Muhadharah adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum untuk berorasi, menyampaikan pendapat, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seseorang untuk santri dengan materi yang dipersiapkan khusus sesuai dengan kebutuhan audiens.
Orang yang berpidato atau yang disebut dengan orator biasanya menyampaikan pernyataan tentang suatu hal atau peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di khalayak ramai.
Muhadharah juga merupakan salah satu metode dakwah yang disebut juga sebagai metode ceramah. Metode ceramah ini merupakan metode tertua yang lazim digunakan dalam berbagai macam situasi dan kondisi.
Kegiatan muhadharah merupakan salah satu di antara sekian banyak seni untuk berbicara dalam menyampaikan suatu gagasan atau pandangan. Dimana orang-orang berkumpul hadir di suatu tempat untuk mendengarkan seorang orator berbicara, karena itulah aktifitas ini disebut dengan muhadharah.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tata Cara Muhadharah, Source: Photo by M Adil Unsplash
Muhadharah adalah serangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan materi ceramah yang disampaikan. Oleh karena itu agar pesan yang disampaikan dalam muhadharah dapat diterima oleh audiens dan tujuan yang diharapkan tercapai, maka pelaksanaan mudhadharah harus dilakukan secara baik dan benar.
Berikut ini beberapa tata cara muhadharah yang baik dan benar agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh audiens:
Di antara tata cara muhadharah yang perlu dipersiapkan oleh seorang orator adalah memahami terlebih dahulu materi yang akan disampaikan. Dengan memahami materi yang akan disampaikan, seorang orator akan merasa lebih percaya diri dalam menyampaikan materi.
Setelah memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan dalam muhadharah, seorang orator hendaknya mengawali muhadharahnya dengan menebarkan senyum manis kepada para audiens. Menebarkan senyuman kepada audiens sama artinya dengan mencuri perhatian penonton agar lebih fokus dalam mendengarkan ceramah dan menyukai isi pidato yang disampaikan.
Apabila metode yang digunakan dalam muhadharah adalah metode membaca, maka bacalah teks tersebut dengan tenang dan tanpa terburu buru. Ketenangan dalam membaca teks muhadharah memberikan kemudahan kepada audiens agar lebih mudah dalam mencerna isi teks yang disampaikan.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Tata Cara Muhadharah, Source: Photo by Rumman Amin Unsplash
Dalam menyampaikan naskah muhadharah, seorang orator sebaiknya lebih melantangkan suaranya. Selain dapat menarik perhatian audiens, suara lantang juga diperukan agar kejelasan naskah muhadharah lebih mudah didengar. Terlebih lagi ketika menyampaikan pesan yang berisi ajakan, maka suara yang dikeluarkan harus lebih lantang lagi dari sebelumnya.
Memperhatikan ejaan dan tanda baca dalam sebuah naskah muhadharah merupakan hal yang sangat penting. Apabila seorang orator mengabaikan hal tersebut, maka pesan yang diterima oleh audiens seakan-akan ambigu dan mengurangi daya tarik audiens.
Dalam aktifitas muhadharah, seorang orator juga harus menyampaikan ceramahnya dengan penuh ekspresi. Namun, ekspresi tersebut juga harus sesuai dengan tema pidato yang disampaikan. Keterampilan menggunakan ekspresi ini merupakan nilai lebih bagi seorang orator, karena ia harus mengajak emosional penonton dengan mimik wajah.
Meskipun diharuskan membaca atau menyampaikan pidato dengan tenang dan ekspresif, seorang orator juga harus disiplin dalam berpidato, utamanya terkait masalah durasi. Jangan sampai terlalu nyaman dalam berpidato sehingga memakan banyak waktu dan durasi yang ditetapkan oleh panitia.
Itulah beberapa tata cara muhadharah yang baik dan benar. Bagi seorang orator harus memaksimalkan pelaksanaan muhadharah dengan baik dan benar, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Thumbnail Source: Photo by Alena Darmel Pexels
Artikel Terkait:
Struktur Teks Ceramah