkait gaya belajar, ini menjadi tantangan pendidikan bagi Gen Z.
Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi para pendidik untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang tepat agar generasi Z memiliki semangat untuk belajar dan menggali pengetahuan.
Fenomena saat ini, Indonesia sedang berada di pusaran Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Era Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Dimana konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tantangan Pendidikan Bagi Gen Z, Source: Photo by Anthony S Pexels
Sedangkang Society 5.0 adalah teknologi masyarakat yang berkolaborasi dengan teknologi Artificial Intelegence (AI) dan Internet of Think (IoT) untuk menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata.
Jadi konsep Society 5.0 mengusulkan untuk memajukan potensi hubungan individu dengan teknologi dalam mendorong peningkatan kualitas hidup semua orang.
Melihat fenomena yang ada, ini membuat adanya tantangan pendidikan bagi Gen Z. Tentu saja ada beberpa bidang pendidikan dan keilmuan secara filosofis tidak berubah. Tetapi dalam implementasi teknis mungkin dipaksa berubah oleh arus zaman yang diajalani oleh generasi Z.
Thumbnail Source: Photo by Yan Krukov Pexels
Artikel Terkait:
Pendidikan Moral untuk Anak di Jaman Modern