Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Tata Cara Mandi Junub

Bina-Qurani-Tata-Cara-Mandi-Junub
Tata Cara Mandi Junub

Hakikat mandi junub adalah menyiramkan air ke seluruh tubuh dan meratakannya sampai ke sela-sela rambut dan kulit. Tidak ada kewajiban lain selain ini, berdasarkan sabda Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam kepada wanita yang bertanya kepada beliau tentang bagaimana ia harus mandi dengan rambur yang dijalin atau dikepang.

Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam kemudian menjawab:

“Engkau cukup membasuh kepalamu dengan tiga kali basuhan, kemudian guyurkan air ke seluruh tubuhmu. Dengan demikian engkau telah suci.” (HR. Muslim)

Bina-Qurani-Tata-Cara-Mandi-Junub

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tata Cara Mandi Junub, Source: Photo by Castorly Pexels

Tata Cara Mandi Junub yang Benar

Beberapa hadits telah menerangkan sifat dan cara mandi junub. Di antaranya adalah hadits ‘Aisyah Raḍiallāhu ‘Anhā, ia menceritakan bahwa jika Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam mandi junub, beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwudhu seperti wudhunya untuk shalat. Setelah itu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu dengan jari-jarinya itu beliau menyela-nyelakan rambutnya. Kemudian menciduk air dengan kedua tangannya lalu disiramkan ke atas kepala beliau sebanyak tiga kali. Setelah itu beliau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya. (HR. Bukhari Muslim)

Yang kedua adalah hadits Maimunah, ia berkata, “Aku menyiapkan air mandi untuk Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam. Beliau mulai dengan mencuci tangannya dua tau tiga kali. Kemudian beliau mengambil air dengan tangan kanan lalu memindahkannya ke tangan kirinya. Dengan air itu, beliau mencucui kemaluannya (dalam riwayat lain, mencucui kemaluan dan bagian tubuh lain yang terkena mani). Setelah itu, beliau menggosokkan tangannya ke atas tanah atau dinding kemudian mencucinya. Kemudian berkumur-kurmur, istinsyaq, membasuh wajah, mencuci dua tangan, membasuh kepala, lalu menyiramkan air ke seluruh tubuh. Setelah itu beliau berpindah tempat, kemudian mencucui kedua kakinya. Aku mengambilkan handuk, namun beliau memberi syarat agar tidak mengambil handuk tersebtu.” (HR. Bukhari Muslim)

Bina-Qurani-Tata-Cara-Mandi-Junub

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tata Cara Mandi Junub, Source: Photo by Max Pexels

Dari dua hadits ini dapat diambil kesimpulan tentang sunnah-sunnah dalam mandi junub yaitu:

1. Mencuci tangan tiga kali.

2. Mencuci kemaluan dengan tangan kiri. Tidak diharuskan memasukkan air ke dalam kemaluannya. Jika ini wajib, tentu Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam sudah menjelaskannya.

3. Berwudhu seperti wudhu sebelum shalat. Hanya saja mencuci kaki diakhirkan setelah mandi jika mandinya menggunakan baskom, ember, atau dari bak.

4. Menuangkan air ke atas kepala tiga kali hingga sampai ke akar rambut.

Wanita yang mengkat atau menjalin rambutnya tidak wajib melepas ikatannya, berdasarkan hadits Ummu Slaamah ketika ia berkata kepada Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, “Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang selalu mengikat rambut. Apakah ketika mandi junub aku harus melepas ikatannya?” Beliau menjawab, “Tidak, cukup bagimu membasuh tiga kali, kemudian guyurkan air secara merata ke seluruh tubuhmu, dengan demikian engkau telah suci.” (HR. Muslim)

Dalam kitab hadits lainnya disebutkan bahwa ‘Aisyah mengingkari Abdullah bin Amr yang memrintahkan wanita yang menjalin atau mengikat rambutnya untuk melepas ikatan rambutnya ketika mandi.

5. Menyiram air ke seluruh tubuh, dimulai dengan bagian tubuh sebelah kanan, kemudian sebelah kiri.

Bina-Qurani-Tata-Cara-Mandi-Junub

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tata Cara Mandi Junub, Source: Photo by Pixabay Pexels

Catatan Tentang Tata Cara Mandi Junub

1. Tata cara mandi yang telah dijelaskan tadi bersifat anjuran atau sunnah yang diambil dari beberapa hadits Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam. Namun jika seorang wanita hanya menerapkan sebagian dari tata cara di atas, maka hal itu sudah cukup baginya, dengan syarat seluruh tubuhnya tersirem air.

Jika engkau masuk ke dalam kolam atau menyelam ke dalam air, maka itu sudah terhitug mandi, berdasarkan hadits Imran bin Husain dalam Shahih al-Bukhari tentang kisah kedua wadah yang pada bagian akhirnya disebutkan bahwa beliau memberikan bejana berisi air kepada seeseirang yang junub kemudian bersabda,

“Pergila dan guyurkanlah secara merata pada seluruh tubuhmu.” (HR. Bukhari)

2. Setelah mandi tidak boleh menyentuh kemaluan secara langsung tanpa kain penghalang karena wudhunya bisa batal, sebagaimana yang telah kita jelaska di awal.

Dikutip dari: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa’ Wama Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam. Edisi terjemah: Alih Bahasa M. Taqdir Arsyad, Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Wanita Muslimah, (Bogor: Griya Ilmu, 2019), 047-049.

Thumbnail Source: Photo by Max Pexels

Artikel Terkait:
Mandi Karena Jima’

TAGS
#adab penuntut ilmu #Al Baqarah #Alquran 30 Juz #cara berbakti kepada orang tua #Cara Manghafal Quran #Cara membuat hand sanitizer #Cara Sholat Jenazah #hukum qurban adalah #ikhlas dalam beramal #Keutamaan Membaca Alquran
© 2023 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login