Beberapa tahun yang lalu, muncul sebuah teknologi yang disebut dengan istilah Augmented Reality. Dimana seorang pengguna yang memanfaatkan teknologi ini, dapat melakukan visualisasi objek dalam bentuk 3 dimensi dan bersifat interaktif serta real time.
Apa itu augmented reality? Berikut kami uraikan tentang pengertian dari teknologi augmented reality.
Augmented reality berarti realitas tertambah, atau sebuah teknologi yang menambahkan atau menggabungkan objek maya yang berbentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata. Teknologi ini kemudian memvisualisasikan objek maya tersebut agar seolah-olah terlihat nyata dan bersifat real time.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Teknologi Augmented Reality, Source: Photo by GS Image
Sedangkan teknologi augmented reality jika ditinjau dari pendapat para ahli yaitu:
Menurut Ronald T. Azuma, augmented reality adalah penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya teintegrasi dalam dunia nyata.
Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilaan yang sesuai, dan interaksi yang terjadi dilakukan melalui perangkat-perangkat tertentu yang terintegrasi dengan baik dan efektif.
Stephen Cawood dan Mark Fiala dalam buku yang berjudul Augmented Reality: A Practical Guide, menjelaskan bahwa Augmented Reality adalah cara alami untuk mengeksplorasi objek 3D dan data.
Augmented Reality adalah suatu konsep perpaduan antara virtual reality dengan world reality, sehingga objek-objek virtual 2D atau 3D seolah-oleh terlihat nyata dan menyatu dalam dunia nyata. Pada teknologi augmented reality, pengguna dapat melihat dunia nyata yang ada di sekelilingnya dengan penambahan objek virtual yang dihasilkan oleh komputer.
Augmented reality diciptakan dengan tujuan untuk menyederhanakan hidup penggunanya dengan membawa informasi maya yang tidak hanya untuk lingkungan sekitarnya. Teknologi augmented reality juga dapat meningkatkan persepsi dan interaksi pengguna terhadap dunia nyata.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Teknologi Augmented Reality, Source: Photo by GS Image
Seiring dengan perjalanannya, jenis teknologi augmented reality dalam dunia digital mengalami perkembangan yang begitu pesat. Terdapat dua metode atau jenis teknologi augmented reality yang saat ini sedang dalam proses pengembangan, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.
Marker based tracking adalah jenis teknologi augmented reality yang dikembangkan dengan menggunakan metode marker atau penanda objek dua dimensi dan memiliki suatu pola yang akan dibaca komputer melalui webcam atau kamera yang tersambung dengan komputer.
Pada metode ini biasanya menggunakan ilustrasi yang berwarna hitam dan juga putih dengan bentuk persegi, dan terdapat batasan hitam tebal berlatar belakang putih. Metode ini menggunakan tiga sumbu utama yaitu X, Y, dan Z dengan bantuan titik koordinat (0, 0, 0) dan juga virtual secara 3 dimensi.
Jenis marker based tracking ini sudah lama dikembangkan sejak tahun 1980-an dan mulai dikembangkan untuk penggunaan pada jenis teknologi augmented reality pada tahun 1990.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Teknologi Augmented Reality, Source: Photo by GS Image
Metode markless augmented reality adalah suatu metode jenis teknologi augmented reality dimana pengguna tidak perlu lagi mencetak sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Marker yang dikenali berbentuk posisi perangkat, arah, maupun lokasi. Deteksi ciri target objek dan pelacakan target objek dilakukan berdasarkan pose kamera yang digunakan sebagai kriteria dalam proses pelacakan tanpa marker pada teknologi AR.
Pada metode jenis ini, terdapat beberapa teknik tracking yang menjadi andalan teknologi augmented reality. Beberapa teknik tracking tersebut antara lain adalah:
Sedangkan metode pendekatan yang digunakan dalam pelacakan markless ini terdapat beberapa jenis, di antaranya yaitu Scale Invariant Feature Transform (SIFT) dan Speeded Up Robust Features (SURF). Kedua metode pendekatan tersebut tidak hanya mendeteksi titik-titik yang menarik atau points of interest, tetapi juga mengusulkan metode untuk menciptakan descriptor infarian lokal.
Keuntungan dari metode ini adalah pengguna tidak perlu menggunakan peralatan tambahan dan hanya menampilkan berbagai macam elemen digital.
Thumbnail Source: Photo by GS Image
Artikel Terkait:
Pemanfaatan Teknology Virtual Reality